"Kak Bayu?!"
Bayu menoleh ke belakang, mendapati adik sepupunya itu terlihat terkejut dengan keberadaannya di depan sekolah. Ya, ia memang ingin menjemput pulang Hana hari ini.
"Kapan pulangnya? Ga ngabarin, eh malah tiba-tiba nongol di depan sekolah," gerutu Hana sambil berjalan mendekati Bayu.
"Baru aja. Terus mampir ke sini sekalian jemput kamu sama Himma." Bayu menjawab, kemudian bertanya. "Mana Himma?"
Hana menoleh ke belakang sesaat kemudian menatap Bayu lagi. "Tau dah, tadi kayaknya dia ke UKS bentar."
Bayu hanya ber-oh ria.
"Oh ya, Han." Bayu merogoh saku celananya, mengeluarkan sesuatu dari sana. Entah apa.
"Ini." Bayu menyerahkan sebuah tiket ke Hana.
Hana mengambil tiket itu, membacanya hingga senyum gembira tercetak di wajahnya.
"TIKET BURN THE STAGE BTS?!"
Bayu tersenyum seraya mengangguk. Ia memang membelikan tiket itu untuk kedua adiknya. Hana dan Himma.
"Cuma satu?"
"Ga. Ada dua. Yang satu buat Himma. Nanti kakak antar kamu sama Himma nonton. Okay?"
Hana mengangguk antusias dengan dua jari yang disatukan membentuk huruf o dan tiga jari lainnya yang tetap berdiri.
Hana masih tersenyum sambil memandang tiket yang paling diinginkannya itu. Tanpa ia sadari, ada sosok lain yang sedang patah hati memperhatikan dirinya dan Bayu.
Hana menoleh ke kiri, melihat sosok Gilang yang berjalan melewatinya tanpa menyapa ataupun melihatnya. Ia ingin menghentikan langkah cowok itu. Tapi, ucapan Bayu membuat niatnya sirna.
"Nah itu Himma udah mau kesini. Yuk, pulang!"
Hana menatap Bayu sesaat. Kemudian melihat Gilang lagi yang tampaknya sudah ke parkiran.
"Eiy! Ngelamun aje lu!"
"Apaan sih!"
"Woi! Ayo masuk, pulang!" teriak Bayu dari dalam mobil.
Kedua cewek itu berjalan masuk ke mobil Bayu. Hana duduk di kursi depan. Sedangkan Himma duduk di kursi belakang sendirian.
Hana melihat pemandangan lewat kaca di sebelah kirinya. Ia bahagia mendapat tiket tadi. Tapi, entah kenapa ada rasa lain setelah melihat Gilang yang tak seperti biasanya.
Apa karena ia tak memberitahu Gilang kalau ia tak pulang dengan cowok itu?
Kenapa Gilang jadi seperti itu?
Apa mungkin...
Karena Gilang melihatnya dengan Bayu berdua?
📕📖📗
Gilang melempar tasnya kasar ke atas kasur. Kemudian menghempaskan tubuhnya ke kasur. Ia memandang langit-langit kamarnya. Pikirannya sudah tak karuan.
Besok ia harus pergi. Pergi jauh dari rumah. Pergi jauh dari temannya. Dan pergi jauh dari Hana. Meskipun untuk seminggu saja.
Ya, Gilang akan ke Palembang. Wali kelasnya beserta kepala sekolahnya sudah mempercayai dirinya untuk mewakili sekolah dalam olimpiade tingkat nasional di sana.
Meskipun ia tak pernah ikut di tingkat kabupaten maupun provinsi. Ia harus menggantikan kakak kelas yang dulunya mewakili sekolah.Ia sudah diberitahu tentang hal ini sekitar dua minggu yang lalu. Untuk bersiap-siap dengan banyak membaca dan berlatih soal-soal yang berkaitan dengan materi yang di-olimpiade-kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reader Vs Gamer
Teen Fiction[[COMPLETED]] Cowok rusuh dan jahil seperti Gilang harus berjuang dalam diam untuk menjaga Hana, gadis kutu buku yang jutek dan sedikit pendiam. Hana selalu risih dengan kelakuan Gilang yang selalu menganggu dan menggombalinya, berlagak kalau ia ada...