Chapter 36

2.4K 54 3
                                    

Setelah beberapa saat ulyfia dan alya berpelukan, mereka melepaskan pelukan nya. Lalu ulyfia kembali mengemudi mobilnya, menuju suatu tempat.

"so, kamu mau ajak aku kemana dulu sekarang? Kasih tau dong"ucap alya kepada ulyfia, yang sibuk memerkatikan jalanan.

"udah kamu duduk diem aja di situ, nanti kamu juga tau"ucap ulyfia kepada alya, tanpa melihat ke arahnya.

Di tempat lain pula, ada seorang pria yang sedang duduk termenung di sebuah taman. Pria adalah thio, thio yang sudah sarapan bersama ali tadi, memutuskan untuk berjalan - jalan sebentar di sekitaran taman, yang berada tidak jauh dari cafe yang tadi ia kunjungi.

Sambil duduk bersandar di kursi taman, ia melihat ke arah langit yang biru cerah. Ia mengingat kejadian yang baru saja ia alami, di cafe saat ia bertemu dengan ulyfia.

"argggh, kenapa semua ini harus terjadi sama gua? Gua gak mau kehilangan cinta gua. Gua gak pernah ngerasin hal ini sama perempuan mana pun selain ulyfia, gua tau gua salah tapi kan. Setiap orang punya kesempatan buat memperbaiki kesalahannya, tapi kenapa ulyfia gak ngelakuin itu? Segitu marahnya dia sama gua"ucap thio dalam hatinya, frustasi.

Seseorang datang dari arah belakang thio, ia berdiri di belakang thio sambil menepuk punggunya dan ia berjalan mendekati thio yang sedang duduk saat thio melihat ke arahnya.

"bro, udah lah bro gak usah terlalu lu pikirin perkataan ulyfia tadi. Dia tuh cuma lagi marah aja sama lu, dan gua yakin ulyfia masih sayang sama lu bro. Gua bisa liat itu dimatanya, lu gak usah khawatir ya gua sama alya bakal bantu lu bro. Lu percaya kan sama gua?"ucap ali, ya seseorang itu adalah ali. Ia mengatakan hal itu sambil merelangkul thio. Ali tahu tidak ada satu orang pun yang bisa menenangkan thio selain dirinya.

"gua percaya sama lu li, thanks ya sekarang perasaan gua jadi lebih tenang. Oh ya kok lu tau gua disini? Perasaan tadi lu kan bilang sama gua, katanya lu ada urusan, kok sekarang lu bisa disini?" ucap thio kepada ali dengan penuh keheranan.

"ya kan gua sahabat lu, urusan gua itu gak terlalu penting dari pada lu. Gua bisa temuin, karna gua liat mobil lu di parkir sekitaran taman ini. Makanya gua bisa temuin lu"ucap ali kepada thio dengan penuh senang.

Perjalanan yang di tempuh oleh ulyfia dan alya, memang jauh. Dan hingga saat ini mereka belum juga sampai di tempat tujuan mereka.

"sekarang jam 2 siang, dan sampe sekarang kita belum sampe juga. Sebenarnya kamu ajak aku kemana si ulyfia, kita juga kan belum makan siang. Aku laper nih, kamu gak ada cemilan apa kek gitu buah ganjel perut?"ucap alya, mengeluh kepada ulyfia yang masih fokus mengemudi mobil. Lalu dengan tidak mengatakan sepatah kata pun, ulyfia hanya menggelangkan kepalanya sambil memanyunkan bibir nya ke depan. Dan alya kesal dengan tingkah ulyfia yang seperti ini, di ajak bicara panjang lebar tapi jawabannya hanya dengan bahasa tubuh saja.

"kalo kamu ngomong dari awal, aku pasti bakal bawa bekel" ucap alya kepada ulyfia kesal, lalu ia memalingkan wajahnya ke arah jendela di sampingnya.

"iya maaf, maaf aku pikir gak selama ini. Yaudah deh sekarang kita cari restoran atau cafe dulu buat makan siang, mau gak?"ucap ulyfia kepada alya, sesekali ulyfia melihat ke arah alya sambil tersenyum lebar.

"kalo masih jauh, yaudah mau" ucap alya kepada ulyfia.

"hmmm gak terlalu jauh lagi sih, nih kita udah sampe di parkirannya"ucap ulyfia saat ia membelokan setir mobilnya ke parkiran mobil.

"what, kota tua? Kenapa gak ngomong dari tadi si ulyfia. Ya ampun eeee kamu tuh ya, aku tuh geregetan dari tadi sama kamu"ucap alya kepada ulyfia marah.

"yaudah yuk turun, cari makan dulu abis itu kita muter - muter" ucap ulyfia kepada alya, lalu ia turun daei mobil, diikuti oleh alya juga.

"di sebelah mana ya, tempat jajanan makanannya" ucap ulyfia dalam hatinya.

"eh itu tuh di sana tuh, yaudah yuk kesana"ucap alya sambil menujuk ke arah samping kanan nya yang sedikit jauh dari tempatnya berdiri dengan ulyfia ada sebuah tempat yang menyedihkan makanan cepat saji.

Lalu ulyfia dan alya berjalan kesana dengan berpegangan tangan, saat mereka sampai di sana mereka melihat begitu banyak makanan tradisional, dan mereka tersenyum lebar, lalu melihat ke satu sama lain dan mereka menganggukkan kepalanya sambil terus tersenyum. Dan mereka berlari ke satu tempat ke tempat lain dan mencicipi setiap makanan yang membuat mereka tertarik.

Ulyfia dan alya begitu sangat senang menikmati makanan yang mereka makan, setelah beberapa lama mereka merasa perut mereka sudah kenyang dan mereka memutuskan untuk duduk sebentar di salah satu tempat duduk di sana.

"aduh sumpah ya, semua makanan tadi tuh enak banget. Aku sih paling Favorit sama kerak telurnya, abonnya itu loh gurih banget. Trus sama yang di bungkus daun pisang apa namanya, lem, lem, apasih tuh aku lupa"ucap alya kepada ulyfia senang.

"lemper, kalo aku sih dari semua yang tadi aku makan, yang paling enak itu serabi. Hmmm kuahnya itu loh manis udah gitu gurihnya minta ampun" ucap ulyfia kepada alya tidak kalah senang.

"iya kamu aja sampe nambah tiga kali, kalo aku gak maksa kamu berhenti mungkin kamu bisa nambah sampe sepuluh kali bahkan mungkin bisa lebih dari itu ya kan"ucap alya kepada ulyfia dengan wajah senangnya, sesaat alya melihat ulyfia yang tadi nya sedih kini berubah jadi gadis yang periang lagi hanya karena makanan. Dan dengan diam alya memerharikan senyuman yang tampak jelas di wajah ulyfia dengan ketulusan bukan hanya senyuman semata.

"kamu kenapa al? Kok kamu ngeliatin aku kayak gitu?"ucap ulyfia kepada alya, dengan menyeringitkan dahinya. Saat ia tersadar kalau sejak tadi alya sedang memerhatikan nya dengan serius.

"aku seneng bisa ngeliat kamu tersenyum tanpa beban seperti ini. Coba aja kalo kamu mau dengerin aku, pasti kehidupan kamu akan lebih berwarna lagi dari ini"ucap alya kepada ulyfia, dengan mata berbinar.

"maksud kamu apa sih? Aku gak ngerti"ucap ulyfia kepada alya.

"kamu gak usah pura - pura gak ngerti, kamu tau apa yang aku maksud"ucap alya kepada ulyfia serius.

"kamu jangan bikin aku merasa bersalah dong al, cuma karna aku gak kasih kesempatan ke thio. Kamu terus mojokin aku kayak gini, please kasih waktu buat aku"ucap ulyfia kepada alya dengan suara bergetar, alya yang mendengar hal itu langsung memeluk ulyfia, dan wajah ulyfia dibenamkan dibahu alya, lalu alya mengusap bahu ulyfia berulang - ulang.

Vote dan comment nya terimakasih 🙏

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang