Chapter 9

3.9K 99 0
                                    

Ketika sampai di depan kamarnya thio mengetuk pintu kamar dengan keras."Non bangun, waktunya makan malam"ucap thio berteriak, sambil terus mengetuk pintu kamarnya dari luar. Ulyfia yg masih menutup matanya, mulai membuka matanya, karna kaget mendengar suara thio."Lo berisik banget sih, gak tau apa ya gue masih ngantuk"ucap ulyfia marah sambil berteriak kepada thio."Maaf non, ayo kita makan"ucap thio berteriak dari luar kamarnya."Yaudah dulun aja, nanti gue nyusul"ucap ulyfia lalu tidur lagi,menutup semua bagian tubuhnya, dari ujung rambut hingga kakinya dengan selimut. Thio menghela nafas panjang, lalu berjalan meninggalkan kamarnya, menuju meja makan."Bibi sama mamang makan duluan aja, saya makannya bareng sama ulyfia aja nanti"ucap thio kepada mang didin dan ce dedeh, saat sampai di meja makan."Loh emang knpa den?"ucap ce dedeh bertanya kepada thio sambil mengerutkan dahinya."Ulyfia masih ngantuk, mungkin dia baru bisa tidur, saya akan tungguin dia disini"ucap thio menjawab pertanyaan dari ce dedeh. Mendengar jawaban dari thio mang didin dan ce dedeh hanya menganggukkan kepalanya pelan, lalu thio berjalan meninggalkan meja makan menuju halaman belakang rumah mang didin, untuk menghirup udara segar, di malam hari. Sekaligus  menelpon evan untuk memberikan kabar tentang keadaan putrinya, yaitu ulyfia. Saat sampai disana thio menatap ke atas langit, ia melihat ada banyak bintang yg bersinar di langit, lalu ia tersenyum."Oh iya, aku harus kasih kabar om evan dulu sekarang. Pasti beliau cemas, soalnya kan aku blm kasih kabar,semenjak sampai disini dari tadi sore"ucap thio kepada dirinya sendiri, lqlu mengambil ponsel yg ada di kantong celananya.
Percakapan antara thio dengan evan di fia telepon genggam.

Thio:assalamualaikum, halo om?

Evan: waalaikumsalam halo thio, gmana kabar putri saya?

Thio:dia baik kok om, maaf ya thio baru bisa kabarin sekarang

Evan:iya gak papa kok, om ngerti. Kamu pasti istirahat dulu kan, karna cape dari perjalanan jauh

Thio:hehehe,om tau aja

Evan:thio,ulyfia udh makan blm?

Thio:blm om, katanya masih ngantuk. Jadinya thio gak bisa ganggu, tadi aja thio udh kena semprot. Padahal thio kan cuma mau ngajak makan om, bukan ngajak berantem

Evan:Yaudah kamu yg sabar ya, menghadapi sikap anak om. Baru sehari loh, kamu harus bertahan demi kebahagiaan kalian di masa depan nanti.

Thio:iya om, thio akan berusaha terus. Om gk usah khawatir, yg harus om lakuin cukup berdoa aja. Semoga thio berhasil, amiin

Evan:amiiin,yaudah om tutup dulu ya. Jaga diri kamu,sama jagain anak om juga. Assalamualaikum

Thio:ok om, waalaikumsalam

Berakhirnya percakapan antara thio dengan evan di fia telepon genggam. Thio berjalan ke arah bangku yg ada di sana, lalu ia duduk sambil menyandarkan badannya di papan yg ada di belakang bangku. Thio mslihat bintang dan bulan yg bersinar di langit, lalu ia tersenyum. Dan ia kembali mengingat kenangan manis bersama ulyfia."Kapan aku berhasil merubah kamu, aku gak sabar. Aku ingin melihat ekspresi wajah kamu, saat kamu tau siapa aku sebenarnya. Aku tau, kamu pasti marah sama aku. Bahakan mungkin kamu juga bakalan benci sama aku, maafin aku ulyfia. Aku terpaksa ngelakuin ini semua, karna ini demi kebaikan kamu, dan juga hubungan kita di masa depan"ucap thio dalam hati, sambil terus melihat ke atas langit. Beberapa menit kemudian thio ketiduran di bangku yg ada disana.

02.00

Ulyfia terbangun karna kelaparan, ia blm makan sejak sampai di rumah mang didin. Ia memutuskan untuk keluar dari kamar,dan berjalan menuju dapur, untuk mencari makanan. Ketika sampai di sana ulyfia melihat makanan yang ada di atas meja, ia tersenyum. Lalu berjalan ke arah meja itu."Makanan apaan nih, kalo kayak gini caranya gmana aku bisa makan? Bisa² pulang ke jakarta tinggal tulang doang lagi"ucap uly kepada dirinya sendiri, sambil mengangkat piring yg berisi ikan asin. Lalu ia memanyunkan mulutnya. Ulyfia berpikir sejenak, lalu ia memegangi perutnya yg sedang memainkan orkestra, minta di beri makan. Ulyfia memutuskan untuk kembali ke kamarnya, sesaat ia berpikir untuk menghirup udara segar di halaman belakang. Dan ia memutuskan untuk pergi ke sana, ketika sampai disana ia melihat seseorang yang tertidur di bangku."Itu siapa ya"ucap ulyfia pelan kepada dirinya sendiri, lalu berjalan mendekati bangku itu,sambil membawa sapu ditangannya,yg ia ambil dari sudut tembok, untuk berjaga² jika orang itu berniat mencelakai dirinya.

Hy gays, jgn lupa untuk terus vote and comntnya ok 👍👍👍👍👍😊😀😁😂😃😄😅😆 

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang