" Jadi kedatangan mu kemari ingin membawa pergi adik ku ke Australia begitu? " Taeyeon menatap tajam ayah kandung Tiffany yg sedari tadi menceramahinya ia berbasa basi dan sengaja memperlambat waktu.
" Benar begitu setidaknya sampai ia menerima keluarga barunya di Australia,aku belum diijinkan oleh Ayah ku untuk pulang sampai aku berhasil membawa putri kandung ku kembali "
" Kalau itu aku tidak peduli. Aku tidak yakin jika adik ku mau menerima mu sebagai ayah kandung nya "
" Maka dari itu aku minta tolong pada mu sampaikan hal ini pada Tiffany aku adalah ayah kandung nya aku tau kau begitu berat melepasnya tapi ingatlah aku juga punya hak atas Tiffany " Daddy Hwang menggertak mejanya ia kesal dengan semuanya ia diusir oleh Ayah kandung nya sendiri sampai ia berhasil membawa Tiffany kembali ke rumah baru ia diijinkan pulang oleh Ayahnya.
" Semua ada di keputusan Eomma. Jangan tanya pada ku lagi tanyalah padanya dan jangan ganggu waktu kebersamaan ku bersama adik ku " Taeyeon meninggalkan Daddy Hwang. Ia tak peduli dengan tagihan charge nya toh juga ada Daddy Hwang yg membayarnya.
***
Tiffany berteduh di bawah pohon kelapa yg rindang ia menunggu kakaknya kembali datang. Sudah 1 jam ia menunggu sampai kepanasan dan akhirnya berpindah tempat sedari tadi ia cemberut ia hampir menangis karna berpikir jika Taeyeon pulang meninggalkan nya.
" Fanny sayang " Taeyeon menepuk pundak Tiffany yg tengah bersandar pada batang pohon kelapa ia hampir memasuki alam mimpinya ketika Taeyeon tiba tiba datang dan mengejutkan dirinya.
" Taetae kemana saja dari tadi? Kenapa lama sekali? " Tiffany menatapnya dengan mata yg berkaca kaca ia jadi merasa bersalah karna terlalu lama berdebat dengan Daddy Hwang.
" Mianhe tadi unnie sakit perut " Taeyeon mengelus rambut panjang adiknya.
" Taetae unnie appo.. " Tiffany menunjukan pergelangan tangan kanan nya yg gatal akibat gigitan semut bahkan saking gatalnya sampai tergores karna Tiffany menggaruknya.
" Aigoo kemarilah sayang unnie akan obati " Tiffany mengikuti kakaknya berjalan menuju salah satu warung kecil di sana Taeyeon mengolesi kulit Tiffany yg gatal akibat gigitan semut dengan minyak. Tiffany tidak menaruh curiga pada kakaknya kenapa ia lama sekali datang nya dan ia berharap Tiffany tidak mengetahuinya.
" Karna matahari sudah terik adik kesayangan unnie mau pergi kemana lagi hehm? Ingin pulang saja atau pergi berbelanja? "
" Aku ingin belanja unnie!! " Tiffany tersenyum lebar sudah lama Tiffany tidak berbelanja dengan Taeyeon dan kakaknya itu pun mengiyakan keinginan adiknya.
" Baiklah kita akan belanja sekarang. Tapi fanny harus memberikan unnie ciuman " Taeyeon menyeringai dan menyengir ia sangat senang menggoda Tiffany terlebih jika adiknya itu tengah merajuk ia menyukai semua hal dari Tiffany dan sang adik bodohnya ia selalu mau menuruti apa keinginan kakaknya bahkan ciuman panas pun sering mereka lakukan karna Taeyeon menjebak adiknya sendiri.
Cup..
Tiffany mengecup sekilas bibir Taeyeon jika tidak sedang berada di tempat umum mungkin bibir manis Taeyeon sudah dilumat oleh Tiffany. Entah darimana ia belajar teknik berciuman panas seperti itu bahkan terkadang hal itu membuat Tiffany ketagihan.
" Unnie pali kaja! Kalau ingin ciuman lebih nanti saja ya di rumah " Tiffany terkikik kecil.
" Araso gadis manis " Taeyeon menyempatkan dirinya untuk mengecup pipi kanan Tiffany para pengunjung pantai beberapa yg melihatnya hanya bisa menatap mereka karna kemesraan mereka.
**
" Itu tergantung pada bagaimana cara kau membujuk putri mu sendiri agar mau pulang bersama mu Hwang. " Daddy Kim menatap Ayah kandung Tiffany. Kim Heechul merasa berat jika semuanya harus terserah pada Tiffany sekarang.
" Yeobo jangan biarkan dia mengambil Tiffany kau tau kan? Aku dan kau sangat menyayangi nya bagaimana bisa jika sekarang ini terserah pada Tiffany? " Eomma Kim menghela nafasnya dengan berat ia begitu menyayangi putri keduanya ia tak ingin jika mantan kekasihnya ini mengambil putrinya.
" Dia adalah ayah kandung Tiffany setidaknya biarkan Tiffany pergi ke Australia sampai ia mengenal seluruh anggota keluarganya. Aku juga begitu menyayanginya tapi apa kau tega melihat Tiffany dan Ayahnya berpisah seperti ini? Aku tau ini kesalahan nya tapi ia sudah mengakui nya sekarang " Appa Kim memegang tangan istrinya ia bisa merasakan jika istrinya tengah dilanda rasa gelisah.
" Tapi jika memang Tiffany tidak mau pergi bersama ku maka akan kuputuskan untuk berhenti meyakinkan dirinya aku rasa ia lebih bahagia tinggal bersama dengan kalian " Daddy Hwang tersenyum kecut. Tiffany tidak pernah membalas atau pun mengangkat telfon dari dirinya.
" Harusnya kau sadar diri dan lebih baik begitu " Eomma Kim memukul meja lalu pergi meninggalkan suami dan mantan kekasihnya di meja makan.
" Maafkanlah istri ku. Lebih baik sekarang kau pergi Hwang dan tunggu saat yg tepat untuk menjelaskan semuanya pada Tiffany " Daddy Hwang pun mengangguk ia pasrah dengan semuanya ini kesalahan terbesarnya ia hanya ingin membawa Tiffany sebentar saja ke Australia tapi rasanya begitu sulit.
***
Tiffany menelusuri tiap lorong di mall tapi tetap ia tak dapat menemukan Taeyeon ia berkali kali menghubungi kekasihnya namun tidak di angkat ua bahkan tidak tau kalau dirinya sedang di kerjai oleh Taeyeon. Sang kakak hanya terkikik di belakang sambil tangan nya memegang sepucuk bunga dan kalung.
" Tiffany Kim! " Taeyeon berdiri tepat di belakang adiknya. Tiffany reflek berbalik lalu memeluk kakaknya ia takut jika kehilangan Taeyeon ataupun nantinya Taeyeon yg meninggalkan dirinya.
" Unnie.. Hiks.. Aku takut.. " Tiffany terisak isak di pelukan kakaknya tadinya ia hampir putus asa mencari keberadaan Taeyeon. Adiknya ini penakut,cengeng,manja dan egois namun sama sekali tak pernah membuat Taeyeon merasa kesal karna tingkahnta.
" Takut kenapa hemm? Unnie hanya bercanda tadi mianhe.. Sstt.. Uljima sayang " Taeyeon melepaskan pelukan nya lalu menyeka air mata Tiffany. Adiknya tengah mempoutkan bibirnya.
" Unnie lain kali jangan tinggalkan fanny bagaimana jika nantinya itu benar benar terjadi? Fanny sangat takut "
" Haha mianhe.. Sudah ya nangisnya ini kalung dan bunga untuk fanny " Taeyeon menyerahkan bunga dan kalung untuk adiknya ia sampai harus berkeliling mall untuk mendapatkan itu semua.
" Woahh ini bagus sekali unnie.. Aku suka " Tiffany menerima pemberian dari Taeyeon ia suka dengan kalung berbentuk love dan ia suka dengan sepucuk bunga berwarna pink tersebut.
" Baguslah jika kamu memang suka "
Mereka berkeliling mall selama kurang lebih 2 jam sedari tadi Tiffany tidak mau melepas bunga pemberian Taeyeon. Taeyeon yg melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.
" Unnie aku mengantuk " Tiffany menghentakan kakinya ke lantai. Taeyeon sedang membayar barang barang mereka ke kasir
" Tahan sebentar lagi " Taeyeon mendekap adiknya agar Tiffany bisa tertidur sebentar meski posisinya berdiri.
" Pali unnie.. "
" Iya sayang sekarang " Tiffany sudah lebih dulu berjalan menuju parkiran ia membiarkan Taeyeon membawa barang barang nya hingga membuat Taeyeon berjalan lama.
From : idk.
Tolong balaslah pesan daddy. Daddy ingin bertemu dengan mu sayang.
Tiffany menatap ponselnya cukup lama setelah mendapat pesan dari ayahnya.
" Hei kenapa bengong? " Tiffany tidak sadar kapan kakaknya ini memasuki mobilnya.
" Ah tidak unnie " Tiffany menyimpan ponselnya ke dalam tasnya.
" Besok hari libur terakhir unnie jadi manfaatkanlah waktu untuk besok sebaik mungkin " Taeyeon tersenyum lalu mengecup bibir Tiffany.
" Ne unnie. Semoga kita selalu bisa seperti ini " Tiffany memandang lekat wajah kakaknya lalu memberikan senyum termanisnya. Ia selalu mendapat pesan dari ayahnya tapi ia tak pernah memberitahukan pada Taeyeon.