positive

12.2K 316 3
                                    

"Aduh perut gue sakit sel" ucap reni sambil memeijat mijat perutnya

"Mag mu kambuh?" Tanya selly

Reni menggeleng "gue lagi dapet.. kalo nggk sakit punggung ya sakit perut" keluhnya

Bicara tentang menstruasi selly baru sadar dirinya sudah lama tidak datang bulan, dia segera melihat kalender miliknya mencari tanda lingkaran merah. Dia selalu mencatatnya saat datang bulan.

"Seharusnya paling lambat aku datang bulan...." matanya terhenti setelah menghitung bahwa dia telat 2 bulan lebih.

"Nggak mungkin" ucapnya sendiri.

Saat itu dia merasa tak tenang, dia tak merasakan mual atau apapun itu selama ini dia baik baik saja. Tentu saja dia tak akan diam saja dan menebak nebak, dia langsung mebeli tespek di apotik dekat apartemennya.

"Matilah" airmatanya jatuh ketika alat itu menunjukkan angka positif.

Dia merenung di pojok kamarnya, dirinya masih tidak mempercayai itu. Dia kembali menelfon temannya

"Kamu udah pulang?"

"Aku masih di kafe depan apartemenmu"

Reni langsung berlari kearah kafe itu, disana dia langsung menarik temannya untuk mengantarnya ke rumah sakit.

"Lo sakit apa sel?"
selly hanya diam sambil menggigit gigit kukunya

"Sel ini kita ke rumah sakit mana?" Tanya reni lagi

"Cariin dokter kandungan paling deket"

Reni mengerem mendadak membuat mobil dibelakangnya membunyikan klakson dan memarahinya.

"Siapa yang mau periksa?"
Reni meminggirkan mobilnya sambil menatap teman dekatnya itu.

"Aku"

Jawaban itu membuat reni menganga

"Kenapa?lo kan gak lagi hamil.."

"Tespek itu bilang positive" ucapnya dengan wajah masih syok

"Tespek apaan sel?" Reni masih sangat terlihat bingung dan tidak mengerti

"Anterin gue dulu ceritanya panjang" ucap selly.

Dengan cepat selly mengantar ke klinik dokter kandungan terdekat dengan lokasinya. Disana selly menjalani pemeriksaan.

"Selamat anda hamil dua setengah bulan"

Reni lebih kaget lagi, sementara selly terlihat menunduk dan sesekali memejamkan matanya. Tangannya bergetar dantubuhnya terasa lemas. Dia berjalan keluar dari klinik itu dengan wajah semakin pucat.

"Lo hamil sel? Sama siapa? Bukannya lo nggak punya pacar? Apalagi nggak pernah tidur sama cowok."

Selly menatap lemah kearah temannya air matanya mulai jatuh, dia tak bisa menahannya.

Selly langsung memeluknya "kita pikirkan jalan keluarnya" ucap reni sambil berusaha menenangkan selly

Mereka akhirnya kembali kedalam mobil

"Siapa dia? Setidaknya lo harus cerita sama dia"

Selly ragu untuk mengatakannya

"Bukan rangga kan?"

Selly diam saat temannya menyebut rangga

"Sell jawab gue"

"Rangga" suaranya gemetar

"Rangga? Kamu sama dia?" Reni benar benar kaget "sell sadar.. kalian berdua melakukannya? Rangha memerkosamu?"

Selly langsung menggeleng, "aku mabuk waktu itu reni.. pas bangun aku udah..." selly tak meneruskannya

"Dia pasti sengaja"

"Nggak reni.. aku yang mabuk goda dia duluan" terangnya

"Kamu memercayainya?kamu kayak gak tau aja sama dia, lalu setelah itu kalian pacaran?"

Selly mengangguk pelan

"Dibelakangku?"

"Maaf" dengan suara pelan.

Reni mendesah dan terlihat semakin hawatir terutama saat tau laki laki itu adalah rangga

"Lo pokoknya ngasih tau rangga dulu, udah itu kita cari solusi"

Selly kembali mengangguk sambil sesekali mengelao airmatanya dengan tisu. Jujur dia sangat takut, apa yang akan terjadi selanjutnya.



The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang