Kamu Miliku!

5.6K 409 20
                                    

Naomi terbangun dari tidurnya, ia tersenyum menatap Cio yang masih terlelap di sampingnya. Jari-jari nya bergerak menyentuh wajah lelaki yang akhir-akhir ini selalu terbayang di benaknya, lelaki polos yang entah kenapa mampu menarik perhatiannya, Naomi sadar akan kesalahannya. Tak seharusnya ia larut pada perasaanya yang dengan lancang mencintai seorang lelaki yang telah beristri dan parahnya tujuannya kesini adalah untuk memastikan kalau Cio dan istrinya itu dalam keadaan baik-baik saja. Ia sudah terlanjur janji pada sahabatnya untuk menjaga Cio tapi perjanjiannya justru ia langgar hanya karena keegoisannya mencintai Cio.

"Enghh.." Cio yang merasa terusik mulai membuka matanya, keningnya berkerut saat pemandangan pertama yang ia lihat adalah senyuman Naomi dari jarak sedekat ini.

"Kakak ngapain disini?" tanya Cio dengan suara serak khas orang bangun tidur, membuat Naomi tersenyum gemas melihatnya.

"Aku kan nginep disini, kamu keasikan main jadi kayak orang mabok deh, lupa segala"

Cio terlihat berfikir lalu terkekeh geli mengingat kejadian semalam.

"Main lagi yuk" 

Naomi langsung membulatkan matanya dan beranjak dari tempat tidur.

"Engga ya, kamu kurang ajar banget mainnya"

"Itu sih karena Kakak ga bisa mainnya"

Naomi yang kesal langsung memukul Cio dengan bantal.

"Aku mau mandi, lebih baik kamu beresin tuh yang berantakan gara-gara semalem"

Cio mendengus kesal lalu turun dari ranjang dan memunguti barang-barang dan sampah cemilan yang berserakan di lantai.

"Sok banget nantangin main PS, udah kalah stik gue yang jadi korban" Cio menatap nanar pada stik PS yang terlihat lecet di beberapa bagian.

"Mana dia kalau kesel makannya banyak lagi, cemilan gue buat seminggu kedepan langsung habis tak bersisa"

Tok..tok..tok..

"Siapa sih yang bertamu pagi-pagi, ga tau waktu banget. ibu kos nih pasti yang dateng cuman buat liat wajah ganteng gue pas bangun tidur" 

Cio berjalan kearah pintu lalu membukanya. Cio langsung diam membisu, matanya beberapa kali mengerjap seakan meyakinkan dirinya jika ia tidak sedang bermimpi sekarang.

"Cici.." 

"Aku udah temui pemilik kos ini, kamu bisa pulang sekarang" ucap Shani dengan nada dingin.

Cio menghela nafas lelah, ia memang benar-benar tak mengerti dengan sikap Shani yang terkadang selalu seenaknya. bahkan Shani pun lebih sering berlaku seenaknya pada perasaan Cio.

"Ga bisa, aku udah bentah disini"

Shani langsung menatap tajam kearah Cio, tanpa permisi Shani langsung masuk dan mengamati keadaan di dalam kosan Cio yang masih berantakan. Shani berdecak sebal, ternyata selama ini suaminya itu tinggal di tempat yang terlihat tak terawat seperti ini.

"Ga ada penolakan, kemasi barang-barang kamu sekarang, Kita pulang!" tegas Shani

"Tapi Ci.."

"SEKARANG !!"

Lagi-lagi Cio tak bisa berkutik, ia hanya bisa pasrah menghadapi sifat Shani yang sudah seperti ini.

"Aku udah selesai, kamu gih sekarang yang mandi" Naomi keluar dari kamar mandi dan terlihat sudah rapi dengan pakaian kerjanya.

Shani yang melihat itu semakin menatap tajam kearah Cio.

"Oh ada tamu" ucap Naomi dengan santai tanpa takut sedikitpun pada tatapan Shani.

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang