Happy reading all 😊
Keesokan harinya, ulyfia sudah lebih baik, dari hari kemarin.
" selamat pagi semua! " ucap ulyfia sambil berjalan ke arah meja makan. Dengan wajah yang ceria, dan senyuman sumringah.
Semua orang menengok ke arah ulyfia, dan tersenyum kepada nya. Hari ini thio bahagia sekali, melihat wanita yang ia cintai sudah sembuh.
" mang, bibi, kalian mau ke sawah kan?(mang didin dan ce dedeh mengangguk), aku boleh ikut ga? " tanya ulyfia, mendengar hal itu. Thio, mang didin, serta ce dedeh, di buat tercengang. Dengan pernyataan ulyfia, ulyfia menyeringit dahinya.
" kenapa? Emang ada yang salah ya? Sama ucapan aku? " tanya ulyfia, dan ketiganya menggelengkan kepala cepat. Sambil terus memakan nasi goreng nya.
" emang nya kamu yakim mau ke sawah? " ucap thio, kembali bertanya kepada ulyfia. Ulyfia menganggukkan kepalanya penuh dengan keyakinan.
" soalnya kalo di rumah terus aku bosen, jadi aku boleh ikut kamu ke sawah kan? Please boleh ya" ucap ulyfia kepada thio, dengan rengekan seperti anak kacil. Sambil menatap thio dengan tatapan melas, thio tidak tega. Lalu ia menganggukkan kepalanya pasrah, dan menuruti permintaan ulyfia. Ulyfia tersenyum penuh kemenangan, lalu ia duduk di kursi makan, dan mulai makan bersama dengan thio, mang didin, dan ce dedeh.
.....
Setelah selesai makan, thio dan mang didin pergi. Untuk mempersiapkan kepergian mereka ke sawah. Sementara ce dedeh membereskan piring. Begitu juga demgan ulyfia, ia juga membantu ce dedeh.
" ga usah non, biar bibi aja yang beresin " ucap ce dedeh kepada ulyfia, sambil merebut piring kotor yang di pegang oleh ulyfia.
" ga papa kok bi, sini biar ku bantu. Lagian ini sebagai tanda terimakasih, karena bibi udah mau nampung aku disini. Itung-itung aku juga mau belajar jadi istri yang baik, buat suami aku nanti di masa depan " ucap ulyfia kepada ce dedeh, lalu keduanya tersenyum sambil menatap.
Thio mendengarkan percakapan antara ulyfia dengan ce dedeh, saat ia hendak menghampiri ulyfia dan ce dedeh di meja makan, seketika terlihat senyuman terlukis di wajah thio.
" ayo berangkat! " ucap thio kepada ulyfia dan ce dedeh, lalu mendapatkan anggukan kepala dari ke duanya.
" tapi ambu mau nyiapin makan siang dulu, buat kita makan nanti " ucap ce dedeh kepada ulyfia dan thio.
" yaudah kalo gitu, aku bareng sama bibi aja deh ke sawah nya. Kamu duluan aja sana sama mang didin " ucap ulyfia kepada thio, thio langsung tersenyum sambil menatap ulyfia. Bagaimana thio tidak tersenyum, kata-kata ulyfia kali ini terdengar lembut sekali di dengar oleh thio.
" yaudah kalo gitu " ucap thio, lalu berlalu pergi meninggalkan rumah bersama mang didin.
.....
Saat ini thio sedang mencangkul di sawah, memang pekerjaan ini sulit. Tapi ya mau bagaimana lagi, ini sudah jadi tanggung jawab nya. Ulyfia datang bersama dengan ce dedeh yang mengikuti nya dari belakang.
" tirta, aku boleh bantuin kamu ga? " ucap ulyfia kepada thio, thio menghentikan aktivitas, dan melihat ke arah ulyfia.
" ga,,lebih baik kamu nunggu di saung aja " ucap thio kepada ulyfia, lalu ulyfia berjalan meninggalkan thio menuju saung sambil mengkerucutkan bibirnya, thio melihatnya terkekeh. Tapi thio juga sebenarnya heran, dengan sikap ulyfia kali ini. Biasanya ulyfia selalu menolak sesuatu yang di ajukan oleh orang lain, kecuali kedua orangtua nya
" yaelah, ini si sama aja. Tau gitu mending aku di rumah aja deh, kan bete ga ngapa ngapain " ucap ulyfia dalam hatinya, sambil memerharikan thio dari jauh, dan mengkerucutkan bibirnya.
Thio yang sejak tadi merasa di perhatikan oleh seseorang, ia pun menoleh ke samping. Yang terdapat seorang gadis yang sedang duduk di saung, sambil melihat ke arahnya. Ya gadis itu adalah ulyfia, ulyfia melihat thio melihatnya pun langsung mengalihkan pandangnya ke arah lain. Lalu thio menggelangkan kepalanya, tidak lama ia melanjutkan aktivitas nya lagi. Tapi sebenarnya thio sedikit heran dengan sikap ulyfia kali ini. Biasanya ulyfia selalu menolak sesuatu yang di ajukan oleh orang lain, kecuali perkataan kedua orangtua nya. Entahlah mungkin hati ulyfia sudah mulai luluh dengan thio.
2 jam kemudian telah berlalu kini saatnya thio, mang didin, serta ce dedeh makan siang. Saat thio sampai lebih dulu di saung, ia melihat ulyfia tertidur pulas. Thio menyingkirkan rambut ulyfia yang menutupi sebagian wajah cantiknya. Thio menatap dengan tatapan damai, ulyfia yang merasa di perhatikan langsung mengerjapkan matanya. Lalu ia melihat wajah thio, dan tatapan mereka bertemu. Cukup lama mereka saling bertatapan, bahkan saat mang didin dan ce dedeh datang pun mereka tidak sadar.
"khmmm" ucap mang didin berdehem, mengagetkan keduanya.
Thank ya buat yg udh baca jgn lupa vote and comment 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO itu suamiku
Romanceseorang gadis cantik dan manja dikirim orang tuanya untuk ke sebuah desa yg terdapat dibandung. lalu ia bertemu dengan seorang pria, yg akan merubah hidupnya, dan akan menjadi pendamping hidupnya selamanya