Malam Pertama

6.4K 454 65
                                    

Part ini mengandung unsur dewasa..

yang dibawah umur boleh baca asalkan sambil tutup mata..

***

"Sayang, tolong benerin kran air dong, ko susah di puter" Shani berteriak dari arah luar, ia terlihat susah payah membuka kran air yang tersedia di halaman rumah.

 Niatnya pagi ini Shani ingin menyiram tanaman di taman kecilnya yang sengaja dibuatkan Cio agar Shani tak jenuh, walaupun hasilnya terlihat tidak seperti sebuah taman yang penuh dengan bunga-bunga indah, melainkan seperti sebuah kebun kecil yang berisi tanaman sawi, daun bawang, jahe, cabe, dan tak lupa tanaman terong yang kini diakui Shani sebagai tanaman kesayangannya. 

Walaupun Shani sempat protes dengan taman yang dibuat Cio tapi akhirnya ia harus menerima hasil karya suaminya itu karena Cio beralasan kalau tanaman yang ia tanam itu lebih bermanfaat untuk ibu rumah tangga dari pada bunga-bunga yang sama sekali tidak bisa dimakan. 

Merasa tidak ada respon dari suaminya, dengan wajah kesal Shani berjalan masuk untuk mencari Cio. Ternyata Cio sedang asik memainkan handphone nya dengan sebelah tangan yang memegang  kereta bayi Zara.

"Ekhem.."

Cio langsung menoleh dan tersenyum manis pada Shani, sementara Shani tengah menatap sebal kearahnya.

"Denger ga tadi aku panggil kamu?"

Cio menggelengkan kepala dengan polosnya membuat Shani langsung berdecak sebal.

"Kran air di luar macet, tolong benerin. Aku mau nyiram tanaman" ucap Shani dengan nada yang masih terdengar kesal.

"Iya..iya langsung aku benerin, ga usah pake marah-marah dong"

Shani memutar bola matanya malas, lalu menghampiri Zara yang tengah asik dengan dunianya sendiri di kereta bayinya.

"Cio dari tadi main hp terus lagi ngapain sih" gerutu Shani lalu mengambil handphone Cio untuk melihat apa yang sedang Cio lakukan tadi.

Shani langsung terdiam, ia bahkan terlihat kesusahan menelan ludahnya saat melihat layar ponsel suaminya itu.

Shani langsung terdiam, ia bahkan terlihat kesusahan menelan ludahnya saat melihat layar ponsel suaminya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Shani menggigit bibir bawahnya sendiri, seperti ada ribuan kupu-kupu yang bergejolak didalam perutnya. Ia sangat menikmati kebersamaannya dengan Cio saat ini  hingga ia lupa kalau ia sama sekali belum memberikan hak Cio sebagai suami. Shani jadi sadar walaupun tingkah Cio kekanak-kanakan tapi Cio itu bukan anak kecil lagi.

"Ko gue gugup ya" gumam Shani.

tiba-tiba tubuhnya kembali merinding saat sebuah tangan melingkar di perutnya.

"Gugup kenapa Ci?" tanya Cio tepat di dekat telinga Shani, membuat Shani langsung memejamkan matanya menahan gejolak itu lagi.

"Ka..kamu ga berangkat kerja?" Tanya Shani, ia masih mencoba menetralkan detak jantungnya.

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang