Cio yang baru saja keluar dari kamar mandi menatap heran kearah Shani yang sedang memutar-mutar tubuhnya di depan cermin,Shani bahkan tak menyadari kalau Cio sudah ada di di sampingnya.
"Ngapain Ci?"
"Eh, kamu udah selesai mandi?"
Cio mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kamu ngapain sih?" tanya Cio saat Shani kembali mengamati tubuhnya di balik cermin.
"Menurut kamu aku gendut ga sih?"
Cio mengamati tubuh Shani dari atas sampai bawah.
"Iya, sedikit"
Shani mendengus sebal karena kejujuran suaminya itu, sedangkan Cio terlihat tak bersalah sedikitpun.
"Ya udah, mulai hari ini aku diet"
"Silahkan aja kalau kamu mau anak kita kenapa-napa"
Shani semakin cemberut karena ucapan Cio, ia menghentakkan kakinya lalu melangkah hendak keluar kamar tapi sebelum Shani membuka pintu, Cio langsung menarik tangannya hingga tubuh Shani menabrak tubuhnya.
Shani menatap tajam kearah Cio dan hendak pergi lagi tapi kali ini tangan Cio lebih sigap memeluk pinggang Shani.
"Emangnya kalau kamu gendut kenapa? hm?"
"Jelek, nanti kamu selingkuh gara-gara aku gendut"
Cio terkekeh pelan mendengar nada manja yang keluar dari mulut Shani.
"Kamu itu cantik sayang, gendut atau kurus juga kamu tetap Cantik"
"Gombal" Shani menepuk pelan pipi Cio dengan wajah yang bersemu merah.
"Ga gombal Ci, aku serius. Kecuali kalau umur kamu udah 60 tahun lebih ya omongan aku yang tadi udah ga berlaku lagi"
Duk..
"Aww, sakit Ci" Cio meringis kesakitan saat kakinya ditendang Shani. Shani tak memperdulikan Cio bahkan ia langsung pergi begitu saja.
"Salah mulu deh gue perasaan"
***
"Jangan terlalu maksain diri, kalau lo belum sembuh ya jangan dulu kesini"
"......."
"Mereka baik-baik aja, lo ga usah khawatir"
"........"
"Dengerin gue! kalau lo ngerasa bersalah, lo harus sembuh dan pulang kesini untuk jelasin kesemuanya"
"........."
"Oke, nanti kalau ada apa-apa gue pasti hubungi lo"
Tut
Dyo memutuskan sambungan teleponnya.
"Hhhhh" Dyo menghela nafas lelah
"Rumit banget sih hidup lo" gumam Dyo.
"Loh Dyo? kamu ngapain disini?"
Dyo langsung menoleh kearah suara perempuan yang sejak tadi ia tunggu.
"Eh Shani, aku kesini mau ketemu kamu" ucap Dyo dan langsung berdiri di depan Shani.
Shani mengerutkan keningnya karena bingung.
"Oh, ya udah.. ayo ke ruangku"
***
Di lain tempat Cio sedang menatap tajam kearah mario begitu pula Mario yang menatap Cio tak kalah tajam.
"Mau lo apa sih!" bentak Cio
"Lo ga usah marah-marah, kalau lo ngerasa kita itu temen ya ngalah lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terbaik
FanfictionKita menikah tanpa didasari oleh rasa cinta sebelumnya, bagimu aku adalah suatu kesalahan tapi bagiku kamu lebih dari suatu kebahagiaan.