Chapter 28

2.6K 65 0
                                    

Beberapa menit kemudian, thio memilih gelang emas putih, dengan kilauan berlian yang sangat indah.

"bungkus yang rapi ya mba"ucap thio kepada seorang wanita yang sedang membungkus kado untuk ulyfia.

"iya mas, sebentar ya"ucap wanita itu kepada thio.

"li, lo gak mau beliin sekalian buat temen lo? Nanti malem di pesta, pasti lo ketemu lagi sama temen lo. Secara dia kan sahabatnya calon istri gua"ucap thio, meledek ali. Ali pun hanya diam saja, mendengar ucapan thio.

"gua mau balik ah"ucap ali kesal terhadap thio.

"dih gitu aja ngambek"ucap thio kepada ali.

"engga, siapa yang ngambek?"ucap ali, membela dirinya.

"tuh, tuh, tadi katanya mau makan siang. Trus abis itu kita jalan - jalan jadi gak?"ucap thio, lalu bertanya kepada ali.

"engga ah, udah gak mood. Gua mau balik aja, oh ya ntar malem gua ga janji ya"ucap ali kepada thio, kali ini ali benar - benar marah kepada thio.

"yaudah, thanks udah temenin gua cari kado, by li"ucap thio pasrah terhadap keputusan ali. Thio tersenyum kepada ali, lalu ia pergi meninggalkan ali di tempat itu. Ali hanya melihat kepergian thio dengan wajah kesalnya.

........

Hari sudah semakin sore, jam yang ada di tangan ulyfia menunjukan pukul 16,00 wib. Sampai saat ini ia masih berada di jalan, karena ia terjebak macet. Menunggu, itu saja yang bisa di lakukan oleh ulyfia. Saat sedang menunggu di dalam mobilnya, sambil melihat jalanan ke kanan dan ke kiri, ia tidak sengaja sekilas melihat orang yang mirip dengan thio / tirta di dalam sebuah mobil mewah.

"itu tirta bukan si?" ucap ulyfia kepada dirinya sendiri. Lalu melihat ke arah mobil, yang di dalam nya ada thio / tirta.

"engga, engga mungkin itu tirta. Aku pasti salah lihat"ucap ulyfia, lalu melihat lagi ke arah mobil itu. Tapi, sebelum ulyfia melihat ke arah mobil itu, tiba - tiba mobil itu sudah jalan.

"tuh kan bener, aku salah liat. Ini pasti gara - gara aku terlalu banyak mikirin tirta, makanya aku jadi halusinasi"ucap ulyfia kepada dirinya sendiri.

Kediaman Nata Negara

Ketika sampai di rumah, thio memutuskan untuk langsung menuju kamarnya.

"eh anak mama udah pulang"ucap sabrina yang berdiri di belakang thio, saat thio ingin naik ke lantai 2.

"iya mam, aku masuk kamar dulu ya. Mau siap - siap buat nanti malem" ucap thio kepada sabrina, lalu sabrina pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Kediaman Sanders

Akhirnya ulyfia sampai di rumah juga, saat ia masuk ke dalam rumah. Ia melihat kedua orang tuanya sedang sibuk mengurus pesta untuk nya, yang akan di adakan pada malam hari nanti. Lalu ia menghampiri kedua orang tuanya, dan tersenyum kepada mereka.

"ada apa sayang? Kok kamu melihat kami seperti itu?" ucap najwa, bertanya kepada ulyfia.

"terimakasih, karena sudah ada di dalam hidup aku. Mi pi, aku berutung punya kalian, yang sayang sama aku, yang sudah merawat dan memebesarkan aku. Dan yang paling penting, kalian engga pernah bohong sama aku. Yang aku tau papi, mami adalah orang yang jujur, dan takut akan dosa. Jadi aku yakin dan percaya seutuhnya sama kalian, kalo kalian engga akan pernah membohongi aku. Terlebih, aku adalah anak kalian sendiri kan? Masa kalian tega si membohongi anak kalian sendiri, pasti engga kan?"ucap ulyfia kepada evan dan najwa. Mendengar hal itu evan dan najwa, yang tadi senang. Tiba - tiba menjadi gugup dan takut kalau nanti rahasia itu terbongakar sebelum waktunya.

"papi sama mami gak pa pa"ucap ulyfia khawatir kepada evan dan najwa, karena ulyfia melihat kedua orang tuanya, diam dan tidak berbica apa pun.

"kami gak pa pa kok sayang" ucap evan mewakili najwa, lalu tersenyum kepada ulyfia, begitu pula dengan najwa.

"yaudah mi, pi aku ke atas dulu ya"ucap ulyfia kepada najwa, lalu najwa menganggukkan kepalanya. Dan ulyfia pun pergi menuju kamarnya yang ada di lantai dua. Evan dan najwa melihat satu sama lain, lalu mereka melihat ulyfia daei belakang yang sudah berjalan menaiki anak tangga.

...........

Malam pun tiba, kini adalah saat di mana pesta akan di mulai. Ulyfia sedang bersiap-siap, kali ini ulyfia di bantu oleh dua orang asisten, yang satu merias wajahnya, dan yang satu merapikan rambutnya. Ulyfia memakai gaun berwarna putih, panjangnya sampai menutupi mata kaki. Dan memiliki lengan pendek, dan ia juga memakai kalung, yang ada liontin berlian kecil. Ulyfia sengaja membiarkan rambutnya terurai, ia memakai jepit rambut yang sangat indah di rambutnya. Dan sekarang ulyfia sudah selesai bersiap-siap.

Kediaman Nata Negara

Saat ini thio sedang bersiap - siap juga, kali ini penampilannya sedikit berbeda dari hari biasanya. Biasanya thio hanya memakai kaus polos dibalut dengan jas, tapi kali ini thio mengganti kaus pilos dengan kemeja. Ia memakai kemeja berwana putih, dan dibalut jas berwana hitam. Begitu pula dengan warna celananya. Thio mengacak - ngacak sedikit rambutnya, dengan menggunakan kedua tangannya. Dan tidak perlu lama bagi thio untuk membuat dirinya terlihat tampan di depan semua orang. Kini thio sudah selesai bersiap-siap, sekarang ia keluar kamarnya, dan menghampiri kedua orang tuanya yang sudah lebih dulu selesai bersiap-siap.

"sudah siap semua?"ucap doni kepada sabrina dan thio. Sabrina pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"udah pa, yuk berangkat" ucap thio kepada doni, sambil membetulkan bajunya yang sedikit berantakan.

"thio, kamu mau satu mobil sama kamu atau sendiri?" ucap doni bertanya kepada thio.

"sendiri aja deh pa, oi ya acaranya dimulai jam berapa si pa?"ucap thio bertanya kepada doni.

"jam 20,30, emang nya kenapa?" ucap doni, lalu bertanya lagi kepada thio.

"engga pa pa"ucap thio kepada doni, lalu doni dan sabrina masuk ke dalam mobil Allpart (maaf ya kalo salah tulisannya, yang tau boleh comment ya guys) yang di kendarai oleh supir merek. Sedangkan thio, masuk ke dalam mobil verari yang di belikan doni untuknya, tapi tidak seperti ornag tuanya, ia memilih untuk mengendarai mobilnya sendiri.

Thio serta kedua orang tuanya, pergi dari rumah mereka, untuk menuju kediaman sanders.

Sorry banget aku baru bisa update sekarang, solanya aku kemaren malem aku ketiduran sebenernya ini part untuk kemaren pagi tapi malah ketiduran hehheeh, oh ya siapin tisu di part selanjutnya. Jangan lupa VOTE AND COMMENT NYA.

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang