Tujuh Belas : Sad Birthday

451 22 2
                                    

Masih bulan April. Hari ini tanggal 29 dan hari ini adalah ulang tahunku yang ke 14.

Sekolah berjalan seperti biasa, banyak teman yang sudah mengucapkan selamat kepadaku baik secara langsung maupun lewat Facebook dan BBM.

Aku senang, sangat senang. Tapi selalu merasa ada yang kurang. Apalagi mengingat bahwa beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 21 April. Dengan tidak sadarnya Wira menyakiti hatiku dengan perkataannya.

Lalu, apakah yang akan terjadi setelah ini?

"Woy, ngelamun aja" suara Ara mengagetkanku

"Eh iya, btw nanti pulang sekolah jadi kan main dirumah Ica?" tanya ku

"Jadi, Shil. Jangan lupa traktir" goda Vina

"Iya, seblak yang gocengan depan SD aja ya. Ajak Kya juga"

"Oke siap, gapapa gue mah yang penting ditraktir" ujar Ica sambil nyengir.

•••

Bel pulang berbunyi. Kami bersiap untuk kerumah Ica. Sesampainya di gerbang, aku melihat Wira sedang mengobrol dengan Kak Toro.
Otakku berkata 'jangan kejar dia Shil, capek' tapi hatiku berkata lain 'masa lu gamau diucapin hbd sama dia sih Shil?' seperti dialog antara malaikat dan setan dikanan dan kiriku.

Tapi, diluar kendaliku. Aku mencari alasan agar bisa bertemu Wira kepada Ica, Ara, Vina dan Kya.

"Eh, gue mau pulang dulu ngambil HP. Kalian langsung kerumah Ica aja, ntar gue kesana" kataku

"Oke, jangan lama-lama Shil" Ucap Ara

Wira dan Kak Toro berjalan perlahan menjauhi gerbang. Aku mempercepat langkahku agar bisa sejajar dengan mereka.

Tiba-tiba Ayu-anak padus yang satu ekskul denganku- menghampiriku.

"Shilla ultah ya? HBD ya, gue baru liat di FB tadi, mumpung ketemu langsung jadi sekalian aja"

"Eh? iya makasih yaa" kami berjabat tangan sebentar

"Yaudah, gue duluan ya"

Aku mengangguk. Wira dan Kak Toro ternyata memperhatikanku yang ada dibelakang mereka.

Seperti orang yang peka, Wira menatapku, mengulurkan tangannya mengajakku bersalaman.

"Selamat Ulang Tahun" ucapnya

Baru saja aku ingin menyambut tangannya untuk bersalaman, dia terlebih dahulu menjauhkan tangannya dan pergi berbalik meninggalkanku. Kak Toro yang melihat itu malah tertawa. Sementara aku memasang muka kesal ku yang teramat sangat kepada Wira.

•••

"Enak, makasih ya Shil" kata Ara

"Sama-sama, maaf cuma bisa nraktir kalian ginian"

"Gapapa Shil, ini juga udah syukur" kata Vina

Kami berlima -Aku,Ara,Ica,Kya,Vina- berada dirumah Ica sekarang. Menikmati seblak kami masing-masing. Pukul 5 Sore, kami baru pulang kerumah.

Sesampainya dirumah, aku baru ingat
bahwa chargeran HP ku tertinggal dirumah Ica. Kuputuskan jam 7 nanti akan kerumah Ica.

"Ica Ica, Assalammualaikum"

"Walaikumsalam, kenapa Shil?"

"Cas an gue ketinggalan"

"Oh, yuk masuk"

"Sekalian numpang ngecas aja ya, gue main disini dulu"

"Iya"

Setelah HP ku lumayan ada baterainya, kulihat Facebook ku. Ada satu pesan masuk.

About Him! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang