Chapter 37

2.5K 53 5
                                    

Setelah berpelukan beberapa menit, ulyfia dan alya memutuskan untuk berjalan - jalan, lalu menyewa sepeda. Dan berfoto dengan aneka patung orang disana.

.......

Hari sudah sore, suasana di kota tua yang tadinya panas menjadi sedikit lebih sejuk. Karena ada angin yang berhembus tidak terlalu kencang, dan matahari juga sudah tidak seterik tadi.

Lelah, ya itu lah yang dirasakan oleh ulyfia dan alya. Setelah bermain kesana kesini, membuat mereka lelah. Dan mereka memutuskan untuk menikamti sore dengan duduk bersandar di kursi, sambil melihat begitu banyak pengunjung yang semakin ramai.

"fia, aku mau telpon orang tua ku dulu ya kamu tunggu disini"ucap alya kepada ulyfia, lalu ulyfia menganggukkan kepalanya. Dan alya pun berdiri lalu langkah kakinya menjauhi tempat duduknya bersama ulyfia tadi.

Saat alya sudah berdiri sedikit jauh dari ulyfia, alya mengambil ponselnya dari dalam tas kecil yang iya bawa. Dan ia mulai memainkan ponselnya sebentar, lalu menaruh ponsel itu di telinga sebelah kanan. Ya ia sedang melepon seseorang.

Kini thio tengah memainkan ponsel nya, di kursi tadi. Tanpa ada ali di sampingnya, karena ali sedang membeli minum dan juga cemilan untuknya dan juga untuk thio.

Tiba-tiba ponsel thio berdering, saat ia melihat siapa yang menelponnya, ia langsung mengangkatnya karena yang menelpon itu adalah alya.

Percakapan via telpon pun dimulai.

"halo yo? Lu dimana?" suara alya yang ada di ponsel thio.

"gua lagi ditaman deket cafe yang tadi, sama ali. Emang kenapa al?" ucap thio menjawab alya, lalu bertanya lagi kepada nya.

"gua sama ulyfia lagi di kotu nih, kalo bisa sekarang lu ke rumahnya ulyfia aja, lu bikin kejutan buat dia, gimana lu mau gak?"ucap alya kepada thio dari dalam ponsel thio.

"kejutan? Tapi kejutan apa ya?" ucap thio bertanya kepada alya.

"ya lu pikir aja sendiri, masa kayak gitu aja lu masih nanya sama gua. Lu sama alibaba kan cowok, masa gak ngerti begini - beginian? " ucap alya marah di dalam ponsel kepada thio.

"yaudah b aja kali, sensian amat si lu? Yaudah gua pikirin deh. Makasih ya info dam sarannya, gua sama ali langsung bikin kejutannya deh. Yang penting lu di sana ngulur waktu ya, kalo udah mau pulang kabarin" ucap thio kepada alya dengan di telpon.

"ok, iya gua bakal ngulur waktu tapi jangan kelamaan. Gua takut ketahuan" ucap alya kepada thio.

Sambungan telpon pun terputus, kini alya langsung keluar dari toilet dan kembali ke tempat duduknya bersama dengan ulyfia. Dan thio pun menyusul ali, ke tempat ali beli minuman serta cemilan untuk mereka.

"li udah belum, kayak ibu - ibu aja lu kalo belanja lama"ucap thio keadaan ali, saat ia masuk dan bertemu dengan ali di kasir. Perkataan thio dapat di dengar oleh beberapa ibu - ibu yang sedang mengantri di kasir, dan mereka langsung melihat ke arah thio dengan tatapan tajam.

Dan thio yang sejak tadi di lihat oleh ibu - ibu hanya bisa menyengir kuda, dan menampakkan wajah takutnya, seraya menganggukkan kepalanya pelan.

"maafin temen saya ya ibu - ibu" ucap ali kepada beberapa ibu - ibu, saat ali sudah membayar belanjaannya. Dengan wajah melasnya, tapi tidak mengurangi tingkat ketampanan nya. Ibu - ibu itu hanya menganggukkan kepalanya sambil wajah nya masih tampak kesal. Lalu ali dan thio sedikit berlari keluar dari dalam supermaket.

"lu gimana sih bro, kalo ngomong itu jangan pake toa dong. Untung aja itu ibu - ibu gak ngeroyok lu, lain kali kalo lu mau di keroyok sama orang lu jangan ngajak - ngajak gua"ucap ali kepada thio dengan terus berjalan ke arah parkiran mobil.

"ya maap namanya juga orang lagi seneng"ucap thio kepada ali, ali pun menyeringit dahinya, lalu menatap thio penuh keheranan.

"seneng kenapa?"ucap ali bertanya kepada thio dengan penuh penasaran.

"tadi alya telpon gua, katanya dia sama ulyfia lagi di kota tua"ucap thio kepada ali.

"lah terus, apa hubungannya lu seneng sama mereka(ulyfia dan alya) yang lagi di kota tua?" ucap ali bertanya kepada thio dengan polosnya.

"ya soalnya alya bilang, kalo gua harus bikin kejutan ke ulyfia di rumahnya, mumpung dia ga ada"ucap thio kepada ali, setelah ia mengehela napas sejenak.

"oh iya iya gua paham sekarang, jadi gara - gara itu lu nyusulin gua ke supermaket?" ucap ali kepada thio, lalu bertanya lagi kepadanya.

"iya, sekarang lu bantuin gua ya cari hiasan buat bikin kejutannya" ucap thio kepada ali, dengan penuh kegembiraan.

Ali menganggukkan kepalanya paham, dan ia ikut tersenyum bersama thio.

"gua ada ide nih yo, gimana kalo kita sekarang ke tukang bunga. Trus kita beli kelopak mawar merah, buat bikin love yang gede banget"ucap ali kepada thio dengan antusianya.

"boleh juga ide lu, gak sia - sia gua pilih lu jadi sahabat gua" ucap thio kepada ali, sambil menganggukkan kepalanya setuju.

"alay banget dah lu, wah ini si gua yakin si ulyfia bakalan ilfeel nih sama lu hahahahhahahaha" ucap ali kepada thio, mulai mengejek sahabatnya itu.

" lu mah udah di puji - puji malah sekarang ngejek gua lagi. Orang tuh ya harus ngomong pake otak jangan asal jeplak aja, kalo omongan lu jadi kenyataan gimana?"ucap thio kesal kepada ali, dan mulai menatapnya tajam.

"maap yo, kan bercanda doang"ucap ali kepada thio, dengan penuh penyesalan.

"bercanda mulu lu, tuman tuman (dalam bahasa jawa artinya kebiasaan. Maaf kalo salah)" ucap thio lalu menggelengkan kepalanya.

"naik mobil gua aja bro, biar cepet"ucap thio kepada ali dengan menepuk lengan ali.

"udah mobil gua aja si, dekatan mobil gua kali ama mobil lu di parkirnya"ucap ali kepada thio dengan nada kesal.

"emang mobi lu di sebelah mana?" ucap thio bertanya kepada ali, lalu ali menunjuk ke arah depan mereka.

"yaudah ayo, trus mobil gua?" ucap thio bertanya lagi kepada ali.

"ya elah gak bakalan ilang, kalo pun ilang kan lu bisa beli lagi"ucap ali kepada thio cengengesan.

"iya si bisa beli lagi, tapi sebelum itu pasti mama gua pasti marah"ucap thio kepada ali.

Akhirnya mereka sampai di parkiran yang terdapat mobil ali di sana. Thio dan ali berjalan ke tempat mereka duduk di dalam mobil, thio duduk di kursi penumpang, sedangkan ali di kursi pengemudi.

"sekarang kita kemana dulu nih yo?" ucap ali bertanya kepada thio, setelah diri nya menyalakan mesin mobil.

"ke mall dulu deh, beli perlengkapan kejutannya. Masa kelopak bunga doang"ucap thio kepada ali, sambil memakai sabuk pengaman.

Mobil ali mulai berjalan dan meninggalkan parkiran taman.

Ayo terus vote dan komennya nih dibawah sini nih👇cepet cepet tinggal klik

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang