"Cepet naik"
Rangga mengejar waktu, Ennie dengan terburu buru masuk ke dalam mobil.
Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju gedung diadakannya acara peresmian cabang perusahaan ayahnya.
Disana ibu angkatnya melambaikan tangan. Jujur dia sebenarnya hanya tau wajah ibu barunya dari selembar foto, baru kali ini dia bisa melihat langsung.
"Mama" ennie langsung memeluk ibunya seperti anak kecil yang masih sangat manja
"Gimana sayang tinggal sama kakakmu?" Tanya ibunya
"Dia nyebelin ma" sambil menunjuk ke arah rangga
Dari jauh laki laki berumur 40tahunan mendekat dengan jas rapi.
"Jaga adikmu dengan baik" ucapnya
Rangga diam tanpa jawaban. Itu ayahnya tapi mereka tak terlalu dekat untuk bertegur sapa seperti keluarga lainnya. Mereka selalu canggung.
Yah setidaknya rangga tak pernah kekurangan uang sedikitpun, karena setiap bulan uang yang masuk kerekeningnya terus menumpuk.
Dia berdiri di belakang ayahnya yang sedang memimpin acara, dan sedang berpidato.
"Perkenalkan ini anakku" ucapnya di depan para undangan
"Dia yang akan menjadi penerusku, yang akan terus membesarkan nama perusahaan" ucapnya
Semua tamu undangan bersorak, terutama wajah tampannya yang menjadi pusat perhatian. Kamera terus mengambil momen momen itu.
Acarapun selesai, dia berniat untuk segera pulang kerumahnya.
"Jangan lupa dengan kuliahmu pastikan nilaimu bagus" ucap ayahnya
"Aku tak perduli"
"Bagaimana kamu bisa meneruskan perusahaan jika kuliah saja tak becus" gertak ayahnya
"Memangnya aku pernah bilang akan menjadi penerus ayah? Aku gak mau.. cukup berikan aku uang saja, berikan perusahaanmu pada paman" jawabnya dengan santai.
"Plak"
Tamparan keraspun mendarat. Cukup membuat ennie tersentak kaget.
Ibu ennie segera melerai mereka dan menyuruh ennie untuk menarik kakaknya pulang.
Dirumah Rangga segera merebahkan dirinya di sofa depan TV. Terdengar suara pintu dibuka.
Gadis yang membuatnya kesal kembali muncul. Yah dia lupa mengganti pin, gladis dengan santainya berjalan kearahnya.
Dan langsung memeluk rangga "maafin gue Ga gue salah.. gue gak bisa tanpa lo" ucapnya
Dari kamar mandi terlihat ennie keluar dengan baju mandi diatas lutut dan handuk penutup kepala
"Itu siapa lagi?" Tanya gladis
Ennie menatap wanita dengan wajah cantik dan terlihat judes itu.
"Tolong lo keluar" ucap rangga sambil mendorong gladis keluar pintu lalu menguncinya dan mengganti sandinya.
Dari luar gladis tetap mengetuk pintu sambil berteriak.
"Pacar kamu yang manaan sih? Kemaren pacar terus yang hari ini??" Ennie terlihat bingung.
"Bukan urusal lo"
Rangga menutup kepalanya dengan bantal. Agar tidak mendengar kebisingan TV yang sedang ditonton oleh Ennie.
----Beberapa hari kemudian
terdengar suara ketukan pintu. Rangga segera membukakan pintunya menyambut kedatangan kekasihnya.
"Masuklah" sambil tersenyum kearah selli
Dia membawa beberapa buah buahan, ennie yang sedari tadi dikamarnya tiba tiba keluar.
Dan ikut duduk di kursi mengambil beberapa buah yang dia sukai.
"Hiraukan saja dia" ucap rangga kepada selli.
Selly mengambil laptopnya, memperlihatkan tugas kelompok yang baru ia selesaikan.
"Aku percayakan semua tugas padamu" ucap rangga
Selly langsung menyentil dahi laki laki dihadapannya "maksudmu? Jadi kamu gak mau ngerjain? Terus aku terus gitu yang ngerjain?"
Rangga tertawa, rupanya selly mengerti maksud omongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk
RomanceSebagian cerita di private Untuk membaca silahkan follow Jangan lupa vote dan komennya