Hati Tiffany berbunga bunga bahkan senyum nya tak lepas dari wajahnya yg manis siapa lagi mood maker nya kalau bukan Taeyeon. Kakaknya itu kemarin benar benar memperlakukan nya seperti putri raja bahkan apapun yg Tiffany minta akan di kabulkan oleh Taeyeon.
" Heii! Kenapa senyum senyum sendiri? " Taeyeon menepuk pundak Tiffany dan mencium pipinya sekilas.
" Unnie bau!! " Tiffany menutup hidung nya dan mengibas ngibaskan tangan nya seolah olah mengusir Taeyeon dari hadapan nya.
" Benarkah? " Taeyeon mengendus ngenduskan bajunya tetapi tidak berbau sama sekali. Rupanya adik kecilnya yg imut ini sedang mengerjainya.
" Fany bohong kann? Hayo ngaku " Taeyeon mendekatkan wajahnya ke arah Tiffany tentunya membuat Tiffany gugup bahkan wajahnya memerah karna wajah Taeyeon semakin dekat.
" Unniee! " Tiffany memejamkan matanya ketika dirasa deru nafas Taeyeon semakin mendekat.
Cupp.
" Unnie tidak bau,kau saja yg membohongi unnie " Taeyeon mengacak ngacak rambut Tiffany lalu bergegas meninggalkan Tiffany. Pipi Tiffany memerah dan tangan nya meraba raba bibirnya yg sudah dicium oleh Taeyeon.
" Unnie kau senang sekali mencium ku " Tiffany mempoutkan bibirnya lalu berjalan ke arah dapur dan memeluknya.
" Siapa suruh kau terlalu imut " Taeyeon mengusap ngusap lengan Tiffany yg melingkar di perutnya.
" Fany jadi tidak pergi ke toko buku ? " sambung Taeyeon
" Tidak jadi unnie.. Hufttt " Tiffany menghela nafasnya dengan berat padahal kemarin Jessica sudah berjanji menemaninya ke toko buku tapi karna Ibunya sakit mendadak tadi pagi Jessica membatalkan janjinya.
" Ya sudah nanti datang ke kantor unnie ne? Fany pasti bosan berada di rumah sendirian " Taeyeon mengacak ngacak rambut Tiffany lalu meminum teh yg di buatkan tadi.
" Araso " Tiffany berucap lemah Taeyeon yg mendengarnya langsung menghampiri Tiffany dia tau adiknya sedang dalam mood yg tidak baik.
" Hei! Kenapa cemberut hehm? Fany sedih karna tidak jadi pergi dengan Jessica ? Unnie punya banyak novel dan buku di kantor unnie maka dari itu datanglah nanti sayang.. " Taeyeon mengusap pipi Tiffany dengan lembut lalu mengecupnya.
" Unnie " Tiba tiba saja Tiffany memeluk Taeyeon dengan eratnya bahkan sangat erat membuat perasaan Taeyeon menjadi gundah.
" Kenapa sayang? " Tiffany hanya merindukan Taeyeon meskipun kemarin mereka sudah menghabiskan waktu bersama tetapi Taeyeon harus berangkat bekerja lagi membuat Tiffany sedih apalagi Taeyeon adalah saudara perempuan satu satunya yg ia miliki.
" Anni,hanya merindukan unnie hihihi " Tiffany terkikik di sela sela pelukan nya.
" Merindukan ku? Kita bertemu setiap hari sayang " Taeyeon yg posisinya sedang memangku Tiffany di kursi tanpa sadar menggigit kecil dan mencium leher Tiffany.
" Ahm.. Unnie selalu saja sibuk. " Tiffany sedikit mendesah saat membalas ucapan Taeyeon ia tak dapat menghentikan aksi Taeyeon.
" Mianhe unnie akhir akhir ini sedikit sibuk tetapi weekend unnie janji akan terus bersama Fany. Eotte? " Taeyeon mendongakan wajahnya menatap Tiffany yg sedang memejamkan matanya.
" Baiklah " Tiffany ingin sekali memukul Taeyeon karna perbuatan nya di lehernya namun apa daya tubuhnya seketika lemah saat Taeyeon meninggalkan tanda merah di lehernya.
Taeyeon tengah bersiap siap menuju kantor dan Tiffany adik kesayangan nya itu sedang memainkan games di handphone nya sesekali Taeyeon tertawa karna saat Tiffany marah ia akan mengerutu sendiri dan mempoutkan bibirnya.