"Tolong jangan ambil bahagiaku ini, untuk kali ini saja"
☆☆☆
Mereka masih bersikeras pada pendiriannya masing walaupun mereka sangat ingin bertegur sapa, dan selama itu pula Bianca sibuk mendekati Zidan karena sudah berhasil membuat Aurin sibuk mengurus persahabatannya itu. Namun Aurin mngetahui itu tetap biasa saja, bukan karena tidak peduli lagi melainkan dia tidak ingin membatasi Zidan walaupun dia sangat ingin namun apa yang bisa di perbuat oleh 'sebatas teman'? Ingin cemburu pun tidak berhak
"Hobi lo ngelamun yah?" Tanya Zidan
"Gak" singkat Aurin entah kenapa moodnya sangat tidak baik hari ini, Lauren yang melihat Aurin seperti itu langsung bertindak karena hanya dialah yang mengerti Aurin saat ini sebab Lena sedang tidak enak badan di rumahnya jadi ia tidak masuk sekolah hari ini
"Foto yuk" ajak Lauren berdiri lalu menarik tangan Aurin yang sangat tidak mood bahkan untuk jalan saja, Zidan mengikuti kedua gadis itu
Saat mereka sudah tepat berada di aula sekolah Lauren langsung meminta Zidan berdiri di samping Aurin, terlihat sangat jelas betapa minimalisnya Aurin berdiri di samping Zidan saat ini dan Lauren yang melihat itupun langsung menahan tawa
"Apaan sih Ren" kata Aurin
"Udahlah, kalian kan belum foto seperti ini" kata Lauren
"Dan! Gandeng tuh tangan Aurin daripada dia lemes gitu" perintah Lauren maka Zidan pun langsung melakukan apa yang di katakan Lauren, mereka tampak sangat serasi meskipun sedikit lebay namun Lauren tahu ini akan memperbaiki mood sahabatnya itu
"Widih gandeng nih" kata Zidan
"Apasih lo" kata Aurin tanpa sadar menyandarkan kepalanya di lengan Zidan, kebiasaannya selalu sandar di bahu sahabatnya ia lakukan saat ini pada Zidan. Sungguh jantungnya sangat ingin keluar dari tempatnya
"Cie nyandar" goda Zidan membuat Aurin menatap ke arah lain dan Zidan langsung menatap ke arah gadis itu membentuk satu senyumannya membuat siapapun yang melihat itu akan merasa bahwa mereka adalah sepasang kekasih dan...
Jepret!
Jangan kira sedari tadi Lauren hanya diam memperhatikan keduanya, gadis itu mengambil foto berbagai gaya keduanya walaupun mereka belum siap untuk di foto namun bagi Lauren itu sudah sangat cocok.
☆☆☆
Ia mengakui bahwa sahabatnya yang satu ini sangatlah hebat memperbaiki moodnya, bahkan Aurin sampai tidak pernah memudarkan senyumannya setelah dia dan Zidan berfoto tadi
"Gue upload yah" kata Aurin
"Jangan. Mending makan aja" kata Zidan
"Yakali gue makan hp" kesal Aurin
Lalu ia memposting fotonya bersama Zidan, langsung saja followers nya bertambah dan tidak sedikit pula yang melontarkan komentarnya bagi Aurin
Asarii_ pendek banget, Zidan capek nunduk terus kali
Nisaa_ couple♡
Dhils sukaaa
Bianca_ alay banget ceweknya
Lauren serasi banget couple, yang di atas gue tolong tenggelamkan
Aleyna_ @Bianca cabe kering mah suka ngusik hidup orang
Bianca_hah! Alay
ZidanAlvaro ♡
Sekejap Bianca langsung tidak menyahut lagi namun perasaan Aurin kembali ingin meledak, apa maksud Zidan memberikan gambar hati? Padahal cowok itu ada di sampingnya
"Apaan sih lo" kata Aurin
"Supaya diam lah, lo mau di bilangin alay sama Bianca? Lo sendiri gak mau bela diri sendiri" cibir Zidan
"Jangan gambar hati juga kali" kata Aurin mengerucutkan bibirnya
"Kenapa? Lo baper?" Tanya Zidan sangat ringan keluar dari mulutnya
"Laper hehehe" cengir Aurin
"Waduh berdua mulu nih, yang lainnya di lupain" kata Adam yang datang bersama Khaesa, Lena dan Lauren
Aurin tentu saja tidak dapat menahan senyumannya sedangkan cowok di sampingnya terlihat biasa saja, mereka makan bersama lagi namun kali ini beda tanpa Angel yang kini lebih dekat dengan Bianca
"Foto lo cocok banget deh di liatnya" kata Lena
"Jadian aja lah, rumit amat sih" kata Adam
"Lu sendiri kenapa gak jadian?" Tanya Khaesa membuat Adam tidak dapat berkata-kata
"Kita udah kayak kumpulan jomblo yah makan bareng" kata Zidan
"Gue rasa jambu" kata Adam menyahut
"Apasih lo! Gue kan dari dulu rasa jambu" dan begitulah perdebatan Adam dan Zidan sedangkan yang lainnya hanya menatap keduanya sambil memijat pelipis masing-masing
"Bukan temen gue" kata Lauren berdiri
"Mereka siapa sih" kata Lena lalu menyusul Lauren
"Kurang waras" Khaesa pun seperti itu
Sedang Aurin tanpa sepatah kata hanya berdiri lalu mengambil botol mineral yang tadi ia minum dan...
Pletak! Pletak!
Tepat sasaran pada kedua kepala cowok yang memperdebatkan rasa jambunya
KAMU SEDANG MEMBACA
AURINA
Ficção AdolescenteJatuh cinta adalah sesuatu yang misterius. Tentang kapan, dimana, dan dengan siapa kita akan jatuh cinta adalah rahasia semesta.