"Besok beneran Ulangan Kenaikan Kelas ya?" kutanya Ana saat kami dijalan pulang.
Ana adalah teman sekelasku juga di 71. Kami dekat jika sedang diluar sekolah, ketika dikelas kami lebih sering berkumpul dengan teman satu geng kami. Ana orangnya agak galak, atau malah memang galak. Dia anak paskibra seperti Vina. Dia juga spontan dalam berbicara, ucapannya suka benar. Jadi jangan mudah tersinggung jika berbicara dengannya. Tapi kurasa dia sangat baik. Dia salah satu yang mengerti dan menghargai ceritaku.
"Iye, kenapa emang?"
"Gak ngapa-ngapa"
"Alah, bilang aja lo kangen semeja sama Wira ye?"
"Paan si"
"Jujur aja njir jangan ngeles"
"Cepet ya ntar kita kelas 8 yuhu"
"Terus Wira kelas 9 deh, abis itu lulus dan lo gak ketemu dia lagi"
"Iyain, emang lo duduk sama siapa Na?"
"Sama terong"
"Anjir 81 ada terongnya juga?"
"Iye, sok ganteng ewh"
Aku ketawa, gini ya rasanya punya teman yang ngomongnya ceplas-ceplos.
"Oy Shil, itu bukannya Wira?" kata Ana sambil menunjuk ke satu arah
"Iya"
"Beduaan mulu si yang pacaran"
Aku diam.
"Yaelah ni anak kalo diem lagi nyesek nih, dah lah mending pulang daripada ngeliatin mereka"
•••
BBM
Heriansyah
Wish me luck for UKK :vShillaWijaya: ngeledekkin gue yang mau UKK nih?
Heriansyah: Hahaha
Gara gara Heri gue jadi malah keinget Ata. Dia kemana ya gue mau ngechat duluan juga males karena gengsi.
Udah Shil, fokus UKK biar lu naek ke kelas 8. Ini terakhir kali lu duduk bareng Wira. Tahun depan belum tentu bareng sama dia. Kok gue jadi sedih yaa.
•••
Ulangan Kenaikan Kelas telah tiba.
Ulangannya dikelas yang baru dibangun, sama seperti waktu UTS. Masih dengan kelas 81, tapi aku duduk dimeja paling depan dan paling dekat dengan pintu. Tentunya masih duduk dengan Wira.
"Kok gua didepan ya?" tanyaku kepada Vina.
Kami datang pagi hari ini, Vina duduk dibelakangku dengan kak Wita.
"Takdir Shil" jawabnya
Tak lama, Wira datang. Dia menaruh tasnya dibangku sebelahku lalu berjalan menghampiri Kak Dini yang ada diseberang sana. Sepertinya setiap kali ulangan aku selalu bersebrangan dengan Kak Dini ya?
"Yah duduk didepan gue gabisa nge-bet dong" ucap Wira yang sekarang sudah duduk disebelahku. Kami sedang menunggu pengawas datang.
"Mangkanya jangan nge-bet" kataku
Nge-bet itu semacam apa ya, ketika sedang ulangan kalian menaruh buku atau HP dikolong meja terus kalian liat untuk mencari jawaban. Itu definisi menurutku. Dan tentunya itu bukan perbuatan yang baik.
Oh iya aku baru ingat, waktu UAS Wira pernah nge-bet, bahkan dikarenakan mejanya tidak ada kolongnya dia sampai menduduki bukunya itu. Untung saja tidak ketahuan pengawas. Harap jangan dicontoh ya adik-adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Him! [Completed]
Teen FictionIni tentang dia. Tentang dia yang menetap, dia yang singgah lalu pergi, dia yang menghilang, dia yang membuat jatuh. Mencintainya seperti air, mengalir begitu saja yang bahkan aku pun hanyut didalamnya. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidu...