Chapter 26

2.5K 69 0
                                    

HAPPY READING GUYS
Thio berjalan dari arah belakang, dan ia menepuk pundak ali. Ali terkejut, lalu ia berbalik badan.

"ternyata elu, gua pikir siapa. Eh lu kemana aja si? Ke toilet lama banget, kan gua mau kenalin lu sama sahabat lama gua"ucap ali, lalu bertanya kepada thio.

"sebenernya dari tadi gua ngumpet, habisnya gua takut ketemu sama calon istri gua. Yang tadi ngobrol sama lo tuh, salah satunya calon istri gua" ucap thio kepada ali, lalu ali terdiam sejenak, mencerna ucapan thio tadi.

"kalo gua boleh tau, emang siapa nama calon istri lo?"ucap ali, bertanya kepada thio.

"nama calon istri gua itu, ulyfia" ucap thio kepada ali, dengan ragu.

"ulyfia, yang tadi ngobrol sama gua disini?" ucap ali bertanya kepada thio lagi, lalu thio mengangunggukan kepala nya pelan, sambil melihat ke arah ali.

"ya ampun bro, tu cewek cakep banget. Trus tadi kenapa lo ngumpet?"ucap ali, lalu ia bertanya lagi kepada thio.

"karena dia engga tau kalo dia dijodohin sama gua, dan yang dia tau gua ini tirta. Anak dari pengurus sawah dan perternakan di kampung, karena itu gua ngumpet tadi. Dan lo mau tau, rahasia gua akan terbongkar nanti malem. Gua engga tau respon apa yang akan dia kasih ke gua, kalo sampe rahasia gua itu terbongkar" ucap thio sedih, kepada ali. Ali pun hanya bisa mendengarkan saja, ia tidak dapat berkata apapun sekarang. Thio langsung memeluk ali, dan ali langsung membalas pelukan thio, lalu tangan ali menepuk - nepuk punggung thio.

Ali memang sahabat thio, tapi thio dan ali tidak pernah saling membagi duka mereka satu sama lain. Mereka hanya berbagi suka saja, jadi sekarang jika ali melihat keadaan thio saat ini, ia sebenarnya heran. Dan ia tidak mengerti harus berbuat apa, dan bagaimana.

Setelah lulus sma, thio dan ali memutuskan untuk kuliah di amerika bersama. Dan tentu saja mereka lulus kuliah juga bersama, tapi langkah mereka tidak lagi sejalan setelah lulus kuliah saat itu. Ali memilih untuk tetap di amerika, melanjutkan S2 dan mendapatkan gelar master di sana. Sedangkan thio, ia tidak bisa melakukan itu, karena ia sudah berjanji kepada kedua orang tuanya. Jika sudah lulus, maka ia akan pulang dan mengikuti semua perintah dari kedua orang tuanya itu, termasuk menikah dengan ulyfia itu juga salah satu perintah dari mereka.

"jadi, lo nyamar bro?"ucap ali bertanya kepada thio, setelah mereka melepaskan pelukkannya.

"iya, tapi gua ngelakuin semua itu demi calon mertua gua. Yang pengen calon istri gua itu berubah, jadi anak yang mandiri, dan engga habisin uang orang tua buat nafsunya doang" ucap thio, menjawab pertanyaan dari ali, dengan mata yang sembab.

"itu artinya, masa depan lo bakalan di tentuin sama ulyfia nanti malem?"ucao ali bertanya kepada thio, dan thio pun hanya menganggukkan kepalanya saja.

"bro ayo kita cari kado buat cabin gua, abis ini kita makan siang, dan gua bakal ngajak lo jalan - jalan ngeliat jakarta yang sekarang"ucap thio kepada ali, dengan wajah ceria kembali. Dan ali pun ikut ceria kembali, rasanya ali masih tidak percaya kalo sahabatnya bisa menangis hanya karena seorang gadis. Ali hanya menganggukkan kepalanya pelan, lalu kembali memilih perhiasan bersama dengan thio, untuk di berikan kepada ulyfia.

....

Di sebuah resto ulyfia dan alya sedang makan siang bersama.

"hmmm fi, aku mau nanya boleh engga?"ucap alya kepada ulyfia." boleh, emang kamu mau tanya apa?"ucap ulyfia menjawab pertanyaan dari alya, lalu bertanya lagi.

"kamu beneran cinta ya? sama orang yang kamu ceritain ke aku waktu itu"ucap alya, bertanya kepada ulyfia, lalu ulyfia menganggukkan kepalanya pelan.

"kalo seandainya di engga jadi nikah, trus dia ngelamar kamu, apa kamu bakal terima dia, dengan kondisi keluarganya?"ucap alya, lalu bertanya lagi kepada ulyfia." iya  aku pasti bakal terima dia apa adanya dia. Bukan ada apanya dia"ucap ulyfia kepada alya. Mendengar ucapan ulyfia barusan, membuat alya tersenyum. Ternyata ulyfia benar - benar sudah berubah, kini ia menjadi wanita yang baik, dan juga sederhana. Bahkan ia sudah tidak manja lagi seperti dulu, masih jelas di ingatan alya, dulu ia sering di repotkan dengan tingkah laku ulyfia, dan itu yang membuat alya sangat jengkel terhadap ulyfia. Maka dari itu, sekarang alya bahagia, dengan perubahan sikap sahabatnya ini.

VOTE AND COMMENT NYA GUYS

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang