Setelah tidak tidur semalaman mata selly terlihat sangat sembam, dia bahkan tak merasa lapar. Saat tepat jam 6 pagi dia langsung bergegas menuju rumah rangga dengan taksi.
Dengan terburu buru dia membuka pintu rumah itu (kunci rumahnya hanya menggunakan pasword dan selly sudah emngetahuinya)
Rumah nampak sepi tak mau menunggu lama selly langsung berjalan menuju kamar rangga, perlahan dia membuka pintu.
"Brak" hanphone dan tasnya terjatuh
Laki laki itu langsung bangun dan berdiri dari tempatnya.
"Selly?"
Penampilannya sangat acak acakan, seorang gadis yang rupanya adik kekasihnya sendiri tengah tertidur pulas di samping rangga tanpa menggunakan sehelai benangpun.
Begitu juga kekasihnya. Rangga tak menggunakan pakaian hanya bokser pendek yang dia kenakan.
Kakinya terasa berat untuk melangkah, hatinya berteriak menyuruhnya pergi hingga dia berusaha keluar dari kamar yang penuhnsesak itu.
"Selly tunggu"
Tangan laki laki itu meraihnya.
"Jelaskan.. apa yang terjadi.. apa yang kulijat" ucapnya dengan airmata yang sudah siap mengalir.
"Selly.. ini.. ini.. ini nggak" .
Rangga sangat sulit untuk berbicara
"Kenapa kamu seperti ini?" Selly berteriak tangisnyapun pecah
Gadis itu bersimpuh ke lantai yang sangat dingin itu.
"Kamu bilang, kamu mencintaiku.. kamu akan menjagaku, tak akan menyakitiku"
Disetiap katanya tersirat kesedihan yang cukup dalam, rangga berusaha untuk membangunkan gadis itu.
"Selly maafkan aku.. maaf"
"Apa tidak cukup aku? Aku selalu berusaha ada untukmu" ucap selly "mengapa kamu seperti ini?"
Rangga menunduk sambil terus memohon pada selly.
"Dia adikmu.. adik yang seharusnya kamu jaga.. mengapa kamu selalu menuruti hawa nafsumu rangga.. kenapa kamu tak pernah bisa menahannya???"
Selly terus terisak, dari dalam kamar ennie terlihat kaget melihat selly. Dia betdiri dipintu dengan mulut menganga
"Maafkan aku sell.. kali ini saja.. tolong maafkan aku" rangga terus memohon.
"Apa kamu juga memacariku hanya untuk tubuhku? Untuk bisa menikmati seluruh tubuhku? Seperti kamu lakukan saat ini" matanya melirik kearah ennie yang tengah berdiri di pintu.
"Aku mencintaimu.. sungguh.. jangan pergi" rangga terus memohon.
Namun selly terlanjur merasa sangat sakit. Dia tak menyangka rangga akn tetap setega itu. Dia berusaha keluar namun rangga terus menghentikannya.
"Aku mohon lepaskan aku" tangis selly terus menjadi.
Melihat itu rangga semakin tak tega, perlahan dia melepaskan tangannya dari selly.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk
RomanceSebagian cerita di private Untuk membaca silahkan follow Jangan lupa vote dan komennya