Chapter 21

2.6K 71 2
                                    

Ketika sampai di rumah ulyfia, thio terdiam sejenak di dalam mobilnya yang sengaja ia parkirkan di luar gerbang rumah ulyfia. Entah apa yang sedang ia pikirkan, dengan mengambil napas dalam-dalam dari hidung, lalu menghembuskannya melalui mulut.

Thio memutuskan untuk keluar dari dalam mobilnya, lalu masuk ke dalam gerbang. Dan mengetuk pintu depan rumah, saat ia sampai di sana.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu dari luar, membuat ulyfia yang baru saja menuruni anak tangga menoleh ke arah pintu, lalu ia berjalan ke arah pintu itu.

Saat membuka pintu, ia terkejut. Lalu berusaha mengendalikan dirinya dan juga hatinya. Dengan malu-malu ulyfia melihat mata thio, dan begitu pula sebaliknya.

"siapa yang dateng sayang?"ucap najwa berteriak dari dalam dapur, lalu menghampiri ulyfia yang ada di ambang pintu rumah.

"tirta yang dateng mi"ucap ulyfia menjawab pertanyaan najwa.

"assalamualaikum bu"ucap thio, lalu mencium punggung tangan najwa.

"waalaikumsalam" ucap najwa menjawab salam dari thio, lalu tersenyum.

Sedangkan ulyfia hanya senyum-senyum sendiri melihat thio yang kini ada dihadapannya.

"ayo silahkan masuk" ucap najwa kepada thio, lalu ia berjalan ke arah dapur. Dan membuatkan minuman, serta cemilan untuk thio, ulyfia, dan juga dirinya.

Thio berjalan membelakangi ulyfia, saat sampai di sofa ruang tamu, ulyfia duduk terlebih dahulu, lalu di ikuti oleh thio yang duduk di samping kirinya.

Beberapa menit kemudian najwa datang dari arah dapur, sambil membawa napan yang berisikan cangkir dan piring. Saat sampai di depan meja ruang tamu, najwa meletakan napan tersebut di atas meja, lalu duduk di samping kanan thio, tetapi tidak satu sofa dengan thio dan ulyfia.

Keheningan pun terjadi beberapa saat, hingga akhirnya najwa pun memutuskan untuk memulai perbincangan.

"jadi ada kerperluan apa ya? Nak tirta?" ucap najwa, bertanya kepada thio.

"iya, kok dateng nya mendadak?"ucap ulyfia bertanya juga kepada thio.

"sebenernya.........." ucap thio, ia gugup dan takut. Jika ulyfia akan marah atau mungkin membencinya kalau sampai rahasianya penyamarannya terbeongkar.

"mmm...sebenernya saya kesini mau ketemu sama pak evan bu"ucap thio, ia berbohong kepada ulyfia dan juga najwa.

"owh papi, kenapa kamu engga langsubg ke kantornya aja?"ucap ulyfia kepada thio, lalu ia bertanya kepada thio.

"saya engga tau kantor nya"ucap thio, menjawab pertanyaan dari ulyfia.

"yaudah kalo kamu mau ke sana, biar ulyfia yang anter kamu ke sana"ucap bajwa kepada thio, dan menyuruh ulyfia untuk mengantar thio ke kantor papinya.

"hah, mami"ucap ulyfia sambil memperlihatkan wajah melasnya.

"emmm, saya pulang aja deh bu. Soalnya saya juga engga boleh lama-lama di jakarta sama abah saya"ucap thio kepada ulyfia dan najwa.

"kenapa engga boleh lama-lama di jakarta?" ucap ulyfia bertanya kepada thio.

"soalnya, besok saya mau di ketemukan sama perempuan yang di jodohin sama saya" ucap thio kepada ulyfia, membuat ulyfia menjadi sedih.

"ya ampun, kenapa semua ini harus tejadi sama aku. Orang yang aku cinta, sekarang akan menikah wanita lain"ucap ulyfia di dalam hati.

"mi, aku mau ke atas dulu ya"ucap ulyfia kepada najwa. Tanpa melirik ke arah thio, ulyfia langsung berjalan meninggalkan ruang tamu, dan pergi ke kamarnya. Untuk menenangkan dirinya.

"thio!sebenernya ada apa ini? Kenapa kamu tiba-tiba dateng kemari?"ucap najwa, bertanya kepada thio dengan nada khawatir.

"sebenernya, aku mau ungkapin kebenaran tentang siapa aku ini yang sebenernya tante"ucap thio menjawab Pertanyaan dari najwa.

"jangan dong thio, kan kita sudah sepakat, kalo rahasia itu terbongakr pada saat ulyfia berulang tahun"ucap najwa kepada thio.

"aku tau tante, tapi aku engga udah engga tahan. Terus berbohong sama orang yang aku cinta, rasa bersalah terus menghantui aku tante. Dan apalagi aku engga tau dia punya perasaan yang sama atau engga sama seperti aku"ucap thio kepada najwa, dengan wajah sedihnya.

"terus tadi kenpa kamu berbohong lagu sama ulyfia?"ucap najwa, bertanya kepada thio.

"engga tau kenapa, pas liat mukanya. Saya jadi takut kehilangan dia tan"ucap thio kepada najwa.

"tante mengerti sekali perasaan kamu thio, besok tante sama om evan akan bongkar semuanya. Dan kami yang akan menanggu segala resikonya. Kamu engga perlu khawatir, semuanya akan baik-baik aja"ucap najwa kepada thio, lalu tersenyum.

"yaudah kalo begitu, aku pulang dulu ya tan" ucap thio kepada najwa.

"iya, eh kamu tadi kesini naik apa?"ucap najwa, bertanya to thio.

"naik mobil tan, mobilnya aku parkir di luar gerbang tan"ucap thio kepada najwa.

"oh yaudah kamu hati-hati di jalan ya"ucap najwa, lalu tersenyum kepada thio.

"iya tan, assalamualaikum" ucap thio, lalu mencium punggung tangan najwa.

"waalaikumsalam" ucap najwa kepada thio, lalu tersenyum melihat kepergian thio dari rumahnya.

Dikamar, ulyfia sedang menangis. Sambil memeluk bantalnya.

"kenapa sekarang saat aku jatuh cinta, orang itu malah mau di jodohin"ucap ulyfia dalam hati, sambil terus menangis.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu dari luar kamar membuat ulyfia menoleh ke arah pintu itu. Lalu cepat-cepat menghapus air matanya. Dan ia langsung bangkit dari duduknya, lalu segera membuka pintuya.

"eh mami, ada apa mi?"ucap ulyfia gelagapan.

"kamu engga apa-apa kan sayang"ucap najwa sambil mengelus pipi anaknya.

"engga apa-apa kok mi, aku baik-baik aja. Emmm mi tirta udah pulang?"ucap ulyfia kepada najwa, lalu najwa langsung menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum. Lalu memeluk ulyfia, sambil terus mencium kepala anaknya.

"yaudah kalo gitu, kamu sekarang ikut mami. Ayo kita makan siang bareng, mami buatin makanan kesukaan kamu loh"ucap najwa gembira, saat ia melepaskan pelukkannya.

Hay guys, aku cuma mau ingetin nih. JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN COMMENT NYA ya 😉

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang