Selly membuka pintu itu dengan pelan, laki laki itu terlihat menatapnya dengan sayu sambil menyandar ke beberapa bantal yang sudah tersusun dibelakangnya. Melihat ekspresi rangga membuat selly benar benar tak tega untuk mengucapkan kata kata pedas sedikitpun
Selly berjalan ke arah kursi di sebelah rangga dimana dia melatakkan tasnya tadi.
"dimana anak kita" tanya rangga
"jangan berbicara seperti itu, orang akan salah faham" terangnya
"dia memang anakku dan juga anakmu"
Selly menarik nafas dalam "karena aku yang membesarkannya sendirian, jadi itu adalah anakku"
Tak terima rangga segera menarik tangan gadis yang berusaha pergi itu "karena selama ini hanya kamu yang besarkannya, kali ini giliranku untuk membesarkannya" dengar tatapan tajamnya
Selamat dari kematian membuatnya tidak takut akan hal apapun, saat saat dimana dia merasa hidupnya akan berakhir membuatnya sadar tak ada yang lebih penting selain bersama dengan orang yang dicintai karena itu dia tak akan takut penolakan ataupun umpatan, jika di tolak dia akan terus mengejar hingga mendapatkannya.
"jadi kamu akan merebutnya dariku?" pertanyaan itu muncul karena dengan kekayaan dan kekuasaan yang rangga miliki dia bisa mendapatkan hal apapun yang dia mau berbeda dengan selly.
"aku akan merebut ibunya.."
"apa?"
"jika aku mendapatkan ibunya aku juga akan mendapatkan anaknya"
Selly tertawa mengejek mendengar lelucon itu "jadi kamu akan menikahiku?"
"Ya" jawab rangga dengan cepat tanpa berfikir
"aku fikir kamu baik baik aja.. ternyata disini bermasalah" sambil menunjuk arah kepala atau syaraf.
Dari luar ayah ibu dan juga ennie masuk ke dalam ruangan dengan membawa buah dan juga makanan, tentu saja ayahnya langsung menatap penasaran ke arah selly.
"ayah, aku akan menikahinya"
Ucapan itu sontak membuat kaget mereka berempat termasuk selly. Bagaimana bisa di saat dan dalam kondisi seperti sekarang rangga mengucapkan kata kata seperti itu. Sementara buah buahan yang ennie bawa terjatuh dari tangannya.
"aku akan memanggilkan dokter" ucap ayahnya yang merasa anaknya tidak waras
"aku 100% sadar dengan ucapanku, jika ayah tak mengizinkannya aku tak akan pernah menikah dan akan memberitahu semua orang bahwa anak Bapak herman adalah seorang GAY"
Selly semakin menganga mendengar ucapan tak masuk akal dari rangga kali ini ayah rangga hanya batuk sesekali, tentu saja memiliki anak yang akan terus melajang adalah hal yang ditakuti semua orang tua terlebih lagi jika rumor gay semakin memanas di perusahaan tentu saja akan berefek pada perusahaan. Tanpa mengatakan apapun ayah rangga pergi setelah melihat anaknya dalam kondisi baik.
"dan jika kamu menolakku aku akan menculik rangga kecil dan membawanya bersamaku"
"apa? Aku akan melaporkanmu ke polisi jika melakukannya"
"kalo aku dipenjara aku akan menyuruh orang lain untuk menculiknya" sekan tak mau mengalah rangga terus menjawabnya
"kalau begitu aku akan melaporkan orang itu juga"
"lalu aku akan mengirim orang lain lagi, uangku tak akan pernah habis"
"kamu gila?" tak mendapatkan alasan lain lagi membuat selly semakin kesal.
Rangga bangun dari tempatnya dan berdiri di dekat selly "kamu hanya perlu memilih, semakin sulit jauh dariku.. atau menerimaku, aku akan berusaha membahagiakanmu"
Mendengar ucapan laki laki dihadapannya tentu membuatnya terbuai dan ingin sekali mengangguk pasrah, namun rasa takutnya semakin tinggi.
"aku tidak akan menyentuhmu jika kamu melarangku, aku tidak akan tidur dirumah itu jika kamu tak menyukainya, aku akan sering menghindar jika kamu tak suka melihatku, apapun itu yang kamu benci aku tak akan melakukannya"
"jika kamu melanggar?"
"kamu bisa mengusirku, aku akan mengubah hak milik rumah dan hartaku menjadi namamu"
Nada dan ekspresinya menunjukkan sebuah keseriusan mendalam di setiap kata perkata yang keluar dari mulutnya.
"bagaimana?"
"aku akan memikirkannya" ucap selly
"tidak, kamu harus menjawabnya sekarang, karena jika kamu menolakku aku akan bersiap siap menculik anakmu" candanya
"rangga" refleks selly meneriakinya
"tak perlu mengadakan acara apapun, cukup mendaftarkan pernikahan secara sah" ucap selly sambil berpura pura sibuk dengan hpnya
Senyuman lebar dibibir rangga merekah, rasa sakit di kepalanya terasa hilang tak berbekas tertutup oleh kebahagiaan yang menyelimutinya

KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk
RomansaSebagian cerita di private Untuk membaca silahkan follow Jangan lupa vote dan komennya