FOURTY

331 27 0
                                    

"Han, lu ke kantin ga?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Han, lu ke kantin ga?"

"Ga dah, gue masih kenyang," jawab Hana menolak ajakan Rania.

"Oh ya dah."

Cewek-cewek itu berjalan keluar kelas meninggalkannya. Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi. Waktu mereka untuk mengakhiri ulangan harian hari ini. Merilekskan tubuh dan pikiran sejenak sebelum menggunakannya kembali untuk menerima beberapa materi.

Hana menolak ajakan Rania bukan semata-mata. Sebenarnya ia memiliki keinginan untuk membicarakan masalahnya dengan Gilang hari ini. Mumpung belum terlalu lama dan terlalu renggang juga hubungannya dengan Gilang.

Kaki Hana melangkah cepat menuju kelas Gilang. Sebelumnya, cewek itu mengintip isi kelas melalui jendela. Dan benar saja, Gilang masih duduk anteng di bangkunya.

Hana menghela napas berat, seraya melangkah masuk ke ruang kelas itu. Ia memantapkan langkahnya sambil menatap lurus Gilang yang juga menatapnya dengan tatapan ... sedikit terkejut karena kehadirannya.

"Lang," panggil Hana.

Gilang menatap Hana dengan alis yang menyatu. Seperti menanyakan 'apa' tanpa suara.

"Sebenarnya gue mau—"

"Gilang!"

Ucapan Hana terpotong karena sebuah suara yang memanggil nama Gilang. Hana menoleh menuju sumber suara, mendapati Rany yang tengah tersenyum lebar sambil berlari kecil mendekati mereka.

"Loh? Hana disini?"

Hana hanya diam, ia menunduk sebentar. Kemudian mendongak seraya tersenyum tipis ke arah Rany. "Gue pergi dulu ya. Maaf ganggu kalian."

Hana secepatnya berbalik. Sungguh, ia tak kuat. Meskipun ia tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia menutupinya. Karena itu memang kemauannya.

"Katanya lo mau beritahu gue sesuatu pas istirahat. Ini udah istirahat!" seru Rany menatap Gilang penasaran. Kemarin malam, waktu mereka tengah chatting, Gilang sempat akan memberitahu dirinya sesuatu besok saat istirahat. Entah itu apa.

"Lo ganggu banget tau, ga!?"

"Lah, kok gue yang disalahin?"

"Lo ngapain masuk kelas tadi, ha?! Mau hancurin gue sama Hana lagi, iya?!" Gilang menatap Rany penuh emosi.

"Bentar, sebenarnya kenapa?" tanya Rany pelan. Ia tak ingin terjadi perdebatan disini.

Gilang menghela napasnya. "Sebenarnya, gue mau bahas sesuatu sama Hana. Udah lama gue ga pernah omong-omongan sama dia. Pengennya sih, nyelesein masalah ga jelas ini. Itu yang mau gue beritahu ke lo, kalo gue mau bahas hal itu sama Hana."

Rany mengangguk-angguk.

"Kebetulan juga, pas tadi dia kesini. Kayaknya dia sepemikiran kayak gue. Terbukti dari ucapannya yang tegas dan to the point kek tadi," lanjut Gilang.

Reader Vs GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang