Ketika aku melihat kau tersenyum karenanya, aku mulai sadar. Aku hanyalah sekadar teman bagimu
-RVSG-
Hana berjalan sendirian melewati koridor yang sudah ramai. Pandangannya tak fokus. Ia hanya tersenyum simpul ketika beberapa anak menyapanya saat lewat. Tak balik menyapa. Entah, ia tak punya mood untuk melakukan hal itu.
Pikirannya masih terusik dengan keanehan pada Gilang tempo hari. Gilang yang sepertinya sudah berubah. Ia jadi tak acuh dan seperti menganggapnya tak ada.
Apa yang dikatakan Himma hari lalu mungkin benar. Gilang sedang patah hati, karenanya. Apa benar karena ia yang saat itu sedang berdua dengan kakak sepupunya sendiri, Bayu?
Mungkin benar. Karena selama ini Gilang masih tak tahu menahu tentang Bayu. Karena Hana sama sekali belum membahas tentang Bayu dalam percakapannya dengan Gilang.
Hana memasuki kelasnya yang seperti biasanya. Gaduh, ricuh, tak beraturan. Hal itu sudah biasa ia lihat setiap hari ketika ia mulai memasuki kelas.
Setelah meletakkan tas ranselnya, ia keluar dari kelas. Mencari udara segar yang bisa menyejukkan pikirannya saat ini. Agar tak kepikiran lagi tentang keanehan sang doi yang mendadak.
Saat melewati mading sekolah, ia berhenti sejenak. Mulai membaca apa saja isi dalam mading itu. Matanya bergerak lincah membaca cepat setiap pengumuman. Hingga pada pengumuman olimpiade tingkat nasional di Palembang, matanya seketika membulat ketika nama itu terpajang jelas.
Gilang Agrahma Syahrif
Kelas XII IPA 3Terkejut? Tentu.
Gilang mengikuti olimpiade di Palembang, tapi cowok itu tak pernah memberitahunya tentang hal ini. Padahal pengumuman itu tertempel seminggu yang lalu. Apa benar Gilang sakit hati karenanya?
📕📖📗
"Han, lo kenapa, sih?" tanya Himma bingung melihat cewek itu hanya diam dengan tatapan mata yang kosong.
"Ya, nih. Ga biasanya Ibu Ratunya Gilang diam seribu bahasa," timpal Tasya.
"Emeng-emeng, Gilang biasanya kan kesini meskipun udah istirahat. Kenapa dia ga kesini?"
Pertanyaan Rania membuat Hana yang sepertinya ingin melupakan isi papan pengumuman tadi seketika terurungkan.
"Eh, kalian tahu ga?" tanya Tania tiba-tiba yang baru datang dari luar.
"Maaf saya bukan tahu," jawab Tasya.
"Ish, bukan itu! Gue tau kalo lo itu anaknya kucing," ucap Tania.
"Meong... meong," ucap Tasya sambil meniru suara kucing.
"Apaan?"
"Di mading tadi gue baca, kalo Gilang–" ucapan Tania tersela.
"Pergi ke Palembang buat ikut olimpiade, kan?" Hana melanjutkan perkataan Tania dengan tatapan masih kosong melihat depan.
"Kok lo tahu?" tanya Himma, bingung.
"Oh, jadi ini yang membuat Ibu Ratunya Gilang diam aja. Karena Ayah Rajanya dia pergi jauh," ucap Rania menyimpulkan, sambil tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reader Vs Gamer
Novela Juvenil[[COMPLETED]] Cowok rusuh dan jahil seperti Gilang harus berjuang dalam diam untuk menjaga Hana, gadis kutu buku yang jutek dan sedikit pendiam. Hana selalu risih dengan kelakuan Gilang yang selalu menganggu dan menggombalinya, berlagak kalau ia ada...