Taeyeon tersenyum memandangi wajah Tiffany adik kesayangan nya masih meringkuk mencari kenyamanan di dalam pelukan nya. Kemarin adik kecilnya ini merengek ingin tidur dengan Taeyeon,padahal waktu sudah menunjukan pukul 1 malam entah kenapa gadis itu bangun dan menangis membuat Appa dan Eomma mereka bingung. Tiffany berlari ke arah kamar Taeyeon dan langsung menubruk tubuh Taeyeon ikut tidur di samping kakaknya
" Yeopponie bangun " Chu.. Taeyeon mengecup sekilas bibir ranum Tiffany ia sungguh gemas dengan Tiffany. Tiffany malah semakin memeluk Taeyeon dengan erat ia merindukan Taeyeon karna kakaknya ini selalu sibuk bekerja yg membuat Tiffany merasa kesepian.
" Unnie.. " lirih Tiffany ketika tidurnya merasa terusik karna tangan nakal Taeyeon yg mencubit cubit gemas pipi Tiffany.
" Bangun Fany ah kau harus mandi "
" Bisakah kita mandi bersama unnie? "
Blush.. Pipi Taeyeon memerah karna ucapan Tiffany adiknya ini masih mengingat moment masa kecil mereka dimana mereka selalu mandi bersama dan sekarang mereka sudah besar tentu nya menimbulkan kesan malu pada dirinya sendiri.
" Mwo? Jangan bercanda Fany ah.. Cepatlah mandi dan berangkat sekolah " Taeyeon menampar nampar pantat Tiffany.
" Nee arasoo " Tiffany melemparkan bantalnya lalu pergi ke kamar mandi Taeyeon yg melihatnya hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Mungkin sejak kecil Taeyeon selalu memanjakan Tiffany hingga membuat gadis SMA itu menjadi sosok yg keras kepala dan egois di tambah Taeyeon tidak pernah bisa memarahi Tiffany membuat adik kesayangan nya itu bebas melakukan apa saja.
****
" Taetae unnie? " Tiffany berjalan ke arah Taeyeon yg sedang sibuk memasukan berkas berkas ke dalam tasnya.
" Iya sayang? " mata Taeyeon tetap fokus pada file yg sedang di masukan nya sesekali membaca nama nama berkas itu. Hari senin merupakan hari yg super sibuk bagi Taeyeon.
" Taetae Fany tidak bisa memakai dasi ini. Ini begitu sulit Taetae unnie " tangan Tiffany yg sedari tadi mencoba membuat dasi yg benar namun selalu gagal dan hasilnya jelek. Taeyeon menoleh dan tertawa melihat dasi hasil buatan Tiffany.
" Aigoo Fany sudah berapa kali unnie ajarkan cara membuat dasi,tidak mengerti juga hmm? "
" Aniyo hanya saja ini sulit unnie " Tiffany tersenyum lebar ketika dasi nya sudah selesai ia bahkan memeluk Taeyeon karna hasilnya memang bagus.
" Nah sudah selesai sekarang Fany berangkat sekolah ne? "
" Fany ingin berangkat dengan Taetae unnie " Tiffany memasang puppy eyes nya ia ingin berangkat dengan Taeyeon namun Taeyeon tidak bisa karna ia harus mengambil uang ke bank yg letaknya cukup jauh.
" Tidak bisa Fany ah,lain kali saja ne? "
" Shireo.. " Tiffany melipat kedua tangan nya di depan dadanya. Beginilah Tiffany jika kemauan nya tidak di turuti oleh Taeyeon maka ia akan ngambek dengan kakaknya.
" Come on sayang unnie harus ke bank dulu,nanti unnie janji akan membelikan apapun yg fany mau "
" Apapun? " matanya berbinar memandang Taeyeon
" Ne apapun jadi sekarang berangkatlah sekolah naik bis ara? "
" Ne unnie gomawo!! " Tiffany mengecup bibir Taeyeon lalu berlarian pergi ke sekolah. Huh,siap siap saja uang nya akan habis setelah ini karna gadis itu tidak akan meminta satu barang saja.
***
Tiffany bernyanyi ceria menuju kelasnya di sepanjang jalan teman teman sekolahnya memandanginya namun ia tak perduli. Tiffany adalah primadona di sekolahnya banyak yg menggemarinya karna ia begitu ceria,humoris dan selalu peduli sesama lain namun ketika ia merengek dan marah maka kata katanya akan keluar seperti ini
Akan ku laporkan kau pada taetae unnie...
Teman teman nya sampai bosan mendengar ancaman dari Tiffany.
" Hai Tiff " Jessica menarik pergelangan tangan Tiffany membuat gadis itu menoleh.
" Oh hai Jessie " Tiffany mencubit pipi Jessica.
" Aw appo tiff! Yaa! Kenapa kau datang ke sekolah hari ini huh? Tak taukah kau kalau hari ini guru guru sedang rapat? "
" Mwoo?? Kenapa aku tidak tau Jessie? Jahat sekali tidak ada yg memberitahu ku " Tiffany menghentakan kakinya kesal pantas saja jam segini hanya ada beberapa siswa yg lalu lalang mereka ternyata Dance club dari sekolahnya termasuk Jessica yg bergabung.
" Kemarin aku sudah menelfon mu tapi Taeyeon unnie yg mengangkatnya katanya kau sedang tidur. Pabo tiff! " Jessica menghela nafasnya bagaimana bisa gadis yg menjadi primadona di sekolahnya ini begitu bodoh.
" Ah begitu ya? Baiklah gumawo Jessie.. " Tiffany berlari kencang ke arah halte bis dan meninggalkan Jessica sendirian di tengah lapangan. Ia akan pergi ke kantor Taeyeon dan bermain bersama kakak tersayangnya
***Suara ketukan pintu menghentikan aktivitas seorang Kim Taeyeon yg sedang membaca proposal persetujuan kerja sama.
" Masuklah " ucap Taeyeon tanpa mengalihkan pandangan nya dari proposal yg tengah di bacanya.
" Mianhe Taeyeon unnie.. Di luar ada seorang gadis yg merengek ingin bertemu dengan unnie dia memakai seragam sekolah,aku sudah bilang Taeyeon unnie sedang sibuk tapi dia memaksa bahkan menangis "
Taeyeon tersenyum lebar dan hampir tertawa karna sudah bisa di pastikan itu adalah adiknya." Biarkan dia masuk dan perlakukan dia dengan baik ara? "
" Araso unnie " Kim Yeri menutup pintu ruang kerja Taeyeon dan Taeyeon kembali melanjutkan aktivitasnya membaca.
" Taetae!! " taeyeon begitu terkejut saat pintunya di buka secara kasar dan Tiffany langsung memeluk tubuhnya erat,gadis ini sedang menangis mungkin karna di larang bertemu dengan Taeyeon tadinya.
" Yah wae baby? Jangan menangis huhm memang nya tidak malu di lihat sama orang lain? " Taeyeon melepaskan pelukan nya lalu menyeka air mata Tiffany yg membasahi pipi nya.
" Appo unnie.. Hikss.. " Tiffany memeang pergelangan tangan nya yg sakit karna cengkraman erat dari security tadi. Taeyeon yg melihatnya langsung menuntun Tiffany untuk duduk di sofa.
" Kau memang sangat cengeng yah? Sudah jangan menangis lagi,nanti biar unnie yg akan memarahi security itu "
God.. Perasaan nya menjadi gelisah tak menentu melihat senyum Tiffany dan tawa cerianya. Tiffany selalu bergantung pada Taeyeon karna Taeyeon selalu memanjakan nya dan Taeyeon tidak ingin memiliki rasa yg lebih karna Tiffany merupakan adiknya sendiri. Bisa habis ia di hajar oleh kedua orang tuanya jika ia menyukai Tiffany.
" Unnie saranghae.. "
" ....... "
" Unnie? Apa unnie tidak mencintai Fany? "
" ....... "
" Sepertinya unnie tidak sayang sama Fany lagi,lebih baik Fany pergi dari pada menganggu unnie disini " Taeyeon langsung tersadar di saat Tiffany mulai beranjak pergi dan ingin meninggalkan nya.
" Kajima! Unnie sangat mencintai Fany karna Fany adalah adik tersayang unnie. " Taeyeon tersenyum lalu kembali memeluk Tiffany. Iya,Taeyeon mencintainya karna dia adalah adiknya bukan sosok yg lain ia selalu mencoba menepis perasaan nya yg Taeyeon takutkan nanti lambat laun perasaan nya tumbuh menjadi cinta terlarang.
💜💜💜💜💜💜💜