Cio berjalan santai menuruni tangga dengan pakaian yang sangat rapi karena malam ini ia dan Shani akan pergi ke acara ulang tahun Nadse.
Cio terlihat sangat tampan dengan pakaian yang memberikan kesan rapi di penampilannya."Mau kemana kamu?"
Cio langsung tersentak kaget lalu menoleh ke arah belakang, tampak Papa mertuanya sedang berdiri menatap tajam kearahnya.
"Eh, Papa.. Aku sama Shani mau ke acara ulang tahun teman ku Pah" jawab Cio.
"Pulang nya jangan terlalu malam"
"Iya Pah"
"Jaga putriku baik-baik, kalau sampai dia lecet sedikit saja, saya akan buat kamu tak nyeyak tidur!"
"Buset, serem amat ni Papa mertua" gumam Cio dalam hati.
"Heh, kau dengar tidak?! "
"I..Iya Pah, iya.. Cio denger ko"
"Ekhem"
Cio dan Papa mertuanya langsung menoleh. Cio langsung terpaku melihat sosok Shani di hadapannya, bahkan matanya tak berkedip sedikitpun melihat penampilan istrinya yang sangat jauh berbeda dari penampilan Shani sehari-hari.
"Aaakk jantung gue" Cio berteriak dalam hati, saat merasakan jantungnya yang semakin bedebar.
Plak.
"Adaaw.. "
"Papa! Ko Papa pukul Cio sih" Protes Shani saat Ayahnya memukul bahu Cio dengan koran yang sejak tadi ia pegang.
"Papa ga suka lihat dia menatap putri Papa seperti itu"
"Papa mu cemburu Ci" Ucap Cio sambil ngusap-usap bahunya yang sakit.
"Mau ku pukul lagi kau"
"eeh, ampun Pah ampun.. Damai Pah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terbaik
Fiksi PenggemarKita menikah tanpa didasari oleh rasa cinta sebelumnya, bagimu aku adalah suatu kesalahan tapi bagiku kamu lebih dari suatu kebahagiaan.