Cinta Terbaik

5K 395 40
                                    

Hari berganti hari dan tak terasa sudah seminggu Shani harus melihat suaminya jadi pangeran tidur. Hari-harinya terasa sepi, hanya Zara yang saat bisa bisa membuat moodnya sedikit membaik.

"Hhhhh"

Sudah berkali-kali Shani menghela nafas, ia mengusap perutnya yang belum terlihat buncit.

"Mama kangen Papa nak"

Pandangannya beralih pada sosok Cio yang masih betah memejamkan matanya. Shani beranjak lalu mengecup kening suaminya lalu turun mengecup kedua matanya dan terakhir ia mencium bibir Cio cukup lama.

"Kamu mau hukum aku sampai kapan sayang?"

"Aku cinta kamu, cukup kalimat itu yang selalu kamu ingat setiap kali kamu merasa aku berubah"

Kalimat itu masih terngiang di telinga Shani, ia yang dulu selalu merasa jika Cio masih meragukan cintanya tanpa sadar justru ia yang masih ragu pada siapa hatinya berlabuh dan keraguannya justru mengantarkan luka yang teramat besar untuk hatinya sendiri, seragu apapun Shani dengan hatinya tapi ia sungguh tak pernah berfikir akan meninggalkan Cio yang jelas bersetatus sebagai suaminya, sekalipun kini Vino hadir kembali dalam hidupnya.

Shani mengusap pelan wajah Cio, seperti apapun keadaan suaminya ini, Cio masih terlihat tampan dimata Shani. Air matanya menetes, kini sayup-sayup terdengar sebuah nyanyian dari mulut Shani seperti mengiringi tangannya yang masih betah mengelus pipi Cio.

jujur saja ku tak mampu
hilangkan wajahmu di hatiku
meski malam mengganggu
hilangkan senyummu di mataku
ku sadari aku cinta padamu

Kalau seandainya Vino datang bagaimana?

Aku akan mengusirnya, aku ga akan menyerahkan Cici pada lelaki yang tidak bertanggung jawab sepertinya

meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintaku yang terbaik

Kamu itu cantik sayang, gendut atau pun kurus juga kamu tetap cantik

Gombal

Ga gombal Ci, aku serius. Kecuali kalau umur kamu udah 60 tahun lebih ya omongan aku yang tadi udah ga berlaku lagi.

jujur saja ku tak mampu
tuk pergi menjauh darimu
meski hatiku ragu
kau tak di sampingku setiap waktu
ku sadari aku cinta padamu

Aku akan datang lagi kalau hati kamu yang memintanya, saat ini separuh hati kamu memintaku tapi separuhnya lagi menjerit memanggil kakak ku. Kamu yang tau mana yang baik untuk kamu Ci, bahkan aku belum tentu jadi orang yang tepat untuk kamu.

meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik

Kamu tau Ci, dia kasih aku pohon cabe karena tau aku suka pedes dari situ aku langsung suka padanya.

oh meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik

Makasih ya Ci.

Makasih Buat apa?.

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang