Dua Puluh Enam : Nonton?(1)

310 25 6
                                    

Ara sakit.
Hari ini hari Selasa dan dia tidak masuk sekolah. Aku, Vina dan Ica berencana menjenguknya sepulang sekolah. Sekitar pukul 3 sore, aku baru sampai rumah. Hari ini terasa lelah, tapi aku senang karena baru mendapat uang arisan dari geng ku -Ica,Vina,Ara dan Kya-

BBM

Gio
Lights out kuy?

asik si makhluk es update status wkwk komen ah.

Gio

Kuy kak wkwk

kapan?

sekarang

ketemu dmn?

eh beneran?

iyalah

ajak Heri atau Rasya dong

mereka bukannya udh pd nonton?

emang?

iya

yaudah gue mandi dulu

ketemu dibioskopnya ya

iya

Aku langsung mengernyitkan kening. Ini aku beneran bakal nonton sama Gio? gak salah kan?

Selesai mandi dan memilih baju yang kurasa tepat, aku bergegas menemui Mama untuk meminta izin. Tapi aku bingung izin nya apa, aku sama sekali belum pernah nonton berdua dengan cowok. Ini pertama kalinya. Beruntungnya Gio yang menduduki posisi cowok pertama yang bisa nonton denganku.

Mama tengah tertidur. Mungkin dia kecapekan karena beberapa hari ini sering mengeluh kakinya pegal. Aku pun tak tega untuk membangunkannya.

Akhirnya aku putuskan untuk BBM mama ketika aku sudah di angkot menuju salah satu mall.

MAMAKU❤

Mam, aku ada acara nonton sama temenku yang lagi ulang tahun dibayarin dia.


Drrttt!

Hati-hati Shil, pulangnya jangan malem-malem.

Ternyata mamaku sudah bangun dari tidurnya.

Aku sudah sampai di mall tersebut sekitar pukul setengah 5 sore, kakiku bergegas masuk mencari dimana letak bioskopnya. Aku sudah sering nonton bioskop, apalagi sama Ica dan Kya.

Di eskalator, tepat didepanku ada seorang laki-laki yang masih memakai seragam pkl nya. Keliatannya dia anak SMK nya Heri. Dia juga memakai kacamata. Aku belum sempat melihat wajahnya dan tepat ketika sudah sampai dilantai atas,dia berbalik badan.

"Lah? Kak Gio? sumpah gue ga ngenalin. Lu kok masih pake seragam pkl sih? baru pulang sekolah?" aku langsung menyerbunya dengan pertanyaanku.

"Udah ayok beli tiket." dan alhasil dia tidak menjawab satupun pertanyaanku. Aku hanya bisa cemberut.

"Kak, kok kita ke sini bukan antri dikasir?" kutanya dia karena kami tidak membeli tiket dikasir.

"Gue punya kartu bioskopnya jadi belinya dikomputer gini. Sini duit lu, lu bayar ke gue" jelas Gio

Aku menyerahkan uangku yang memang pas. Tetapi aku bawa uang lagi untuk jajan dan ongkos pulang.

Gio tengah sibuk mengutak-atik layar monitor didepannya. Dia memilih film Lights out dan itu adalah film horor. Dan dia memilih bangku tepat ditengah-tengah. Kurasa memang dia anak yang sering nonton bioskop.

About Him! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang