Chapter 23

2.5K 62 1
                                    

Ketika sampai di kamarnya thio meletakan jas yang ia pakai tadi di atas ranjangnya, lalu mengambil baju dari dalam lemarinya dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

Tidak perlu waktu lama bagi thio untuk membersihkan dirinya, hanya dalam waktu 15 menit thio sudah selesai.

Thio terduduk di atas ranjangnya, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kamar nya, karena thio jarang menguci pintu kamarnya. Ya seseorang itu tidak lain adalah mama thio yaitu sabrina.

"ayo minum dulu susunya thio, biar kamu engga sakit "ucap sabrina kepada thio.

Thio mengambil gelas, yang di berikan sabrina kepada nya. Lalu maminumnya. Setelah selasai maminumnya ia kembali memberikan gelas itu kepada sabrina.

"thio, tadi temen kamu telpon ke telpon rumah. Katanya dia ada di indonesia"ucap sabrina kepada thio.

"temen yang mana ma? Temen aku kan banyak di amerika"ucap thio bertanya kepada sabrina.

"hmm, bentar mama inget-inget dulu. Temen sma kamu. Kalo engga salah namanya itu, ali ya namanya ali. Tapi mama engga tau nama panjangnya"ucap sabrina kepada thio.

"owh ali, trus dia ngomong apalagi sama mama?"ucap thio bertanya kepada sabrina.

"dia bilang dia mau ketemu sama kamu besok untuk launch di resto, tempat biasa kalian ngumpul waktu sma dulu, trus dia minta nomer kamu, yaudah mama kasih aja deh nomer kamu yang baru. Soalnya dia punya nya nomer lama kamu"ucap sabrina pajang lebar kepada thio.

"owh gitu ma, yaudah ma. Aku mau istirahat dulu ya"ucap thio kepada sabrina.

"eh iya , kamu belum beli kado buat kamu kasih ke ulyfia besok ya thio?" ucap sabrina bertanya kepada thio.

Thio menggelengkan kepala nya cepat, lalu sabrina menepuk dahinya.

"yaudah besok kamu pergi agak pagian dikit aja ya, supaya bisa beli kado buat ulyfia" ucap sabrina, lalu langsung mendapat anggukan dari thio.

Sabrina mengelus kepala anaknya, lalu pergi meninggalkan thio sendirian di dalam kamarnya.

Tidak lama kemudian ponselnya berdering, pertanda ada seseorang yang menelponnya.

"nomer siapa nih?"ucap thio bertanya kepada dirinya sendiri, saat melihat tidak ada nama di ponselnya.

Percakapan via telpon pun terjadi antara thio dan si penelpon.

Thio: halo, nih siapa ya? Tau nomer saya dari siapa?

Penelpon: halo bro, nih gua ali. Gua dapet nomer lu dari nyokap lu. Apa kabar lu bro.
(ternyata orang itu adalah ali, sahabat baik thio sejak sma)

Thio: owh elu, gua pikir siapa. Baik gua bro, kalo lu gimana kabar nya?

Ali: gua juga baik, oh iya besok jadi ya ketemuan. Kalo bisa si gua mau nya sebelum kita launch, menurut lu gimana bro?

Thio: gimana ya, soalnya besok gua juga harus cari kado buat calon istri gua.

Ali: calon istri? Lo mau nikah bro? Wah selamat ya. Ganyangka lo bisa suka juga sama cewek. Yaudah besok gua temenin lu cari kado buat dia, gimana?

Thio: bener lu mau temenin gua, thanks ya bro

Ali: iya sama-sama, btw kalo gua boleh tau. Pertama kali lu ketemu sama tuh cewek dimana?

Thio: udah, besok aja gua jelasin semuanya ke lu. Kalo sekarang gua ngatuk, gua mau istirahat. Gua yakin lu pasti juga cape kan bro, mending lu juga istirahat ya bro.

Ali: iya dah iya, nurut aja dah gua mah sama lu

Sambungan telpon pun terputus, lalu thio berbaring di ranjangnya. Dan memejamkan matanya, ia pun mulai masuk ke alam mimpinya.

Kediaman Sanders

Ulyfia sedang terduduk di balkon kamarnya, ia sedang menatap ke arah langit sambil tiduran. Entah kenapa ia tidak bisa tidur, dan ia juga tidak tau apa yang akan terjadi padanya besok.

"bentar lagi jam 12 tepat, aku engga sabar banget"ucap ulyfia bersemangat. Karena tepat jam 12 ia berulang tahun yang ke 21 tahun.

....

Beberapa menit telah berlalu, dan akhirnya sudah jam 12 tepat.

"selamat ulang tahun ulyfia" ucap ulyfia kepada dirinya sendiri sambil berteriak. Lalu melompat lompat seperti anak kecil.

Tiba-tiba kedua orang tua ulyfia masuk ke dalam kamar, membawa kue ulang tahun, dan juga kado yang ada di tangannya.

"happy birthday my daughter thor" ucap najwa kepada ulyfia, sambil mengulurkan kue ulang tahun ke hadapan nya.

"makasih mi, pi" ucap ulyfia kepada kedua orang tuanya. Lalu meniup lilinnya, setelah berdoa.

"sama-sama sayang"ucap evan, lalu memeluk putrinya. Dan najwa menaruh kuenya di atas ranjang, lalu ikut berpelukan dengan evan dan juga ulyfia.

Jam menunjukan pukul 00,35, setelah suap-suapan evan, najwa, dan juga ulyfia. Memilih untuk beristirahat, evan dan najwa pergi ke kamar mereka, dan ulyfia tidur di kamarnya.

.........

Malam pun berganti menjadi pagi, suasana di pagi ini begitu cerah.

Kediaman Nata Negara

Thio sedang merapikan pakaian yang ia pakai, seperti biasa thio selalu memakai kaus polos kali ini berwarna merah dengan balutan jas berwana hitam, dan celana levis berwarana biru tentunya.

Setelah selesai bersiap-siap, thio bergegas keluar dan turun ke bawah
Untuk sarapan. Saat sampai di bawah ia melihat kedua orang tuanya sudah ada di meja makan keluarga. Lalu ia menghampiri kedua orang tuanya yang ada di sana.

"good morning mam, pa"ucap thio, lalu tersenyum kepada doni dan sabrina.

"morning"ucap doni dan sabrina bergantian.

Sarapan pun dimulai, dengan keheningan. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu.

Vote and comment nya guys




CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang