Aku tidak bersungguh sungguh untuk kembali ke Jepang. Aku hanya ingin menetap di New York yg selama ini memberikan ku ketenangan dengan Night Club nya yg bagus dan menawari ku berbagai macam minuman Alcohol yg membuat ku kepayang dan melupakan segalanya.
Aku rasa kembali datang ke Hokkaido adalah hal yg menguras waktu dan tenaga ku. Karna aku tidak akan pernah cukup puas untuk menangis,aku tidak akan pernah berhenti memikirkan nya kembali.
Dingin nya Kota ini menyeruak masuk ke dalam tubuh ku,sedikit gemetar karna cuaca ini. Aku tersandung gumpalan salju yg tidak aku lihat di depan mata ku,ku pikir ini adalah perbuatan anak anak yg lupa menghancurkan bola salju ini selepas bermain.
Lutut ku berdarah mengeluarkan cairan merah yg tidak banyak. Aku harus segera sampai ke Homestay melakukan reservasi.
" Noona kau berdarah. " aku hanya tersenyum pahit mendengar perkataan dari Housekeeper yg baru saja memberikan ku kunci kamar. Dia perhatian,namun aku benci mendengarnya.
" Aku tidak apa apa. Lanjutkan saja pekerjaan mu. " aku melesakan tubuh ku dengan cepat menelurusi lorong sialan ini. Aku ingin cepat sampai ke kamar ku dan menangis.
Aku membenci Daddy yg selalu memaksa ku datang ke Jepang setiap tahun nya untuk memeriksa keadaan Hotel disini. Karna Daddy aku harus meninggalkan putra kecil ku di New York.
" Noona kau belum makan kan? Bukalah pintu nya dan ambil makanan ini. " aku yakin pria yg tadi memberi ku kunci ini sedang mengetuk pintu kamar ku. Aku mengacuhkan nya dengan sengaja. Aku tidak ingin seseorang memprdulikan keadaan ku yg menyedihkan ini.
Karna aku membenci....
Aku membenci melihat seseorang bermain Ski bersama pasangan nya.
Aku membenci melihat seseorang bermain salju dan saling melempari satu sama lain yg menimbulkan keromantisan di dalam nya.
Aku membenci seorang pria yg sedang menghangatkan tangan gadisnya ketika musim dingin.
Aku membenci semua hal yg berkaitan dengan musim dingin. Aku akan menghindari bepergian ketika musim dingin tiba. Aku trauma dengan musim dingin.
" Kau saja yg memakan nya,aku akan membayarnya nanti. " aku menghapus air mata ku kemudian merebahkan diri ku di kasur yg empuk ini. Di saat seperti ini aku ingin memeluk Davise putra kesayangan ku.
***
Pagi ini saat aku sedang berada di Halte untuk menemukan bis yg bisa membawa ku pulang ke Homestay aku merutuki diri ku sendiri,kemarin pukul 2 pagi aku pergi ke Night Club dekat daerah sini dan sekarang dengan kepala yg pusing aku harus menunggu datang nya Bis.
" Tidak baik wanita bepergian di malam hari. '' Pegawai homestay ini lagi bertemu dengan ku. Aku hanya bisa tersenyum tipis melihatnya.
" Bukan urusan mu. "
" Tentu saja itu menjadi urusan ku "
" Apa alasan nya? ''
" Karna kau tamu di Homestay milik ku dan aku tidak mau hal buruk terjadi pada tamu ku. "
Aku terkejut setengah mati. Aku kira dia adalah pegawai biasa,tetapi dia pemilik dari Homestay yg aku tempati saat ini.
" Terimakasih atas perhatian nya. "
Aku memandang samar Bis dari kejauhan yg nampak akan berhenti di Halte ini. Besyukur Bis telah datang dan pria ini akan pergi. Tapi tidak...
Ketika aku naik dan membayar tiket dia juga ikut naik dan duduk di samping ku." Apa kau datang kesini bersama kekasih mu Noona? "
" Aku datang kesini sendirian. Aku tidak memiliki kekasih karna dia sudah pergi jauh meninggalkan ku "