Semenjak kejadian Wira dengan sengaja Delete Contact BBM ku. Aku meminta penjelasan dari Kak Januar yang memang teman dekatnya.
Januar
Kak? temennya Wira kan?
iya
Mau tanya boleh?
paan
Itu si Wira DC kontak gue doang?
Au dah, tapi yang gue liat di BBMnya dia cuma ada kontak gue sama Dini.
Hah? seriusan lo?!
iya, si Ari aja adeknya di DC juga.
Anjir. Yauda makasi ya.
Ini gila apa gimana sih? masa dia hapus semua kontaknya? buat apa coba? ngerasa gak butuh sama orang lain gitu? btw Kak Januar sok dingin banget apa beneran dingin ya?
Aku membuka facebook ku, terlihat notifikasi Wira sudah add back dan kami menjadi teman di facebook.
Aku klik dan ngestalk. Dia baru saja membuat status baru.
WiraYudha
Udah jarangin komunikasi sama yang lain. Udah hapus seluruh kontak. Kalo ada apa apa pasti bantu kalo bisa. Tapi tetep ujung ujungnya salah juga.
Every steps I take, full of mistakes.Bener-bener anjir, jadi ngehapus seluruh kontak demi cewek? Gue salut banget sama lo Wir!
•••
Semenjak Wira sudah punya pacar, aku masih berusaha bersikap biasa saja niatku untuk menjauhinya malah membuatku selalu ingat dia. Apa yang harus kulakukan sekarang?
Hanya karena diriku ini adalah anak yang amat berani dan gak gengsian jadi ya kalo kangen aku bilang kangen, suka ya bilang suka. Seperti kata Dilan "Dunia butuh orang yang pemberani bukan?"
Berlagak seperti tidak saling mengenal padahal pernah dekat dan memiliki perasaan itu tidak enak ya?
Atau berlagak bahagia saat orang yang kita suka sedang jalan berdua dengan pacarnya dengan senyum mengembang?
Sakitan yang mana?
•••
UAS Semester 1 telah didepan mata. Minggu depan seluruh siswa akan mengikuti kegiatan ulangannya.
Hal yang aku takuti bukan UAS nya, melainkan semeja dengan Wira.
Dalam hati aku berdoa agar satu minggu terasa cepat.Shilla W.
UAS nya diundur aja kek jadi tanggal 32 Desember bisa gak?:vAku memang jarang membuat status di facebook karena malas. Ternyata banyak yang berkomentar pada statusku itu.
AraAulia: Kita lapor ke kepsek kuy!
AisyahIca: nanti makin lama liburnya shil:(
WitaAyu: Uas nya yg diundur atau ketemu sama dia nya dek? wkwk
NayaZ: kiw kiw
VinaW: Kak Wira ya?
paan si ni orang orang ya.
Tidak satupun komentar mereka aku balas. Aku lalu menaruh HP ku dan mulai membaca pelajaran yang akan diulangankan besok.
Tapi pikiran ku mengacu pada Wira.
Aku ingat-ingat lagi hal-hal yang pernah dia lakukan kepadaku. Aku tak menyangka jadinya seperti ini. Aku baru saja ingin memulai kisah cinta yang bagus seperti di novel-novel. Orang bilang SMA lebih indah. Entahlah aku belum merasakannya, SMP saja kenangannya sudah seabrek seperti itu.
Apakah ini disebut "Cinta Monyet"? menurutku tidak karena monyet tidak mirip dengan Wira, dia lebih mirip dengan Panda.
Karena Wira sudah jadian dengan yang lain, kalian pasti berpikir cerita ini berakhir begitu saja? oh tentu saja tidak. Cerita ini masih panjang, ini baru awal.
•••
Hari pertama UAS, seperti biasa ketika ulangan aku datang pagi. Aku menuju bangku itu dan menaruh tas. Membuka buku catatan yang padahal walaupun dibaca pun tidak masuk ke otak ku.
Setelah sudah sedikit ramai, Wira datang. Duduk dibangkunya. Dengan wajah tak berdosa, aku berusaha tidak menghiraukan dia.
Ketika ulangan dimulai, kulihat Kak Dini memperhatikanku dari jauh. Meja kami berseberangan sekali, dia duduk di bangku kedua paling ujung sebelah kanan sedangkan aku duduk di bangku paling ujung sebelah kiri. Aku hampir lupa jika satu ruangan dengan dia.
Saat kertas absen datang kepadaku dan Wira.
"Tulisin nama gue dong, minjem pulpen juga" dengan santai dia berkata dan memasang muka datar.
Ni anak tetep aja begini ya udah bikin gue sakit hati juga.
Semenjak itu, ketika absen datang Wira selalu memintaku menulis namanya sehingga dia hanya tinggal tanda tangan. Kalau aku sedang malas, maka Kak Wita yang menuliskannya.
Saat jam istirahat, dia lebih sering menghampiri meja Kak Dini untuk belajar bersama daripada mengobrol dengan Kak Januar atau yang lain.
Kalau aku sudah panas melihatnya dan butuh yang adem-adem aku curhat sama Vina. Karena dia orangnya dingin jadi langsung hilang panasnya. Ditambah lagi kalau pulangnya dibelikan es krim di dekat rumah Ica.
Biasanya kalau waktu ujian masih lama sementara aku sudah selesai. Aku suka nulis lirik lagu atau mencoret-coret belakang papan ujian ku. Sedangkan Wira kalau tidak membuat pesawat-pesawatan dari kertas ya mengobrol dengan Kak Wita.
"Kita satu SD kan ya?" Wira bertanya.
pen gua getok tau gak? gua tuh pengen moveon tapi malah diajak ngomong. Yaudah nih gausa moveon okey!
"Iya"
"Lah kok gue gak pernah liat lu?"
"Gue juga gak pernah liat lu"
"Tapi beneran satu SD?"
"Iya gue adek kelas lu beda setaun doang"
Percakapan yang unfaedah sekali ya teman-teman?
•••
Pada jam istirahat, Vina menemani ku ke kantin. Dia membeli siomay dan aku membeli pop ice. Akhirnya kami berpencar sementara. Ketika sedang mengantri aku tidak sengaja mendengar obrolan kedua kakak kelas yang berada di depan ku.
"Lu tau gak sih? masa adek kelas ada yang suka sama Wira"
"Lah emang? siapa?"
"Itu yang duduk bareng dia, anak 71"
Tunggu deh, ini maksudnya lagi ngomongin gue ya?
"Gila si Wira ada aja adek kelas yang suka sama dia"
"Padahal kan dia udah punya Dini"
"Ekhem, bukan suka kok kak cuma duduk bareng aja." akhirnya aku jawab mereka.
Saat mereka menoleh kebelakang, aku sudah berada ditengah-tengah mereka sambil tersenyum. Mereka langsung salah tingkah kemudian berkata:
"Eh iya dek, kita duluan ya"
Lucu rasanya, bahkan sampai teman sekelas Wira pun tau kalau aku suka dia tapi dia nya sudah milik orang lain.
Jangan jangan ini mah satu sekolah udah tau kali ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
About Him! [Completed]
Teen FictionIni tentang dia. Tentang dia yang menetap, dia yang singgah lalu pergi, dia yang menghilang, dia yang membuat jatuh. Mencintainya seperti air, mengalir begitu saja yang bahkan aku pun hanyut didalamnya. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidu...