Selly masuk ke kampus ditemani oleh reni sahabatnya. Di terlihat tertekan dan wajah pucat.
"Udah gue bilang.. dia bukan cowok baik" ucap reni
Selly hanya diam sambil menggigit kukunya.
"Bisa kita bicara?" Suara ennie membuatnya mendongak.
Melihat ennie rasanya reni sangat ingin menjambak gadis itu. Namun ia urungkan setelah melihat selly mengangguk. Dia segera pergi memberikan ruang untuk berbicara
"Ini salahku" ucap ennie
"Em memang"
"Jadi ini semua bukan salah angga"
Selly tersenyum sinis "ini ulah kalian berdua"
"Aku yang memulainya.. aku yang menggodanya"
"Jika dia memang mencintaiku, dia gak akan lakuin itu"
"Dia tidak salah.. aku yang menggodanya menyentuhnya dan menciumnya"
"Hentikan" selly berteriak "cukup aku tak ingin melihatmu dan juga dirinya"
Selly bergegas pergi
"Aku mencintainya..."
Selly kembali berhenti "sadarlah, dia kakakmu".
"Kami bukan saudara sungguhan"
"Tetap saja itu kakakmu" tegas selly
"Tapi aku menyukainya. Dan dia hanya menyukaimu. . Tak ada yang bisa kulakukan selain menggodanya agar dia sedikit memerhatikanku"
"Kamu gila" jawab selly
"Cintaku memang buta, aku tak bisa meninggalkannya.. bisakah kita hentikan pertengkaran ini? Dia hanya mencintaimu setidaknya biarkan aku tetap di dekatnya"
"Kamu ingin aku membaginya?"
Ennie mengangguk pelan
"Maaf.. cintaku tak buta sepertimu.. cintamu butamu membuatmu membenarkan apa yang salah.. maaf aku tak bisa.. kalian nikmati saja berdua"
Selly kembali bergegas pergi ke arah kelasnya disana dia melihat riski. Salah satu laki laki yang menyukainya dan aatu satunya laki laki yang cintanya dia tolak berulang kali.
"Kamu baik baik saja? Wajahmu nampak pucat" ucap laki laki itu.
Selly hanya mengangguk dan sedikit tersenyum paksa
"Selly"
Dari arah berlawanan nampak rangga berjalan kearahnya.
"Aku perlu berbicara denganmu" ucap rangga
Selly segera mundur dengan tangannya memegang risky.
"Lepaskan tangan laki laki itu" ucap rangga dengan nada pelan.
Namun selly malah mencium bibir risky tepat di hadapan rangga.
Melihatnya rangga langsung melepas mereka dan memukul risky berulang kali.
"Bruk" tangannya terus menonjok wajah risky hingga laki laki itu berlari pergi.
"Kamu gak punya akal? Hentikan sikap sarkatismu itu" teriaknya pada selly
"Kenapa? Aku juga akan tidur dengannya"
"Apa?" Rangga langsung mendorong selly ke dinding dengan kasar. "Kumohon hentikan"
"Bukankah itu yang adil? Kamu tidur dengan wanita lain.. kenapa aku tidak?"
Rangga langsung memukul jendela yang ada di belakang selly hingga kaca itu pecah dan darah mengalir dari tangannya.
Selly terlihat ketakutan melihat perubahan kekasihnya itu.
"Siapapun itu.. siapapun yang berani menyentuhmu.. aku akan membunuhnya" ancam rangga dan langsung pergi setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk
RomanceSebagian cerita di private Untuk membaca silahkan follow Jangan lupa vote dan komennya