Terkadang, orang yang sering tertawa di depan umum, itu adalah orang yang sering terlihat rapuh di depan cermin.
-RVSG-
Hana duduk diam di sofa cokelat muda itu sambil menatap layar benda pipih di tangannya. Sesekali ia melihat ayahnya yang asik tertawa karena hal yang lucu bersama Agra. Entah apa saja hal-hal lucu yang dapat membuat tawa itu terlihat renyah, ia tak peduli.
"Pa, adek berangkat dulu ya?"
Suara itu membuat aktifitas Hana yang sibuk menatap layar terang itu seketika buyar. Hana melihat Gilang memakai kaos hitam polos dan jaket army beserta celana panjang hitam miliknya. Resleting jaket itu sengaja cowok itu lepas agar kaos hitam yang ia pakai dapat terlihat. Rambut hitamnya ia sisir rapi dengan poni seperti biasanya. Ditambah sepatu sneaker hitam dengan garis putih.
Hana memasukkan benda pipih rose gold itu ke dalam saku celananya. Lalu ia berdiri dan melangkah mendekati Gilang.
"Ya udah, hati-hati. Ga usah bawa motor, deket aja," saran Agra.
"Emang ga usah, Pa. Rencananya sih, emang biar bisa jalan berdua sama harimau cantik kayak Hana," goda Gilang begitu saja sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Hana.
"Apaan sih lo, Lang! Ga usah modus, deh!" kesal Hana sekaligus marah karena Gilang menyebut dirinya dengan sebutan harimau cantik. Emang sih dia cantik. Tapi emangnya dia punya kumis? Emangnya kulitnya pada belang? Kan enggak.
"Kalian mau kemana emangnya?" tanya Syahrul yang masih belum tau.
"Mereka mau pergi ke kafe sebelah TK depan rumah kamu itu loh," jawab Agra yang diangguki Syahrul.
"Ya udah. Hati-hati di jalan ya?"
"Ya, Yah/Om," jawab Hana dan Gilang bersamaan.
📕📖📗
Gilang duduk di sofa ruang tamu Hana sambil memakan kue lapis keju yang dihidangkan oleh Bella tadi. Alasan kenapa dirinya ada di rumah cewek itu adalah karena Hana yang masih memakai kaos oblong tadi. Sebab itu Hana meminta Gilang menunggu dirinya sebentar untuk mengganti pakaiannya.
"Yuk, Lang!"
Gilang menoleh lalu mendapati Hana yang berdiri sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Celana panjang warna hitam ditambah baju hijau army tanpa lengan membuat kesan cantik di mata Gilang. Apalagi rambut panjangnya itu ia gulung tak teratur di atas kepalanya. Ditambah sepatu selop dengan corak army di kakinya.
Setelah berpamitan dengan Bella, mereka pun berjalan keluar rumah menuju kafe di depan mata mereka.
"Ekhem, kayaknya ada yang foto copy ga bayar deh disini," celutuk Gilang sambil sesekali melirik gadis di sebelahnya.
Hana yang merasa sindiran itu menuju dirinya langsung melihat penampilannya. Ya, ia sadar kalau dirinya memakai baju dengan warna sama seperti Gilang.
"Eh, sorry ya. Gue ga mau kali pake baju yang warnanya kembar kek elo. Ini itu hanya kebetulan, ngerti?!"
"Ya deh iya," pasrah Gilang.
Galak amat jadi cewek, untung sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reader Vs Gamer
Teen Fiction[[COMPLETED]] Cowok rusuh dan jahil seperti Gilang harus berjuang dalam diam untuk menjaga Hana, gadis kutu buku yang jutek dan sedikit pendiam. Hana selalu risih dengan kelakuan Gilang yang selalu menganggu dan menggombalinya, berlagak kalau ia ada...