Kebersamaan bersama sahabat adalah kenangan yang tak akan terlupakan ketika kita sudah berpisah dengan mereka
(Himmbrt's Quote)-RVSG-
Gilang memarkirkan mobilnya tepat di depan halaman sebuah restoran yang sudah ditentukan olehnya dan para sohibnya. Ia turun dari mobil, begitu juga dengan cewek yang di mobil tadi hanya diam murung. Entah karena apa.
Gilang membuka pintu restoran, lalu berjalan naik ke lantai dua menggunakan tangga. Sampai di depan pintu bertuliskan 'VIP', Gilang membuka pintu itu lalu menutupnya lagi saat dirinya dan Hana sudah memijak lantai marmer itu.
"Wei, Bro! Salam kenal, bos!" seru Faiz kesenangan.
"Salam kenal, salam kenal. Emangnya lo belum kenal sama yang namanya Gilang si orang gila?" Rania menyolot karena kesal.
"Biasa aja kali, rut. Ga usah ngegas, rem blong ya lo?" tanya Faiz dengan tak kalah nyolot.
"Ya, remnya gua jebol tadi," sahut Arsya, tak jelas.
"Ga usah ngomongin gua lu berdua! Mau gua cincang lu terus gua rebus sampe mateng?" Memang benar, Rania terus ngegas aja daritadi ngomongnya.
"Eh, Iz. Lu manggil gue 'rut' tadi maksud lo apa?" tanya Rania.
"Eee... itu... eee... ha, itu kepanjangan dari sebuah singkatan. R itu Rania, U itu unyu, kalo T itu tauu. Jadi, Rut itu... Rania unyu tauu," jawab Faiz dengan karangannya.
"Jijik gua dengernya," gumam Haqi.
"Bukannya Rut itu Curut ya?" pampang Zaqi yang sebenarnya. Dengan wajah polos seperti tak punya dosa.
"JADI, LU MANGGIL GUA CURUT HA?! GA SUKA LO SAMA NAMA GUA SAMPE LU PANGGIL GUA CURUT!"
Kini, Rania sudah benar-benar kehilangan kesabarannya. Serem ya, Rania kalo marah. Kek macan betina.
Hana geleng-geleng kepala kompak dengan Gilang. Baru datang bukannya saling bercakap-cakap atau bersilaturahmi satu sama lain, mereka malah mendapati pertengkaran karena hal kecil seperti itu.
Ck ck ck
"Ciee yang tadi habis dor-doran."
Seruan Himma membuat Hana yang akan melangkah duduk di kursi dekat Rania, malah terpaku di tempatnya. Siapa yang pacaran?
Hana mendekat ke arah Rania yang kini mulai terbit senyuman cantik di wajahnya. Berdiri tepat di belakang cewek dancer itu yang sedang duduk.
"Siapa emang yang nge-dor dan yang di-dor?" tanya Farah penasaran.
"Ya, siapa lagi kalo bukan, Tania ama Zaqi!" jawab Himma.
Semua langsung memusatkan pandangannya ke dua sejoli itu. Yang hanya diam menunduk, diam seribu bahasa.
"PJ dong PJ!"
Semua berseru heboh karena ucapan Himma. Menggerakkan jari-jari tangan mereka seperti menagih sesuatu dan sesuatu itu adalah uang PJ. Atau pajak jadian.
"Oke, oke. Sabar ya, penggemar beratku..."
"Uhek.." ucap mereka seperti akan muntah ketika mendengar perkataan Zaqi yang kelewat berlebihan.
"Gini aja deh. Gue traktir kalian hari ini," ucap Zaqi.
"YEAY!!"
Semua bersorak keras karena ucapan Zaqi. Hana beranjak, berjalan mendekati jendela balkon restoran yang menampilkan hiasan indah ciptaan Tuhan. Langit malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reader Vs Gamer
Novela Juvenil[[COMPLETED]] Cowok rusuh dan jahil seperti Gilang harus berjuang dalam diam untuk menjaga Hana, gadis kutu buku yang jutek dan sedikit pendiam. Hana selalu risih dengan kelakuan Gilang yang selalu menganggu dan menggombalinya, berlagak kalau ia ada...