"Senyum kali, cemberut terus dari tadi"
"Aku lagi males Ci"
Cio masih saja fokus menyetir dengan tampang yang terlihat kesal. Mungkin bukan kesal, hanya saja ia merasa khawatir karena hari ini adalah hari pertama Cio beserta keluarga kecilnya akan tinggal serumah dengan Vino di rumah kedua orangtuanya.
Sejak tadi pagi Cio selalu berusaha agar Shani membatalkan keputusannya yang setuju untuk tinggal bersama di rumah Kenan, tapi bukan Shani namanya jika tak tau gelagat suami nya ini. Shani tetap pada pendiriannya karena menurut Shani tujuan Vino hanya ingin orang tuanya tak merasa kesepian lagi.
"Alhamdulillah sampai, yuk turun" ucap Shani saat mobil nya berhenti di pekarangan rumah mewah Kenan.
Cio menghela nafas kasar sebelum akhirnya keluar dan membantu membawa beberapa barang, tampak Veranda dan Kenan sudah menunggu mereka di teras rumah.
"Halo cucu oma"
Veranda terlihat sangat antusias melihat Zara yang tengah digendong Shani, bahkan Veranda mencium gemas pipi Zara hingga Zara menggeliat kecil dan membuat siapapun yang melihatnya akan merasa gemas.
Sedangkan Cio kini tengah memeluk Kenan. Jujur saja sebenarnya ia juga sangat merindukan kedua orang tuanya ini.
"Bagaimana keadaan Papi?" Tanya Cio.
"Ya seperti yang kamu lihat, Papi selalu baik-baik saja"
"Cio tak yakin Pih, Papi semakin terlihat kurus"
Kenan langsung tertawa mendengar ucapan Cio dan Cio tau, itu hanya untuk menyembunyikan kekhawatirannya.
"Mi, papi kenapa kurus begini?" Cio beralih menatap Veranda, namun Veranda hanya tersenyum dan kembali fokus pada Zara.
Cio mengerutkan keningnya melihat sikap yang tak biasa dari Veranda.
"Ayo nak kita masuk" ucap Kenan yang menyadari perubahan raut wajah Cio.
Merekapun masuk lalu berkumpul di ruang keluarga.
"Kak Vino mana ma?" Tanya Shani saat menyadari Vino tak terlihat sejak tadi.
"Uhuk.. duh aku keselek" ucap Cio
"Minum sayang" sahut Shani.
"Minum apaan? Didepan mata cuma ada air didalam vas bunga begini"
"Sensi banget sih, maksudku kamu kedapur ambil air minum"
"Mi, ada air minum yang bisa menyejukan sampai ke hati ga?"
Tanya Cio."Ada Yo, tuh dibelakang ada kolam berenang"
"Iyakali Mi" Cio semakin cemberut karena Veranda juga tak berpihak padanya.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Mereka menoleh kearah Vino yang baru saja sampai.
Kenan yang melihat putra sulungnya itu langsung beranjak dan memapah Vino untuk ikut bergabung bersama yang lain."Kakek ga ikut Vin?" Tanya Kenan.
"Engga Pih, kakek katanya banyak urusan yang ga bisa kakek tinggalkan disana"
"Kamu sehat sayang?" Kali ini Veranda yang bertanya sambil memeluk penuh rindu pada putra sulungnya itu.
"Tadi aja Cio ga dipeluk" cibir Cio yang langsung mendapat hadiah cubitan dari Shani.
"Aww Ci, sakit tau"
"Jangan kayak anak kecil ah"
"Oh iya Shan, Zara mana? Aku mau gendong dia" ucap Vino.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terbaik
ФанфикKita menikah tanpa didasari oleh rasa cinta sebelumnya, bagimu aku adalah suatu kesalahan tapi bagiku kamu lebih dari suatu kebahagiaan.