Enam Belas : Oppa?

486 24 2
                                    

Kantin ramai saat itu. Aku berjalan dengan Ica untuk membeli makanan. Sesampainya di gerobak Mie Pak Le, aku segera memesan mie.

"Eh,Wir"

Iya, aku berpapasan dengan dia yang baru saja membeli mie. Aku tersenyum kepadanya, sementara dia seperti biasa dengan muka datarnya.

Tidak, aku tidak meminta mienya seperti dulu yang pernah aku lakukan. Aku tidak berani, kalian ingat kan dulu dia jomblo, kalau sekarang kan tidak.

Kau tau apa yang kemudian Wira lakukan?

Dia menyentil jidatku.

Serius, beneran disentil.

Habis itu dia langsung kabur, pergi gitu aja.

Gak tanggung jawab.

"Woy, sakit anjir" jeritku.

Ica yang ada disebelahku malah tertawa.

"Sumpah Shil lucu tapi so sweet"

"So sweet apanya? ini jidat gue merah gak?" tanyaku sambil menunjuk jidat yang tadi terkena sentilan Wira

"Gak kok, lu tadi kaya di Drama korea gitu. Oppa oppa"

"Kebanyakan nonton drama lu mah Ca"

•••

Facebook

ShillaW: Woy lu apain jidat gua? sakit kampret

WiraYudha: Baper :v iya iya sorry lagi kesel gue tadi

ShillaW: Kesel sama gue?

WiraYudha: Ga

ShillaW: Trus kenapa gue yang disentil?-_-

WiraYudha: Pengen aja

Lah sikampret ngajak ribut

ShillaW: Yauda kalo kesel sentil jidat gue aja gapapa dah

WiraYudha: Mupeng :v itu cuma khusus tadi

Tuhkan kagajelas ngeselin banget orang

•••

21 April adalah peringatan Hari Kartini, sekolah tidak ada kegiatan belajar hanya diisi event seperti lomba fashion show dan lain lain.

Mataku terus tertuju pada gerombolan laki-laki kelas 91. Mereka semua mengenakan jas yang membuat mereka terlihat lebih tampan. Kaum hawa pasti akan sangat terpana kepada Kak Bara sang ketua osis yang menebar senyumnya itu. Tapi untukku, ada yang lebih menarik untuk dilihat.

Siapa lagi kalau bukan Wira?

Kulihat Kak Dini mengenakan kebaya berwarna keemasan dan riasan yang natural. Aku sendiri mengenakan kebaya Mama waktu muda berwarna cream.

Aku ingin sekali mengajak Wira foto bareng. Tapi dia selalu berdua dengan Kak Dini.

"Eh, Vina mau naik ke panggung tuh" kata Ara

Kami berada dilapangan, Vina mengikuti lomba Busana Sekolah Terbaik. Jadi hari ini dia tidak memakai kebaya melainkan memakai seragam lengkap dengan dasi dan topi.

"Tetep cantik si Vina mah" ucap Ica

"Iya lah cantik kaya gue" kataku

"Yeh, pede"

"Harus pede lah"

Acara demi acara telah selesai. Ana dan Kya mengajakku pulang duluan karena kita mau main kerumah Ana.

About Him! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang