Chapter 38

5K 77 9
                                    

Saat ini terlihat seorang gadis yang sedang duduk bersandar, sambil melihat - lihat di sekitarnya, dan ia tidak hentinya tersenyum penuh rasa gembira.

"alya lama banget si telponannya? Jangan - jangan kamu lagi telponan sama seseorang ya. Sampe menjauh banget dari aku tadi telponnya"ucap ulyfia kesal, lalu menaruh kecurigaan kepada alya.

"a....ku telponan sama orang tua aku, dan..... kalo aku di sini telponan nya rasanya kurang nyaman, dan aku takut kamu terganggu"ucap alya gelgapan kepada ulyfia.

"terganggu? Ya gak mungkin lah aku terganggu, lagian kamu kan telpon orang tua kamu. Bukan PACAR kamu kan?"ucap ulyfia santai, lalu mulai meledek alya dengan menekan kata pacar, sambil menggerakan kedua alis matanya ke atas dan ke bawah.

"udah yuk pulang, aku cape nih" ucap ulyfia kepada alya lalu ia berdiri dari duduknya. Wajah alya seketika panik bukan main, lalu ia terdiam sejenak.

"jangan pulang dulu, aku belum puas jalan - jalan nya. Lagian kan ini masih sore" ucap alya kepada ulyfia, sambil memegang tangan ulyfia.

"justru itu, karena udah sore makanya kita harus pulang. Aku takut mami khawatir, dan pasti kita juga sampe rumah malem banget" ucap ulyfia kepada alya, menejlaskan kepada sahabatnya itu untuk mengerti keadaannya.

"kalo kamu masih mau di sini, yaudah aku pulang duluan aja deh"ucap ulyfia to the point, kepada alya.

"eeemmm yaudah ok kita pulang, sekarang aku mau ke toilet dulu ya. Kamu ke mobil duluan aja"ucap alya kepada ulyfia, dan ulyfia menganggukkan kepalanya pelan, dan pergi dari hadapan alya, menuju parkiran mobil tempat ulyfia memarkirkan mobil nya.

Setelah ulyfia pergi dari hadapan alya, alya terus melihat kepergian ulyfia dengan seksama. Lalu alya mengambil ponselnya yang ada di dalam tas karena ia merasa bahwa ulyfia tidak akan kembali lagi.

Alya mulai menekan setiap tombol yang ada di ponselnya, lalu ia menaruh ponselnya di telinganya.

"hai!" ucap alya, kepada seseorang di dalam ponsel.

"ada apaan si alya?, gua lagi sibuk nih nyiapain kejutan buat ulyfia" ucap thio kepada alya, saat thio menjawab telpon dari alya.

"gua cuma mau kabarin, kalo gua sama ulyfia mau pulang sekarang" ucap alya kepada thio dengan penuh krpanikan.

"serius lu, ok lu tenang alya. Insyaallah gua sama ali dan di bantu sama yang lainnya bisa selesain kejutannya secepatnya. Udah ya masih banyak nih yang harus gua kerjain, daah alya" ucap thio kepada alya, dengan penuh ketenangan, lalu thio menutup Sambungan telponnya.

Alya pun juga kembali menaruh pinselnya ke dalam tas nya, lalu ia berjalan cepat ke arah parkiran mobil.

"Semoga macet" ucap alya dalam hati.

Ketika alya sampai di parkiran ia langsung menuju tempat di mana terdapat mobil ulyfia di sana. Saat alya melihatnya ia senang, karena jarak antara ia berdiri dan mobil ulyfia sudab tinggal beberapa langkah lagi.

Alya langsung masuk ke dalam mobil,saat ada sesorang yang mengisyaratkan untuk langsung masuk ke dalam mobil, dan ia duduk tepat di samping ulyfia. Yaitu di samping kursi pengemudi.

"lama banget si" ucap ulyfia kesal kepada alya, saat alya sudah masuk ke dalam mobil, dan memakai sabuk pengaman.

"ya maap, lagian kamu kok kayak panik gitu? Biasa aja kali"ucap alya kepada ulyfia santai.

"ini tuh udah mau magrib, dan aku takut kita sampe rumah tengah malem. Soalnya ini kan jauh dari rumah, kalo cuma ke mall si bodo amat dah, ya tapi kan ini kota tua. Dan kamu alya, kamu adalah orang yang pertama kalinya aku ajakin kamu ke sini" ucap ulyfia panjang lebar kepada alya, sambil is terus menyetir mobilnya, dan matanys fokus ke arah jalanan saja.

Alya hanya diam saja, ia enggan membalas perkataan ulyfia lagi. Ia takut dirinya akan sulit untuk di kendalikan, dan ia bisa berkelahi lagi dengan ulyfia hanya karena masalah sepele.

Lalu ulyfia dan alya berjalan menuju tempat mobil ulyfia parkir.

Saat mereka sampai di sana, ulyfia berjalan ke arah kursi pengemudi. Dan alya berjalan ke arah samping kursi pengemudi.

Beberapa menit kemudian mobil yang di kendarai oleh ulyfia berjalan normal, meninggalkan tempat parkir.
Di tengah perjalan mobil ulyfia terjebak kemacetan.

"syukur lah, macet. Aku sekarang jadi lega" ucap alya dalam hati, sambil menghela napas pelan. Lalu alya melihat ke arah ulyfia sambil tersemyum.

"kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu? Pasti ada apa - apa nih, cerita gak? Ada apaan si?"ucap ulyfia kepada alya, curiga dengan tingkah laku aneh alya.

"emmm ga da apa - apa kok" ucap alya gelagapan kepada ulyfia.

Ulyfia menghela nafas panjang, berusaha untuk mengerti alya saat ini. Ulyfia menerawang di kaca mobil, hanya ada mobil berbaris yang ia lihat dari balik kaca mobil nya.

Suara klakson mobil yang saling bersautan, menabah kebisingan ditengah kota semakin menjadi.

Di tempat lain pula, thio dan ali serta orang - orang suruhan ali, tengah bergegas mempersiapkan kejutan spesial untuk ulyfia. Sambil terus tersenyum sumringah, thio membantu ali midahkan beberapa barang dari satu tempat ke remapt lain nya.

Thio pun juga menghias jalan yang akan di lewati oleh ulyfia dengan menggunakan kelopak bunga mawah merah, dari pintu keluar masuk rumah hingga ke tengah - tengah ruang tamu.

"yo, lu gak usah ngapa - ngapain kali. Biar ini semua orang - orang suruhan gua aja yang lakuin. Lu mendingan tinggal perintah - perintah aja, apa yang haru mereka lakuin lagi"ucap ali kepada thio panjang lebar.

"yaelah li, kayak beginian doang mah kecil bagi gua. Thanks ya atas bantuan lu"ucap thio kepada ali, lalu thio memeluk ali, tidak lama kemuadian thio melepaskan pelukkannya.

"sini gua bantuin" ucap ali kepada thio, lalu mengambil sedikit kelopak bunga mawar yang berada di dalam wadah dipegang oleh thio, dengan menggenggamnya.

Ayo terus vote dan komennya ya


CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang