Chapter 10

3.9K 115 0
                                    

Ulyfia terus melangkahkan kakinya perlahan tapi pasti, mendekati bangku itu."Nih rasain nih, ehh eh emang enak"ucap ulyfia terus menerus, sambil memukuli orang yg tertidur pulas di bangku, yg membelakangi ulyfia."Addduh, aduh, aduh, sakiit, aw, aw, aw, aw,non berhenti non, ini saya tirta"ucap thio kesakitan, lalu menghentikan ulyfia yg terus memukulinya dengan sapu."Eeelo? Lo ngapain disini, gue pikir maling"ucap ulyfia kaget,dan memuduh thio sebagai maling."Non, masa maling bisa ketiduran di sini sih non? Aduh sakit nih"ucap thio kesal bertanya kepada ulyfia,lalu ia berdiri sambil mengusap-ngusap tangannya, yg dipukuli oleh ulyfia dengan sapu."Yaa maap, gue gak sengaja. Mana gue tau ini elo,sakit ya? Mana sini yg sakit coba gue liat"ucap ulyfia,ia merasa bersalah kepada thio,lalu memegang lengan kanan thio."Aww sakit non"ucap thio, membuat ulyfia kaget."Ini cuma memar, di kasih es batu juga udh sembuh. Lebay banget sih"ucap ulyfia sedikit kesal kepada thio, lalu berjalan meninggalkan thio sendirian. Ulyfia berjalan menuju dapur mengambil es batu dan kain,untuk mengobati luka memar di bagian Tangan dan juga badannya. Thio hanya mematung melihat kepergian ulyfia,lalu ia kembali duduk di bangku,sambil memegangi lengannya, dan meringis kesakitan.

10 menit kemudian ulyfia datang,dengan membawa wadah berisi es batu dengan kain."Apa itu non?"ucap thio,saat uly duduk di sambingnya."Lo liat ini apa?"ucap ulyfia kembali bertanya kepada thio dengan nada kesal." es batu non"ucap thio menjawab pertanyaan dari uly,dengan nada polos. Membuat ulyfia menghela nafas panjang, lalu tersenyum terpaksa kepada thio."Lo udh tau ini es batu, ngapain nanya lagi"ucap ulyfia marah berteriak di telinga thio,membuat thio menutup matanya sambil menutupi kedua telinganya dengan kedua tangannya."Trus itu buat apa non?"ucap thio bertanya lagi kepada ulyfia, ulyfia mulai geram dengan pertanyaan thio lagi, ia memandangi thio dengan tatapan tajam. Lalu thio menggaruk kepalanya yg tidak gatal, sambil menyengir seperti kuda. Ulyfia mulai membungkus es batu dengan kain, saat sudah selesai. Ia menyodorkan kain yg berisi es batu kepada thio, lalu thio memegang tangan ulyfia. Mereka mulai menatap mata sama lain,beberapa menit kemudian mereka tersadar dari lamunan mereka."Maap non"ucap thio sambil melepaskan genggaman tangannya dari ulyfia."Eh iya gak papa"ucap ulyfia  gugup,lalu memalingkan wajahnya dan tersenyum."Sini biar gue kompres tangan lo"ucap ulyfia kepada thio, dan thio mengulurkan tangannya yg memar kepada ulyfia."sshhh"ucap thio kaget, saar ulyfia menempelkan kain yg berisi es batu ke lengan thio. Ulyfia juga kaget mendengar suara thio, lalu ia memandangi wajah ganteng thio sesaat lalu tersenyum. Saat thio melihat ke arahnya, ia menuduk dan kembali menkompres lengan thio,membuat thio juga ikut tersenyum sambil memandangi wajahnya. Ulyfia yg menyadari dirinya di perhatikan,tangannya mulai gemetar, karna tidak tahan dengan senyuman thio. Membuat thio mengerutkan dahinya,lalu tersenyum."Non knapa gemeteran gini? Non sakit?"ucap thio bertanya kepada ulyfia, ulyfia memejamkan matanya."kok dia tau sih kalo gue gemeteran, nih tangan kagak bisa diajak kompromi banget sih"ucap ulyfia dalam hatinya,lalu tersenyum menatap wajah thio.

Terimakasih atas vote and comentnya.😍😍😍😍😍😘😘😘😘

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang