Setelah selesai membalas dan mencatat orderan para pelanggan,Tiffany menghubungi butiknya untuk memberitahu staff disana tentang mana orderan yg harus di kirim besok. Tiffany meregangkan otot ototnya kemudian beranjak untuk mengecek ke dalam kamar putrinya. Kamar pertama yg di cek adalah kamar Seohyun,putrinya sedang asik bermain games di ponselnya. Tidak biasanya Seohyun akan bermain games di malam hari.
Setelah mengatur buku buku Seohyun,Tiffany mengambil duduk di sebelah Seohyun.
" Bermain ponsel dimalam hari tidak baik untuk mata dan kesehatan mu sayang. " Tiffany mengambil ponselnya kemudian mematikan nya,meletakan nya di atas nakas meja.
Seohyun cemberut tetapi namun tetap mengikuti perintah Ibunya untuk bermain ponsel." Mommy humm.. " Seohyun bingung harus mengatakan nya dari mana. Gadis ini sedang dalam masalah dan dia harus melapor kepada orangtuanya.
" Yes darling? Ada yg ingin kau tanyakan ? "
" I-itu.. Ak-ku.. Ingin pindah sekolah Mommy "
Tiffany yg sedang merapikan bantal tidur agar Seohyun tertidur nyenyak itupun menghentikan aktivitasnya. Seohyun pasti memiliki masalah internal di sekolahnya yg membuatnya merasa tidak nyaman. Sekolah itu adalah sekolah no 2 termahal di Seoul dengan tenaga pendidikan dominan berasal dari negeri kangguru.
" Kenapa? Kau tidak nyaman bersekolah disana? " Seohyun menggigit bibir bawahnya. Pasalnya selama bersekolah disana dia tidak pernah menceritakan masalah yg di dapatinya.
" Seperti itulah mom,dengan kepopuleran Mommy aku sering di bully dan mereka mengatakan bahwa aku tidak pantas menjadi putri mommy. "
" Oh my god! Besok Mommy akan datang ke sekolah dan mencari pelakunya. Jika dia masih melakukan hal itu padamu Mommy akan membuatnya pindah dari sekolah itu sayang. "
" Thanks mom " Seohyun meloncat ke pelukan ibunya kemudian mencium bibir ibunya. Tiffany membalas pelukan sang putri kemudian membaringkan nya di atas kasur dengan nyaman.
" Good night and sweet dream,honey." Tiffany mengecup kening putrinya setelah memastikan Seohyun sudah memejamkan matanya dan tertidur nyenyak.
Tiffany melangkah ke kamar Yoona yg berada di sebelah kamar Seohyun. Yoona adalah type gadis yg sangat gampang bergaul,berbanding terbalik dengan Seohyun. Tiffany membenarkan selimut Yoona kemudian mencium keningnya dan hal yg sama pun Tiffany lakukan kepada Irene.
Tiffany tidak melihat Taeyeon sedari tadi,mungkin sudah tidur,pikirnya. Tiffany kembali masuk ke ruang kerjanya sambil membawa secangkir teh hangat dan berkutat dengan laptop nya. Meskipun ini sudah malam namun pikiran nya masih bercabang. Kemungkinan dirinya bisa menginap di ruang kerjanya atau di ruang tamu karna pertengkaran nya dengan Taeyeon belum mereda.
Tokk.. Tok.. Tok..
" Fanny ah? " Tiffany terlalu malas untuk melihat apalagi membalas panggilan Taeyeon karna dia tidak mau nantinya berakhir pada perdebatan yg tidak berujung.
" Aku sedang memanggil mu Tiffany Kim! Hentikan kegiatan mu " Taeyeon menjadi sedikit emosi kemudian menutup laptop Tiffany yg akhirnya mendapat tatapan tajam dari istrinya.
" Kenapa datang kemari? Kau ingin mendebat ku lagi? " Tiffany melipat kedua tangan di depan dadanya.
" Aku hanya ingin minta maaf. " Taeyeon menghela nafasnya dengan berat. Tiffany memicingkan matanya karna perkataan Taeyeon.
" Baiklah dari awal aku akan menjelaskan bahwa Seohyun dan Yoona sudah mengetahui prihal laptop itu dan mereka bertiga berjanji akan saling berbagi meskipun hanya satu. Irene pun sudah berjanji akan menggunakan seperlu nya saja. Aku sangat minta maaf telah membentak mu. " seperti tidak puas dengan penjelasan Taeyeon yg baru saja Tiffany kemudian berdiri dari duduknya.