Empat Puluh Lima : Pesan Terakhir [END]

483 28 10
                                    

Untuk Wira

Halo Wir,
Dimanapun kau berada
Sedang apapun kau sekarang
Bersama siapapun kau sekarang

Rasanya, sudah terlalu banyak kata yang kutuliskan disini untuk kau
Entah kau mengerti atau tidak
Tapi kumohon, jangan pernah bosan mendengar dan melihatku
Entah dalam bentuk tulisan atau dalam kenyataan

Wir, kau harus tau
Sebelumnya aku tak pernah membayangkan bisa menuliskan perasaanku kedalam tulisan

kau harus tau,
dari sekian banyak lelaki yang kutemui,
berbagai macamnya, rupanya, sifatnya
tetap kau yang kudamba
kau takkan terganti dan
tak lekang oleh waktu

Selama bertahun-tahun ini,
kau heran tidak?
ada perempuan kecil, yang sejak awal menatap matamu sudah langsung jatuh cinta padamu

ada seorang perempuan yang entah sudah hilang kemana akal sehatnya
perempuan yang selalu ingin mencintaimu

baginya, mendambamu bukan suatu kejahatan
walaupun kadang menyakitkan
tapi dia selalu bertahan

ada seorang perempuan, yang entah sampai kapan terus mendambamu
terus menunggumu
terus menyimpan namamu didalam hatinya
fikirannya
memorinya
dan doanya

Wir, maafkan aku
perempuan itu aku

Aku tak bermaksud apapun,
tulisan yang ada di cerita ini adalah bentuk rasa terima kasih dan sayangku padamu

biarlah cerita ini berakhir,
tapi kurasa, rasaku padamu takkan pernah ada akhirnya

Ah, sial
bukannya aku tak bisa melupakanmu
tapi memang aku tak ingin melupakanmu

aku tak ingin membuang jauh-jauh perasaan ini dari 4 tahun yang lalu

kuharap kau mengerti

Maafkan aku sering mengganggumu
Maafkan aku tak bisa melupakanmu
Maafkan aku tak bisa membencimu
Maafkan aku sering membuatmu kesal, marah, jengkel, heran, bingung dan yang lainnya

Kau harus selalu mendoakanku ya, tapi doa yang baik baik saja

awas saja kalau ku tau kau mendoakan ku agar tetap mencintaimu
lama lama aku bisa gila
oh atau memang aku sudah gila ya?

iya aku gila karenamu
terimakasih ya Wir

omong-omong aku kangen Kak Januar dan Kak Toro
Sampaikan salamku pada mereka ya

Ah, aku lupa kau kan lebih suka kalau aku menyampaikan sendiri ya?

Kurasa makin kesini kau semakin mengenali dan memahamiku
Atau mungkin aku saja yang terlalu percaya diri?

Buktinya, kau sampai tau kalau aku banyak baper dan sering dongkol

Kau sampai bilang bahwa aku sebenarnya tidak selalu salah, ketika aku tidak bilang aku selalu salah, maka memang aku tidak salah

About Him! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang