Jelaskan!!

4.7K 367 36
                                    

Shani terbangun dari tidurnya, ia menggeliat kecil lalu menoleh kerah seseorang yang tengah memeluknya dari belakang, siapa lagi kalau bukan Cio. Shani menggerakakan badannya dengan perlahan untuk mengubah posisinya jadi berhadapan dengan Cio, ia mengamati wajah tampan Cio, seketika pipi Shani memerah saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu yang menyebabkan mereka tidur dengan tubuh polos dan hanya ditutupi selimut.

"Sayang, bangun" Shani mengelus-elus pipi Cio, Cio sedikit terusik tapi ia sama sekali tak membuka matanya.

"Bangun ih" Shani menarik pipi Cio hingga Cio benar-benar terusik dan membuka matanya dengan terpaksa.

"Apa sih Cici, aku masih ngantuk"

"Perban kaki kamu harus diganti dulu"

Cio berdecak sebal lalu mendudukan tubuhnya dan menyingkirkan selimut yang sejak tadi menutupi tubuhnya.

"Ya udah Ci, cepet ganti per... Masya Allah"

Cio langsung membelalakan matanya saat melihat tubuhnya yang tak menggunakan sehelai benang pun. Cio panik dan menutupi tubuhnya dengan selimut sedangkan Shani kini tengah tertawa dengan puasnya.

"Ngapain ketawa sih, cici ga malu apa?" protes Cio, Shani hanya menggelengkan kepala dengan polosnya.

"Pake bajunya Ci, cepet!"

Shani tersenyum licik, ia justru melingkarkan tangannya di pinggang Cio dan menaruh dagunya di pundak Cio, ini adalah posisi ternyaman menurutnya.

"Ciii.." Cio merengek, ia sungguh tak tahan jika terus saja digoda oleh istrinya itu.

"kamu ko ganteng banget sih" Shani mengecup pipi Cio hingga kini semburat merah makin terlihat di pipi Cio.

"Kalau ga ganteng mana mungkin perempuan secantik Nadse bisa jadi mantan aku"

Shani memicingkan matanya, ia langsung mendaratkan cubitannya di perut Cio hingga suaminya itu meringis kesakitan.

"Aw, Ci sakit"

"tadi bilang apa?" Shani semakin memutar cubitannya

"Sakit Cici!! aku cuman bercanda tadi"

Shani mendengus sebal, ia mendorong bahu Cio dan kembali tiduran dengan posisi membelakangi Cio.

"Aku cuman bercanda sayang" Cio mengusap lengan Shani namun Shani langsung menepisnya. Cio tersenyum gemas, ia sangat menyukai jika Shani cemburu seperti ini, sangat menggemaskan menurutnya.

"Katanya mau ganti perban aku"

"Ganti aja sendiri!, atau engga minta Nadse aja sana"

"Ya udah deh, aku telepon Nadse aja"

Mendengar itu Shani langsung bangkit dan menatap tajam kearah Cio.

"Berani kamu telepon dia, aku ga akan kasih kamu ijin buat pelihara ikan!"

"Udah ga minat, aku ko mendadak mau pelihara kambing ya Ci, lucu deh kayaknya"

Shani memutar bola matanya malas, lalu beranjak dari tempat tidur dengan tubuh yang masih polos dan dengan santainya ia masuk kekamar mandi meninggalkan Cio yang hanya bisa melongo melihat tubuh istrinya itu.

"Istri gue ko gini amat yak"

***
Aku mencintaimu, aku ingin melamarmu Yon

Jangan mengasihaniku Dyo

Aku benar-benar mencintaimu Yona

Tapi lo juga suka Shani kan!

Yon, Shani hanya..

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang