" Mommy " panggil Wendy sambil tangan kanan nya yg mungil mengelus lembut pipi Tiffany tak ada pergerakan sama sekali dari Ibunya karna Tiffany sangat lelah. Wendy ingin di peluk oleh Ibunya karna ia baru saja bermimpi jika ia sedang bermain bersama Daddy nya.
" Hiks.. Mom " ia memang akan selalu menangis jika bermimpi tentang Daddy nya maka dari itu Wendy tidak mau tidur sendirian selepas kepergian Jung So Min.
" Euh? " Tiffany memicingkan matanya sayup sayup ia mendengar suara tangis anak kecil.. Astaga itu pasti putrinya.. Ia melirik ke samping tempat tidur namun tak ada. Kemana Wendy? Tiffany pun kalang kabut mencari putrinya.
" Baby? " Tiffany akhirnya menemukan Wendy yg sedang meringkuk tidur di sofa ruang tamu. Matanya bengkak sehabis menangis " Aigoo.. Pasti habis bermimpi buruk " Tiffany mengecup pucuk kepala Wendy dan menyelimutinya ia tidak mau menganggu waktu tidur siang Wendy putrinya harus istirahat dengan cukup agar bisa berkonsentrasi pada pelajaran nanti malam. Tiffany lebih memilih untuk menemani putrinya sambil membalas chat teman teman nya satu persatu.
" Yeah Jessie? " Tiffany mendapat panggilan dari sepupunya Jessica.
" ...... "
" Hari ini klinik ku tidak buka karna assistant ku belum pulang dari kampung halaman nya tapi kau datanglah kemari nanti suami mu akan ku periksa "
" ..... "
" Baiklah jangan lupa bawakan aku makan malam aku hari ini malas memasak. Bye Jessie love you " Tiffany terkikik kecil. Sore ini Jessica dan suaminya Yuri akan berkunjung ke rumahnya tentu saja untuk menemani suaminya berobat. Yuri terserang demam tadi malam dan sampai sore ini tidak turun juga panas nya.
Sekitar 30 menit pasangan suami istri itupun datang dan masuk ke dalam rumah Tiffany.
" Yah Jessie! Jangan ribut Wendy sedang tidur " Tiffany mencubit lengan Jessica karna ia dan suaminya sedang tertawa lepas dan mereka tak menyadari jika Wendy sedang tidur.
" Oops mianhe Tiff. Aku tidak lihat. Tiffany bisakah kau cepat memeriksa nya dan memberinya obat agar dia sembuh dan aku bisa bercinta dengan suami ku " Jessica menyandarkan bahunya pada bahu Yuri. dengan santainya ia berucap seperti itu.
" Aish kalian berdua memang mesum. Baiklah Yuri kau masuk ke dalam ruangan ku " Tiffany berjalan memasuki ruangan nya diikuti oleh Yuri yg berada di belakang nya.
" Jangan kau perkosa suami ku! " Jessica setengah berteriak pada Tiffany dan langsung mendapat tatapan tajam dari Tiffany.
***
" Selamat pagi Mr.Kim bagaimana kondisi kesehatan anda? Apa sudah baikan? " Seohyun menyapa Taeyeon yg baru saja tiba di ruangan nya ia tengah bersiap siap untuk mengajar muridnya.
" Iya saya sudah sembuh. " Taeyeon tersenyum dan matanya tetap fokus pada buku buku materi pelajaran.
" Woah daebak! Obat dari mana Mr.Kim? Padahal anda sudah meminum rutin obat yg saya beri namun belum sembuh total juga kemarin " Seohyun mempoutkan bibirnya karna ia gagal membuat Taeyeon sembuh. Ia membeli macam macam obat dari rumah sakit terkenal di Seoul tapi tak berhasil membuat Taeyeon sembuh.
" Ini berkat Dokter Hwang ia memberi ku obat herbal dan terimakasih banyak untuk obat yg sudah kamu berikan " Taeyeon memasukan buku bukunya ke dalam tas dan bersiap mengajar. Seohyun terlihat sedih karna Dokter itu berhasil membuat pria idaman nya sembuh.
" Iya sama sama semoga hari mu menyenangkan Mr.Kim " Seohyun menepuk bahu Taeyeon lalu keluar dari ruangan nya.
Taeyeon harus bertemu dengan Dokter itu bagaimanapun caranya karna berkatnya ia sudah sembuh bahkan dalam sehari selepas Tiffany memberikan obat herbal itu. Setelah selesai mengajar Taeyeon pergi ke halte bis dekat tempat ia mengajar hari ini dia tak membawa mobil karna mobilnya tengah mogok tadi pagi. Dan sial.. Hujan turun dengan deras membuat Taeyeon mau tidak mau berdiam diri sebentar di halte bus tersebut bahkan satu kendaraan pun tidak ada yg lewat.
Tiitt.. Titt..
" Hei sedang apa disana? Masuklah kau akan kedinginan " Tiffany melihat Taeyeon yg sedang melipat kedua tangan nya di depan dadanya ia kedinginan karna hujan begitu lebat.
" Dokter? "
" Iya ini aku biar aku memberi mu tumpangan " Tiffany sedikit berteriak agar volume suaranya di dengar oleh Taeyeon.
" Baiklah " Taeyeon hanya bisa pasrah karna sepertinya bus pun tidak ada yg lewat jika hujan begini.
" Bagaimana keadaan mu? " Tiffany menoleh ke arah Taeyeon dan tersenyum padanya. Taeyeon sudah 2x bertemu dengan dokter ini dan ia sangat malu karna dokter cantik ini selalu membantunya ia ingin membalas kebaikan dokter cantik ini yg sudah menyembuhkan nya.
" Aku sudah sembuh terimakasih banyak untuk obatnya dokter. " Taeyeon tersenyum kikuk.
" Jangan panggil aku dokter. Panggil saja Tiffany dan sepertinya kau ini berprofesi sebagai guru,apa itu benar? "
" Iya aku baru saja selesai mengajar " Taeyeon memperhatikan Tiffany yg sedang menyetir mobilnya ah andai saja ia tidak gugup mungkin saat ini juga Taeyeon akan mengajak Tiffany untuk dinner. Tiffany telat membaca pesan putrinya kalau putrinya pulang terlebih dahulu karna ia di jemput oleh Jessica. Dasar sepupunya itu memang aneh.. Ia selalu bercinta dengan suaminya tapi sampai saat ini Jessica tidak mau hamil karna tuntutan pekerjaan dan sebagai akibatnya ia selalu mengajak Wendy jalan jalan. Ia takut jika nantinya Wendy akan lebih dekat pada Jessica.
" Apa kau seorang guru? " Tiffany menengok sekilas pada pria ber dasi ini.
" Iya aku ber profesi sebagai guru "
" Wah keren " Tiffany memberikan senyuman termanis nya pada Taeyeon. Meskipun sudah memiliki 1 orang putri tapi kecantikan nya tidak luntur. Taeyeon dan Tiffany saling mengobrol dan berbagi cerita mereka sudah akrab saja sampai pada akhirnya Tiffany telah sampai di kediaman Taeyeon.
" Terimakasih dok um.. Tiffany " Taeyeon tersenyum dan melambaikan tangan nya pada Tiffany.
" Kim Taeyeon " panggilan Tiffany membuat Taeyeon berhenti melangkah. Taeyeon membalikan badan nya dan mengkerutkan keningnya.
" Ada apa? "
" Besok bisakah kau datang ke rumah ku? Aku hmm ingin mengajak mu makan malam " Tiffany sebenarnya gugup jika harus mengatakan hal ini. Entah kenapa ia ingin sekali dekat dengan Taeyeon begitupun dengan Tiffany.
" Iya akan ku usahakan nanti aku hubungi okay? " Taeyeon mengacak rambut Tiffany dan Tiffany hanya bengong membuat Taeyeon menyadari apa yg baru saja di perbuatnya.
" Terimakasih " Tiffany hendak menutup kaca mobilnya namun kali ini Taeyeon yg menghentikan nya.
" Tiffany "
" Humm? " Tiffany sedikit mendongak menatap pria yg masih berada di luar mobil nya itu.
" Jangan tidur terlalu malam ah maksud ku wajah mu terlihat pucat pasti karna kelelahan besok juga kau harus menangani pasien mu " Taeyeon menggaruk bagian belakang kepalanya. Tiffany terkikik kecil ia harus menahan tawa saat melihat ekspresi Taeyeon.
" Iya aku tidak akan begadang lagi apa ada lagi? "
" Jangan lupa hubungi aku! " Taeyeon berlari meninggalkan Tiffany di depan halaman rumahnya ia merasa sangat malu ia lebih memilih pergi dari pada di tertawakan. Melihat hal itu hanya bisa membuat Tiffany tertawa dan geleng geleng kepala.
Halo aku dengar para sone ribut masalah Tiffany ya jalan sama cowo? Sampe sampe aku liat ada yg nyumpahin dan doain yg jelek buat dia. Ya ampun bersikap biasa aja bisa ngga sih? Idol itu manusia dia butuh kebebasan dan hak kita apa coba? Lagian sih ya Tiffany udah cukup umur buat nikah jadi biarin aja gitu. Kalo gue sih jujur aja gue liat berita kayak gitu ya biasa aja ga sedih dan ga seneng juga karna dia Idola gue dari semasa dia debut Idola yg harus gue support itu yg namanya fans sejati bukan nya hujat kayak gini. Gue suka kpop dari dulu dan gue maniac tapi ngga pernah sampe ngehujat idol favorite gue lah kalo sampe dia nangis atau bunuh diri gimana? Udahlah biarin aja Tiffany ngelakuin apa yg dia suka. Gue gamau liat dia sedih lagi karna kejadian insiden bendera itu kasian gue liat dia di hujat apalagi pedes pedes banget komentar nya 😥.
Semangat terus ya Tiffany!! 💜💜💜