Sudah 1 jam lebih Taeyeon mengekor di belakang Tiffany sedari tadi adiknya ini belum menemukan novel yg bagus untuk dibaca. Taeyeon beberapa kali mendengus kesal entah kenapa perasaan nya panas sekarang bahkan ia ingin sekali memarahi Tiffany karna sudah menghabiskan waktu nya padahal sebentar lagi Taeyeon harus pergi ke kantornya ada meeting mendadak sore hari ini.
" Tiffany Kim! Cepatlah pilih lalu kita pulang aku harus cepat karna pergi ke kantor! " Taeyeon menghentakan kakinya kasar ke lantai. Tiffany menoleh lalu tersenyum tipis ke arah Taeyeon karna ia telah menemukan novel yg ia cari.
" Sudah ketemu unnie. Kajja! " Tiffany menarik tangan Taeyeon namun ia cepat sadar dan melepaskan tangan nya.
" Mianhe " Tiffany tertunduk,Taeyeon memutar bola matanya malas lalu dengan cepat membayar semua barang yg di beli oleh adiknya.
" Bisakah kau pulang sendiri? Aku harus cepat cepat pergi ke kantor "
" Baiklah unnie " Tiffany meninggalkan Taeyeon di parkiran lalu berjalan menuju ke halte menunggu bis. Namun perjalanan nya menuju halte tidak bisa di lanjutkan karna hujan turun begitu derasnya Tiffany akhirnya berteduh di minimarket dekat dengan toko buku yg baru buka itu.
" Annyeong Tiffany " Yuri tersenyum pada Tiffany.
" Oh hai Yuri kau kemari dengan siapa? " Yuri merupakan teman satu sekolah dengan Tiffany meskipun berbeda kelas namun mereka memiliki jurusan sama yaitu seni
" Aku kebetulan lewat dan melihatmu berteduh. Ini payung untuk mu " Yuri memberikan payung untuk Tiffany karna tak tega melihat Tiffany yg sudah mulai kedinginan.
" Kenapa kau membawa dua Yuri ah? Apa kau sengaja memberikan payung ini padaku? "
" Aniya. Seseorang memberikan nya untukku dan pulanglah kau sudah mulai kedinginan "
" Baiklah,gumawo Kwon Yuri " Tiffany tersenyum lega karna ia dapat pulang ke rumahnya. Terlintas di pikiran nya siapa orang yg telah baik hati memberikan payung ini padanya? Masa bodoh bagi Tiffany yg terpenting sekarang ia bisa pulang.
***
Mood Tiffany benar benar buruk hari ini novel yg ia beli pun tak habis di bacanya karna Tiffany lebih memilih duduk di dekat jendela kaca rumahnya dan memperhatikan hujan dari dalam. Kenangan manis itu masih membekas di pikiran nya bahkan sampai matipun ia tak akan sanggup melupakan semua kenangan manis itu. Hari dimana Taeyeon berubah menjadi sosok yg begitu dingin bahkan sekarang pun Taeyeon tidak pernah lagi mengirimi nya pesan. Ia sangat rindu akan sosok Taeyeon yg ceria,cerewet,supel dan selalu menjahilinya apakah Taeyeon benar benar menjauhi dirinya ? Padahal jauh dalam hati kecilnya Tiffany ingin Taeyeon berjuang untuknya.
" Membosankan " gumam Tiffany. Tidak ada kejahilan Taeyeon membuat Tiffany merasa hidupnya sangatlah membosankan. Tiffany berjalan ke kamar Ibu nya untuk mengambil kaset DVD yg Ibunya belikan untuk Tiffany.
***
From : Yuri
Unnie sudah aku pastikan jika Tiffany pulang dengan selamat. Terimakasih unnie untuk ice cream nya.Taeyeon tersenyum membaca pesan yg dikirim oleh Yuri akhirnya ia bernafas lega karna adik manja nya sudah sampai di rumah dengan selamat. Taeyeon pun memutuskan untuk menginap saja di kantor nya hari ini karna jujur saja jika ia pulang ke rumah ia takut bertemu dengan Tiffany dan membuat dirinya merasa semakin bersalah.
" Annyeong unnie kau tidak pulang? " Yoona membawakan Taeyeon secangkir kopi untuk Taeyeon. Yoona juga orang yg setia pada Taeyeon jika bos nya ini tidak pulang maka dia juga tidak akan pulang ke rumah.
" Aniya,aku ingin bermalam disini "
" Mau aku temani unnie? "
" Tidak perlu,kau pulanglah dan ingat tugas mu untuk selalu memperhatikan adik ku kau tau kan? Meskipun ia meminta ku untuk menjaga jarak aku sudah melakukan nya namun tetap aku akan mengawasinya " Taeyeon tersenyum pada Yoona dan langsung merebahkan dirinya di sofa yg empuk.
" Ya aku tau Unnie. Besok aku akan kembali mengawasi nya jadi sekarang aku harus pulang dan selamat beristirahat unnie " Yoona membungkukan badan nya lalu melambaikan tangan nya pada Taeyeon.
Taeyeon tidak sepenuhnya tidur ia malah membuka ponselnya dan membuka gallery melihat lihat foto nya bersama Tiffany sang adik. Ia begitu manja,childish dan sering merengek hanya pada Taeyeon maka dari itu ia tak bisa membiarkan Tiffany melakukan apapun sendirian meskipun mereka sedang menjaga jarak
" Miss you Tiffany " Taeyeon mencium foto Tiffany yg berada di galery nya ia begitu merindukan sosok adiknya. Mungkin waktu yg akan menjawab isi hatinya suatu saat nanti.
***
" Yaa Tiffany Kim! " Bora menghentikan langkah Tiffany membuat Tiffany menatap tajam ke arah Bora.
" Mwo? "
" Kau membolos saat latihan basket kenapa kau ini? Kita akan bertanding sebentar lagi " Tiffany membolos saat latihan basket itu karna hati dan pikiran nya sedang kacau.
" Lalu apa masalah mu? Kau tak suka jika aku bolos latihan? Kenapa kau begitu egois hah? Keluarkan saja aku jika kau tak suka aku melakukan ini!! " Tiffany membalikan badan nya dan meninggalkan Bora di lapangan tapi tangan nya di raih oleh Bora karna sahabatnya ini untuk pertama kalinya membentak dirinya.
" Ada apa dengan mu Tiffany? Kalau kau memiliki masalah ceritakan saja padaku "
" Ya aku memiliki masalah dan kau penyebab nya!! Aku tak suka melihatmu terlalu mengatur jadwal latihan ku dan... "
Plakk...
Bora menampar Tiffany karna tak tahan di teriaki oleh Tiffany. Bora merasa ada yg aneh dengan Tiffany.
" Kau berani menampar ku? " Tiffany menatap tajam Bora lalu mendorong nya hingga terjatuh. Bora yg tak terima pun mendorong balik Tiffany hingga aksi menampar,menjambak dan mendorong pun tak dapat di hindari. Bora hanya ingin menyadarkan Tiffany tetapi sahabatnya itu memukul dirinya secara brutal. Aksi mereka pun di hentikan oleh Yoona dan langsung membawa Yoona ke rumah karna Tiffany pingsan.
" Hallo unnie bisakah kau pulang sekarang? Tiffany pingsan setelah bertengkar dengan teman nya " Yoona menelfon Taeyeon karna dirinya begitu panik.
" ..... "
" Araso aku akan mengobatinya terlebih dahulu "
Sesampainya di rumah Yoona merebahkan Tiffany di atas kasurnya dan mengobati luka Tiffany di sudut bibir dan tangan kanan nya. Pipi kanan nya pun lebam karna tamparan dari Bora.
" Yoona! Apa dia baik baik saja? " Taeyeon dengan nafas nya yg tersenggal senggal masuk ke dalam kamar Tiffany dan melihat adik nya tertidur dengan wajah nya yg pucat.
" Dia hanya pingsan unnie dan lukanya sudah aku obati "
" Bagaimana ini bisa terjadi? Siapa yg sudah berani melakukan ini pada adik ku? Akan ku laporkan dia ke polisi! " Taeyeon mengambil tempat di sisi ranjang Tiffany dan memperhatikan adiknya.
" Lebih baik tanyakan dulu masalah ini pada Tiffany agar kau tau siapa yg salah dan siapa yg benar. Aku harus kembali ke kantor dulu unnie " Yoona menepuk bahu Taeyeon lalu meninggalkan Taeyeon di dalam kamar Tiffany.
Taeyeon merebahkan dirinya di samping Tiffany lalu memeluknya sudah lama Taeyeon tidak memeluk adiknya ia memperhatikan wajah Tiffany begitu lekat ia bisa merasakan jika adiknya ini sedang memiliki masalah.
" Kenapa Fany melakukan ini hehm? Apa karna unnie? Mianhe jika unnie tidak bisa menjaga Fany. Cepatlah sembuh kesayangan unnie " Taeyeon mencium pipi kanan Tiffany lalu mencium bibirnya. Ia ingin menangis ketika melihat luka di wajah dan tangan Tiffany sebagai seorang kakak ia merasa kecewa karna tidak bisa menjaga adik nya ia juga menyesal karna sudah memilih mengikuti ego nya.