Akhir yang bahagia

176 6 0
                                    



........

Sebuah mobil terparkir tepat di depan pintu rumahnya.

Rangga membuka pintu mobil dan membantu Selly untuk turun dari mobil. Selly merasa sangat keberatan dengan sikap Rangga. Bagaimana tidak, dia selalu over setiap ada hal berbuhungan denganku.

"selamat datang sayang..."

"apaaan sih.."

"selamat datang nyonya, perkenalkan saya bi Ira"

Selly berjalan pelan menuju ke sofa untuk duduk, padahl Rangga sudah menyuruhnya untuk istirahat.

"dia akan kerjaan seluruh tugas rumah, kamu tidak perlu lagi mengerjakan yang berat -berat"

"tapi.. Ngga"

"hanya sementara selama kamu hamil, aku takut terjadi apa sama buah hati kita" raut wajah Rangga memelas

"baiklaah..." Selly pasrah

"tunggu dimana anak kita??

"dia sekolah, sebentar lagi juga pulang"

"ini silahkan di minum nyonya, bibi biasa buatin wedang ini waktu anak bibi di kampung hamil"

"iya bibi terima kasih" senyum Selly mengembang

.....

Di kamar

"kamu istirahat dulu yaa"

"biar aku ambilkan makan siang dulu"

"ngga usah biar kita makan di dapur aja"

"ayolaah"

"baiklaah..." Rangga kembali mengalah

****

"mamaaaaaaaa" suara nyaring mengaketkan siapapun yang ada disana.

"pelan -pelan jangan lari" ucap Rangga tak kalah nyaring

Rangga kecil berlari ke arah dimana mamanya duduk.

"mama udah sembuh?" sambil memeluk erat mamanya

"udah sayaang" mengelus kepala dan punggung sang anak.

"apa ada dede bayi disini?" Rangga kecil melirik ke perut sang mamah

"iya sayaang"

"ayo den, ganti baju dulu sama bibi. Habis itu makan sama mama" bujuk sang bibi

"nda mauuuu, aku maunya sama mamaaah" Rangga kecil merengek

"Den, mama baru sembuh. Katanya sayang sama mama, jangan seperti ini yaa" sang bibi kembali merayu

"iyaa, aku mau sama bibi"

Mereka berdua berjalan menaiki tangga menuju kamar Rangga kecil.

***

"terima kasih sayaang"

" untuk???"

"sepertinya bibi itu orang baik, Rangga udah nurut juga".

"iya sayang"

Hari demi hari telah berlalu, Selly sudah beraktivitas seperti biasanya. Hanya saja kini Selly harus di antar apabila ingin keluar rumah karena Rangga sudah memperkerjakan orang kepercayaannya.

"bibi, hari ini biar saya saja yang jemput" ucap Selly ke bibi

"tapi nyonya..."bibi segera mencegah

"tidak apa-apa, saya akan hati".." berusaha membuat bibi percaya

......

Di sekolah

Selly duduk ditaman dekat ruang kelas Rangga. Sambil menikmati suasana angin yang sepoi - sepoi Selly juga tak lupa menanti dan saling menyapa ke ibu - ibu yang lain.

"baru jemput ya mah?" sapa seorang wanita

"iya mah..."

"hmmm sepertinya Rangga akan punya adik nih...."

"iyaa..."

Selly hanya menjawab sesingkat mungkin.

Bel pun berbunyi tanda sekolah telah usai. Seluruh anak berhamburan keluar dari ruang kelas. Mereka semua sibuk dengan urusannya sendiri -diri. Ada yang mencari sepatunya, berteriak - teriak memanggil orangtuanya, berlari kesana-kemari.

Rangga yang sudah melihat sang mamah berdiri didekat taman, langsung berlalri ke arahnya.

"mamaaaaaah"

"iya sayaaang, gimana sekolah kamu hari ini??"

"begitu -begitu aja, gambal.muluu"

Selly tersenyum mendengar celoteh sang anak.

"ayo kita pulang"

mereka berjalan menuju tempat parkir dimana mobil mereka berada...

mereka menjadi keluarga yang sangat bahagia. Selly yang sedang mengadung putra keduanya, Rangga kecil yang kini sudah masuk Sekolah Dasar dan sang ayah yang sangat perhatian ke pada keluarganya.

The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang