TWENTY FOUR

369 28 0
                                    

Rasa gue itu ibarat SMS dari operator. Terus ngirim tapi ga pernah dibalas.
-Gilang

-RVSG-

Sore itu, Taman Abhirama bisa dibilang ramai. Apalagi di tempat bermain untuk anak-anak, banyak anak-anak sedang mengembangkan senyum dan tawanya sambil berlari ke sana kemari. Dengan tetap dalam pengawasan orang tua mereka.

Setelah memarkirkan mobilnya, Gilang keluar dari mobil disusul Hana. Mereka masuk ke taman itu. Gilang berbelok, berjalan menuju toko kecil yang menjual beberapa barang.

Gilang mengambil satu bungkus makanan ikan, lantas memberikan selembar uang yang ia punya untuk membayar makanan ikan itu.

Hana hanya mengikuti kemana Gilang berjalan, tanpa suara. Hingga Gilang berhenti di sebuah gazebo yang berada di atas kolam ikan besar, Hana ikut berhenti. Gilang menempelkan tangannya ke kayu pembatas yang ia gunakan untuk menopang berat tubuhnya.

Hana yang sedari tadi di belakang cowok itu pun mengikuti perlakuan Gilang. Bedanya, Gilang menatap kolam ikan sedangkan Hana menatap Gilang dari samping. Bingung.

"Kok lo diem aja, sih dari tadi?" tanya Hana.

Gilang masih menatap kolam ikan, kemudian menghela napas berat yang didengar oleh Hana. Ia menoleh ke arah cewek yang ada di sebelahnya. Menatapnya dalam.

Hana yang ditatap Gilang seperti itu mendadak salah tingkah. Ia tak mau melihat mata Gilang yang terus menatapnya lekat dalam diam. Jadi, ia memilih untuk melihat ke bawah sambil menahan rona merah yang terus ingin muncul.

"Lo–" Gilang menghentikan ucapannya. Ia kembali melihat kolam ikan yang bergerak-gerak.

"Gue mau tanya sesuatu."

Hana mendongak, melihat Gilang yang sudah tak lagi menatapnya. Ia ikut memposisikan badannya seperti Gilang. Kemudian menatap wajah cowok itu dari samping seperti tadi. Dengan senyum mengembang.

"Lo ... punya orang yang lagi lo tunggu-tunggu ga kepekaannya?" tanya Gilang sambil sengaja menekan kata 'kepekaannya'.

"Ga tau sih. Tapi gue kayaknya lagi suka seseorang," jawab Hana.

Gilang menoleh, terkejut. Hana suka seseorang? Siapa?

"Siapa?"

Reflek. Gilang langsung bertanya.

Hana tersenyum. "Oranglah!"

Gilang memasang wajah masamnya. Ia memalingkan wajahnya dari Hana. Entah kenapa, hatinya langsung mencelos begitu saja.

"Lah lo, ga lagi suka seseorang?" Hana berbalik tanya.

Gilang masih diam. Ia bingung. Apakah ia harus berbohong atau jujur mengatakan sebenarnya?

"Sebenernya ada sih. Tapi ya gitu. Dia ga peka," jawab Gilang.

"Rany itu sebenarnya kenapa sih?"

Gilang menoleh. "Ha?"

"Ya, kenapa gitu dia selalu bilang suka sama lo. Kayak terobsesi gitu," ujar Hana.

"Dia emang suka sama gue." Gilang menjeda kalimatnya. "Tapi, gue ga suka sama dia."

Reader Vs GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang