Chapter 33

2.8K 75 1
                                    

Saat ini thio tengah makan siang dengan doni, di sebuah restoran yang di pilih oleh doni tadi. Kini thio sedang memilih makanan yang ingin ia makan, begitu pula dengan doni.

"hmmm saya pesen steak sama orange juice, papa pesen apa pa?"ucap thio bertanya kepada doni, dan pelayan pun segera mencatat pesanan thio. Dan doni masih memilih makanannya.

"hmmm spaghetti sama minumnya, juice mangga" ucap doni dan pelayan pun juga mencatat pesanan doni.

"ada lagi pak?" ucap pelayan itu kepada thio dan doni, thio pun menggelengkan kepala nya ke arah pelayan itu. Dan pelayan itu pergi dari hadapan thio dan doni.

20 menit kemudian, pesanan yang di pesan oleh thio dan doni pun datang. Dan mereka langsung menyantap makanan mereka masing - masing.

"thio, gimana kalau setelah makan kita pergi ke kantornya om evan?" ucap doni memberi usul kepada thio, di sela - sela makannya.

"emang kita mau ngapain di sana?"ucap thio bertanya kepada doni.

"papa mau membicarakan tetang kerjasama kita dengan perusahaan milik om evan, sekaligus membicarakan tentang perjodohan kamu dengan ulyfia" ucap doni kepada thio, dan thio pun menatap doni dengan penuh rasa kesal.

"pa, masalah peejodohan bisa di omongin setelah aku sama ulyfia baikan. Kalo papa mau ngomongin bisnis, mending papa aja yang kesana, gak usah bawa - bawa aku"ucap thio marah kepada doni, lalu ia meminum juice nya.

"thio udah selesai pa, thio pergi sekarang" ucap thio tanpa melihat ke arah doni, lalu ia mencium punggung tangan doni dan pergi dari temapt itu. Meninggalkan restoran, menuju tempat dimana ia memarkirkan mobil nya

......

Sesampainya di rumah, thio memutuskan untuk langsung menuju kamarnya. Setelah makan siang dengan doni tadi, membuat ia teringat lagi dengan kejadian kemarin malam. Dan rasa penyesalan yang terus berada di dalam pikirannya, mmebuat kepalanya sakit.

Ketika ia sampai di depan kamarnya, ia masuk lalu langsung merebahkan tubuh nya di atas ranjangnya. Tanpa melepaskan jaket dan sepatunya, ia menatap ke atas langit - langit kamarnya, dan terdiam sejenak. Tiba - tiba ponselnya bergetar, pertanda ada pesan masuk. Ia melihat layar ponselnya, tertera nama ali di layar itu, ia segera membuka pesan dari ali.

" yo, lo bisa ke taman sekarang gak?" isi pesan dari ali, ia bertanya kepada thio.

"bisa li, emang lo di taman yang mana?" isi pesan yang di tulis oleh thio kepada ali.

"gua shere location lo deh, bentar" isi pesan ali kepada thio, lalu ali mengirim lokasi tempat ia berada saat ini.

Thio melihat ke arah jam yang ada di tangan kirinya, jam menunjukan pukul 15,35. Setelah melihat jam nya, ia langsung berdiri lalu mengambil pakaian yang akan ia pakai di dalam lemari pakaiannya.

15 menit kemudian, thio sudah siap untuk pergi menemui ali. Seperti biasa thio memakai kaus polos kali ini berwarna kuning dengan balutan jas berwana cokelat susu.

Hari sudah semakin sore, thio memutuskan untuk naik sepeda motor besar, agar cepat sampai tempat tujuannya.

Saat ini thio sedang mengendarai sepeda motor besar miliknya, menyusuri jalan raya ibukota yang lumayan sepi dari pengendara mobil dan motor. Di pikiran nya hanya ada ulyfia saat ini, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Untung lah ali dan alya ada bersama dengan nya di masa sulit ini, jadi ia tidak terlalu depresi karena hal ini.

Thio terus menerawang di dalam pikirannya, ia membayangkan saat ia bersama dengan ulyfia, pertemuan ia dengan ulyfia pertama kali, wajah ulyfia yang merah karena marah, senyuman yang pertama kali ia lihat dari ulyfia karena dirinya, Bagaimana ulyfia bisa tertawa dengannya, dan semua yang terjadi dengannya di kampung bersama dengan ulyfia. Malam itu seperti mimpi buruk bagi thio, ia masih tidak percaya ia telah kehilangan kepercayaan dari cinta nya, yaitu ulyfia. Ia tidak pernah membayangakn hal ini akan terjadi kepadanya.

......

Kediaman Sanders

Ulyfia sedang terduduk di balkon kamarnya, ia berdiri lalu melihat ke arah bawah ada sebuah mobil avanza berwarna putih terparkir di halaman rumahanya.

"itu kan mobil nya alya, mau apa dia kesini?" ucap ulyfia kepada dirinya sendiri.

Dan ulyfia melihat alya keluar dari mobil itu, lalu ia berjalan menuju pintu masuk rumah. Ulyfia langsung masuk ke dalam kamarnya lagi, dan memilih untuk mendengarkan lagu dengan menggunakan handset.

"fia ini aku alya, aku boleh masuk gak?"ucap alya dari luar kamar ulyfia, sambil mengetuk pintunya. Karena tidak ada jawaban dari ulyfia, alya memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar ulyfia.  Saat alya masuk, ia melihat barang - barang beserakan di mana - mana, berantakan itu kata yang paling tepat yang bisa di gambarkan dari keadaan kamar ulyfia saat ini. Alya duduk di tepi ranjang ulyfia, dan ia membelakangi badan ulyfia.

"ulyfia, kita udah temenan lama banget. Aku tau kamu lagi marah, tapi jangan jauhin aku kayak gini. Aku ngerti perasaan kamu, aku kan sahabat kamu. Kalo kamu gak mau ngomong sama papi dan mami kamu ya kamu jangan diemin aku juga, kan disini aku gak tau apa - apa sama kayak kamu" ucap alya kepada ulyfia, masih dalam posisi membelakangi ulyfia.

Ulyfia yang mendengar hal itu dari alya, langsung berbalik badan lalu memeluk alya, dan ia menangis di pelukan alya, alya pun ikut menangis juga.

"maafin aku ya alya, aku marah sama kamu tanpa alasan. Aku gak tau harus percaya sama siapa lagi di dunia ini, karena semua orang yang aku sayang dan aku cinta udah bohongin aku. Meskipun itu untuk kebaikan aku, bagi aku itu tetep salah. Dan namanya kebohongan di mata allah itu dosa, walaupun tujuan nya baik" ucap ulyfia kepada alya, saat ia melepaskan pelukkannya.

Hy gaes sorry baru up nih,seperti biasa aku ngingetin kalian untuk vote and comment nya ya dan yang blm follow ayo follow aku. Please 🙏

CEO itu suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang