Part 32. Ending
Kehidupan mereka bisa dikatakan sudah normal. Mereka menjalani kehidupannya sebagai keluarga kecil yang bahagia, tidak jarang banyak sekali orang yang iri dengan mereka.
Setelah Selly berusaha menjelaskan semuanya ke Rangga kecil tentang siapa Rangga. Si Rangga kecil mungkin tidak tau karena usianya masih kecil.
Namun seiring berjalannya waktu, si Rangga kecil sangat nyaman berada di dekat Rangga dan menerima keberadaan Rangga sebagai orangtuanya.
“pagi mamaaaa….” Rangga kecil berlari memeluk ibunya.
“pagi anak mama, bagaimana tidur kamu sayang?” gumam Selly sambil meneruskan memasak.
“nyenyak maah… mamaa masak apa hari ini? Oceh Rangga kecil
“mamah buat makanan kesukaan kamu sayaang, duduklah….” Ucap Selly
Rangga kecil menuju meja makan dan duduk manis.
Selly selalu memasak sendiri untuk suami dan anaknya semenjak mereka tinggal di istana Rangga. Dia tidak pernah memesan atau bahkan menyuruh asisten rumah tangganya. Dia ingin sekali menjadi istri dan ibu yang sesungguhnya.
“pagi semua….” Ucap Rangga sambil mengecup kening Selly
Rangga yang sebelumnya tidak pernah menyentuh Selly, sekarang sudah mendapat izin dari Selly. Namun makin hari tingkah Rangga semakin ajaib. Dia seakan tidak tau malu melakukan banyak hal di depan anaknya.
“ pagiiiiii….” Gumam Selly yang masih focus menyajikan sarapan.
Saat semua sudah duduk di kursi masing – masing….
“ayo kita berdoa dulu…” ucap Rangga
Mereka menyantap sarapan dengan tenang.
“mama, aku mau hali ini main ke taman sama mama dan papaaaa…” ucap Rangga kecil yang mulutnya yang masih penuh makanan.
“habisin makanannya dulu sayaang…. Papa kan harus kerja, nanti mainnya sama mama aja yaa” Selly mengelus kepala anaknya
“nda mauuu… aku main sama mama sama papaaaa….” Rengek si Rangga kecil.
“ iya.iyaaaa nanti kita main ya sayaaaaang…” Rangga mencoba menenangkan Si kecil
“habisin makanannya dulu, jagoan papa nggak boleh nangis” Rangga kembali
Setelah makan selesai Rangga mengantar si kecil ke kamar untuk siap – siap dan Selly membersihkan dapur.
Selly menuju kamarnya dan melihat Rangga sedang berganti pakain.
“sebaiknya kamu bekerja saja, biar nanti aku yang temenin dia main” ucap Selly
“sudah ngakpapa, hari ini aja aku ambil libur buat nemenin dia main” jawab Rangga
Selly melihat Rangga yang sedang berganti pakaian, Selly masih mengingat dimana mereka selalu gagal memiliki waktu berdua.
“Selly, kenapa kamu bengong…?’ celetuk Rangga yang berhasil membuat Selly salah tingkah.
Rangga berjalan menghampiri Selly dan duduk di sebelah Selly. Menatap bibir indah Selly membuat Rangga tak banyak membuang waktu.
Rangga melumat bibir Selly dengan pelan, hingga dia merasa bahwa Selly merespon lumatannya. Mereka saling mencium bibir dan memberikan gigitan – gigitan kecil. Ciuman yang sangat dirindukan oleh dua orang yang saling mencintai. Hingga nafas mereka saling beradu.
Namun, Rangga tidak tinggal diam. Tangannya dengan pelan membuka kancing baju Selly. Satu persatu kancing baju mulai terlepas. Hingga terpampang dengan jelas gundukan yang indah. Rangga segera mendorong Selly ke tempat tidur. Dia dengan cepat mencium Selly kembali dan turun ke area leher.
“nggaaaa….” Suara keluar dari mulut Selly
Seakan tahu apa yang Selly inginkan, dia melancarkan aksinya.
Rangga mencium area leher lalu turun ke bagian dada. Sembari memberikan kecupan – kecupan kecil yang meninggalkan bekas. Tidak samping disitu. Rangga melahap bagian gundukan itu dengan ganas dengan tangan satunya memberikan remasan – remasan kecil.
Hingga suara desahan kecilkeluar kembali keluar dari mulut Selly.
“Rangga… Nggaaa…..” desah Selly
Seperti bayi yang kehausan, itulah gambaran Rangga saat ini. Hal itu membuat pikiran Selly melayang. Selly sudah lama tidak melakukan hal itu, membuatnya hilang kendali.
Selly secara tidak sengaja menekan kepala Rangga untuk menghisap lebih dalam lagi.
“biarkan aku menyelesaikan” ucap Rangga
Selly hanya bisa menggangguk….
Rangga melepas seluruh pakaian yang menempel di badannya, dan melucuti pakaian yang masih dikenakan Selly.
Mereka berdua kembali melancarkan aksinya, Rangga mencium seluruh bagian tubuh Selly hingga ke arah bawah. Selly yang sudah menikmati sentuhan Rangga sesekali mendesah. Desahan yang indah bagi Rangga.
Rangga kembali mencium mulut Selly dan sesekali mencium area leher. Hingga bagian vitalnya dibawah sana udah mengang dan siap untuk bertempur. Rangga mengarahkan bagian vitalnya kearah bagian intim Selly.
“Ngga…. Akuuuu” ucap Selly
“Aku akan pelan” jawab Rangga
“aku akan berhenti jika kamu belum siap” Rangga kembali berbicara.
Selly tak menjawab, namun dia seolah menagatakan mau.
……..
“mamaaa… aku sudah siyap…” teriak si Rangga kecil yang mengetuk pintu sangat keras
Mereka langsung berhenti, Rangga terlihat sangat kesal begitu juga dengan Selly. Mereka terpaksa harus menyudahinya dan secepatnya merapikan pakaian mereka kembali.
“bagaimana kalau aku titipkan dia ke orangtuaku dulu biar kita bisa tenang…” celetuk Rangga
Selly yang tak terima dengan ucapannya langsung berdiri sambil berdecak pinggang.
“enak saja di titip – titipin. Itu anak aku. Mending kamu yang di titipin ke orangtuamu.” Berjalan lalu meninggalkan Rangga di kamar.
Rangga yang baru sadar akan ucapannya barusan, langsung berlari menyusul Selly. . .

KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk
RomansSebagian cerita di private Untuk membaca silahkan follow Jangan lupa vote dan komennya