Chapter 31

2.5K 61 0
                                    

Pagi yang cerah telah tiba, hari pun sudah berganti. Terlihat seorang gadis tengah tertidur pulas, dengan posisi badan duduk dan bersender di sudut ranjangnya. Dengan gaun putih yang belum sempat ia ganti karena semalam menangis tanpa henti, dan membuatnya lelah lalu ia ketiduran, gadis itu tidak lain adalah ulyfia.

"ulyfia buka pintu nya sayang, mami bawaain kamu sarapan"ucap najwa berteriak kepada ulyfia, dari luar kamar nya. Mendengar suara najwa, membuat ulyfia bangun dari tidurnya, tapi ia tidak menggubris najwa. Ia malah naik ke ranjangnya, dan melanjutkan tidur.

Najwa yang berada di luar kamar ulyfia pun, mulai khawatir dengan keadaan anaknya. Najwa memutuskan untuk pergi, sambil membawa sarapan yang ia bawa untuk ulyfia.

Kediaman Nata Negara

Saat ini thio tengah berada di dalam kamarnya, ia sedang menyisir rambutnya. Pagi ini thio memutuskan bertemu dengan ali, untuk membicarakan rencana apa yang akan ia lakukan agar ulyfia memaafkan dirinya.

"kring, kring, kring"suara ponsel thio berbunyi, pertanda ada yang menelponnya.

Thio pun melihat ponselnya, terdapat nama ali di sana. Thio langsung mengakat telpon dari ali.

Thio: halo bro

Ali: halo, eh gimana? Jadi ketemuan ga?

Thio: jadi lah, nih gua lagi siap - siap

Ali: yaudah kalo gitu kita ketemuan di restoran biasa ya, sekalian sarapan

Thio: ok, li

Sambungan telpon pun terputus, thio menaruh ponselnya di saku celananya. Dan mengambil konci mobil, lalu berjalan keluar kamarnya menuju ke meja makan. Untuk berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"pa, ma, thio pergi dulu ya"ucap thio kepada doni dan sabrina, saat ia sampai di meja makan.

"kamu gak sarapan dulu?" ucap sabrina kepada thio, sambil  thio mencium punggung tangan doni setelah itu dirinya.

"engga ma, thio sarapan bareng sama ali aja nanti di restoran "ucap thio kepada sabrina.

"owh yaudah, kamu hati - hati ya"ucap sabrina kepada thio, lalu thio menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul kepada sabrina. Dan thio pun pergi dari hadapan doni dan sabrina, menuju pintu rumah. Setelah di luar rumah, thio berjalan menuju mobilnya yang terparkir di deretan mobil lainnya. Saat ia menemukan mobilnya, ia masuk ke dalam dan mulai menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran mobil, menuju restoran tempat ia janjian dengan ali.

Ketika sampai di restoran, thio memarkirkan mobilnya di parkiran restoran. Setelah itu, ia keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu restoran. Saat ia masuk ke dalam restoran, ia tidak menemukan keberadaan ali. Akhirnya thio memutuskan untuk duduk di salah satu tempat duduk yang sudah di sediakan oleh restoran .

"pelayan"ucap thio sambil melambaikan tangannya kepada salah satu pelayan yang ada di restoran.

"iya mau pesan apa mas?"ucap seorang wanita yang tadi thio panggil, kini ia ada di hadapan thio.

"hmm pesen coffee late 3 sama cake chocolate nya 2 sama yang strawberry nya 1" ucap thio kepada pelayan itu, setelah pelayan itu mencatat pesanan thio, pelayan itu pergi dari hadapan thio.

Sambil menunggu ali datang, thio memutuskan untuk mendengarkan musik dengan handset nya. Saat sedang mendengarkan musik, tiba - tiba seorang wanita datang.

"kamu thio kan?"ucap wanita itu, bertanya kepada thio.

"iya gua thio, lo temen ulyfia kan?"ucap thio, sambil melepas handset yang ada di telinganya, lalu bertanya kepada wanita itu.

"iya aku temennya ulyfia, nama aku alya"ucap wanita itu kepada thio, wanita itu tidak lain adalah alya, lalu thio dan alya pun bersalaman.

Tiba tiba ali juga datang, thio pun menyalami ali, lalu memeluknya.

"alya" ucap ali sambil menujuk ke arah alya.

"alibaba, aku seneng banget bisa ketemu kamu lagi"ucap alya kepada ali sambil menyungging senyum.

"bentar dah, yo kok lo bisa kenal sama alya? Kapan kenalannya yo? Trus kenapa lo gak kasih tau gua bro?"ucap ali bertanya kepada thio secara terus menerus.

"semalem abis pesta, bokap sama nyokap gua minta nomer nya alya. Trus gua chetingan ma dia, makanya dia ada di sini sekarang, buat bantu gua biar gua bisa baikan sama ulyfia" ucap thio kepada ali, lalu ali puj menganggukkan kepalanya.

"oh iya, tadi kan lu nanya kenapa gua gak kasih tau lo. Nah barusan udah gua kasih tau tuh. Semalem gua ngantuk banget jadi ga bisa chetingan sama lu" ucap thio  kepada ali lagi.

Setelah itu thio, ali dan alya pun duduk, lalu membicarakan tentang rencana untuk membuat ulyfia memaafkan thio.

"jadi gimana caranya supaya ulyfia mau maaafin gua"ucap thio kepada ali dan alya.

Sebelum ada yang membalas perkataan thio, seorang pelayan datang dengan membawa pesanan thio tadi. Lalu pelayan itu menaruh semua pesanan rhio di atas meja." silahakan di nikmati mas dan mba nya, permisi"ucap pelayan itu, kepada thio, ali, dan alya." iya mba makasih"ucap thio kepada pelayan itu. Lalu tersenyum kepada nya, dan pelayan itu pergi dari hadapan thio, ali, dan alya.

"wah ada cake strawberry" ucap alya saat melihat ada cake strawberry di hadapan nya saat ini. Melihat reaksi dari alya, thio dan ali tersenyum sambil menatap satu sama lain.

"kok kamu tau cake kesukaan aku thio? Semalem kan kamu cuma tanya - tanya soal ulyfia" ucap alya bertanya kepada thio.

"ya tau lah, kan lo bilang kalo lo sama ulyfia itu suka sama rasa cake yang sama. Bahkan lo bilang semua hal yang di sukain sama ulyfia lo juga suka, kecuali gua, ya gak?" ucap thio, menjawab pertanyaan dari alya. Lalu thio tertawa, sedangkan ali dan alya hanya melihat nya dengan tatapan yang aneh.

" iya deh iya, terserah kamu deh yo"ucap alya kepada thio.

"yaudah sambil mikir idenya, makan aja dulu" ucap thio kepada ali dan alya, saat ia berhenti tertawa. Dan mereka pun memakan cake nya lalu meminum kopi nya.

Maaf ya update nya telat, soalnya aku lagi nulis karangan baru. Doain ya semoga bisa di terbitkan.

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang