"Mengungkapkan perasaan pada seseorang bukanlah hal yang mudah"
🌻🌻🌻
Sesampai ditempat tujuan yaitu SMA Pelita Harapan, murid-murid segera keluar dari dalam bus. sekarang sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB dan sudah banyak para orangtua atau jemputan mereka sudah menunggu didepan gerbang sekolah.
Seluruh siswa-siwi diperintahkan untuk berkumpul sebentar dilapangan karena ada pengumuman.
"Anak-anak sekarang kalian boleh pulang, besok tidak masuk sekolah dulu karena libur untuk waktu istirahat guru-guru dan kalian juga" ujar Bu Enda selaku kepala sekolah.
"Yess" . "Yuhuuu" . "Asikk" sorak siswa-siswi seketika mendengar pengemuman tersebut.
"Stt sudah jangan gaduh, sekarang kalian boleh pulang" perintah Bu Endah.
Murid-murid pun segera bubar dari lapangan dan segera pulang.
Rani dan Ana sudah lebih dulu pulang karena mereka sudah dijemput. Sekarang hanya tinggal beberapa murid saja yang masih menunggu didepan gerbang sekolah karena menunggu jemputan, termasuk Vania.
Sebelum tiba disini Vania sudah menghubungi papahnya itu dan papahnya menjawab bahwa ia tidak bisa menjemput dikarenakan ada rapat dikantor, jadi Vania hanya bisa menunggu taxi lewat saja.
"Aduhh kok gaada yang lewat sih taxi, tumben. sekalinya lewat pasti udah diduluin sama oranglain" gerutu Vania kesal
Adzando bisa melihat Vania dari arah belakang bahwa sekarang Vania sedang gelisah menunggu taxi yang tak kunjung ia dapat itu. Sama halnya seperti Adzando iapun tidak dijemput, ya memang siapa yang mau menjemput dirinya?toh tidak ada yang peduli jadi ia nebeng dengan jemputan Azka saja yang tak lama lagi akan segera datang.
"Vania tuh Zan sendirian" ujar Azka sambil melirik kearah Adzando.
"Hmmm" jawab Adzando singkat, Azka yang mendengar respon Adzando barusan bingung karena tidak seperti biasanya Adzando seperti ini terhadap Vania.
Azka lalu mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Kenapa lo?" tanya Adzando sambil mengangkat sebelah alisnya juga.
Azka lalu menggeleng saja.
"Eh itu jemputan gue udah sampe" ujar Azka sambil menunjuk kearah sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti tepat didepan gerbang.
Azka dan Adzando segera berjalan menuju mobil tersebut.
Vania melihat itu. Ya, Vania barusan melihat Adzando melewati dirinya begitu saja tanpa sekedar menyapa atau apapun dan lebih parahnya lagi Adzando tidak menawari dirinya untuk ikut dengannya padahal dirinya sedaritadi menunggu taxi lewat.
Azka tambah dibuat bingung dengan mereka berdua.
"ish orang mah tawarin kek, mau bareng gak Van? ini malah lewat aja. Nyebelin" gerutu Vania tambah kesal setelah mobil yang ditumpangi Adzando dan Azka tadi sudah melaju.
Disini hanya tersisa hitungan jari yang nasibnya sama seperti Vania menunggu taxi lewat.
"ini lagi kenapa hp segala lowbat" gerutu Vania lagi sambil memukul handphonenya itu.
"Ayo dongg taxi.." batin Vania memohon
Didalam perjalanan pulang Adzando melihat ada taxi berhenti dipinggir jalan, lalu ia memberitahu supir Azka agar berhenti sebentar.
"Pak Edo berhenti sebentar" ujar Adzando kepada supirnya Azka itu, lalu Pak Edo pun menepikan mobilnya.
"Lo mau ngapain Zan?" tanya Azka bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
My BadBoy [Completed]
Teen Fiction#43 IN TEEN FICTION (100418) #1 IN CINTA (240618) Adzando Dalwes Siswa SMA yang terkenal disekolahannya karna ia Badboy sering berkelahi dan juga wajahnya yang superduper tampan. banyak sekali wanita yang tergila gila dengannya. Tetapi Adzando tidak...