THREE

1K 55 29
                                    

"Assalamualaikum," salam Hana ketika menginjakkan kakinya yang masih terbalut kaos kaki itu ke lantai ruang tamu. Setelah menaruh tas ranselnya di kamar dan berganti pakaian santai rumahan, ia berjalan menuju tempat sumber bau harum yang mengusik indra penciumnya.

Sampai di dapur, ia melihat sosok wanita yang amat disayanginya tengah asik membuat sesuatu. Hana berjalan mendekat, lalu memeluk Bella sambil berseru, "Bunda!"

"Udah pulang? Oh ya, ini bunda bikin kue kesukaan kamu. Mau?"

Hana menjawabnya dengan anggukan antusiasnya. Cewek itu berjalan ke meja makan. Menarik satu kursi lantas mendudukinya sambil memandang punggung Bella yang masih sibuk membuat kue untuknya.

Merasa ia kini menganggur, ia berdiri lalu berjalan menuju ruang kerja Syahrul, ayahnya. Hana membuka pintu kayu itu, menemukan Syahrul yang tengah serius dengan berkas-berkas yang berserakan di atas meja.

Merasa ada yang memperhatikan dirinya, Syahrul menoleh ke ambang pintu dan menemukan putri sulungnya tengah menatapnya sambil tersenyum.

"Kamu udah pulang?" tanya Syahrul seraya berdiri dan mendekati Hana.

Hana mengangguk sambil menjawab, "udah, yah."

"Naik ojek lagi?"

"Iya. Tapi kali ini ojeknya ga perlu bayar."

"Lah, kamu bareng temen?" tanya Syahrul.

Hana mengangguk.

"Namanya?"

"Gilang."

"Gilang siapa?"

"Gilang Syahrif Agrahma. Anaknya om Agra itu," jawab Hana.

Mata Syahrul membulat sempurna ketika kata 'Agra' terucap oleh bibir putrinya. Ia benar-benar terkejut. Agra? Sahabat lamanya ketika SMA? Cowok dingin yang memberinya solusi atas masalah percintaannya. Sahabatnya yang selalu ada untuknya. Dan sekarang, putrinya mengenal anak sahabatnya.

"Agra?" ucap Syahrul mengulang nama ayah Gilang.

Tak lama sudut bibir Syahrul terangkat menampilkan sabit kecil disana. Hana yang melihat itu malah semakin bingung. Kenapa ayahnya tiba-tiba tersenyum ketika dirinya baru membicarakan cowok gamer rese itu?

"Ayah..." panggil Hana.

"Apa?"

"Ayah kenapa?" tanya Hana.

"Ayah ga apa-apa. Hm.. kamu bilang Gilang itu anaknya om Agra?"

Sekali lagi, Hana mengangguk.

"Kamu tahu rumahnya dimana?" tanya Syahrul.

Hana mengangguk lagi sebagai jawaban dari pertanyaan Syahrul itu. Tak butuh waktu lama, langsung saja Syahrul mengajak Hana keluar rumah dan berjalan menuju alamat rumah yang dikatakan Hana.

📕📖📗

Setelah memarkir motornya di depan rumah bercat abu-abu gelap itu, Gilang turun dari motornya lantas melepas helm yang masih melekat di kepalanya itu kemudian menaruhnya di atas jok motornya.

Baru saja Gilang akan melangkah masuk ke dalam rumah, di depannya sudah berdiri figur seorang pria paruh baya yang berstatus sebagai ayahnya.

"Assalamualaikum, pah," ucap Gilang memberi salam sambil mengecup singkat punggung tangan Agra.

"Wa'alaikumsalam," jawab Agra.

Reader Vs GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang