33 - (My Badboy)

85.9K 3.7K 31
                                    

"Kamu yang membuat hatiku hancur saat aku melihatmu bersama wanita lain bermesraan!"

~~~~

Setibanya ditempat tujuan Adzando langsung masuk kedalam cafe itu untuk mencari-cari keberadaan papahnya dan pelacur itu sekarang. Vania hanya mengikuti Adzando dibelakangnya.

Adzando melihat sekeliling dan menemukan apa yang ia cari. benar saja saat ini papahnya itu sedang bersama perempuan yang bernama Cessy itu duduk berdua dicafe ini dan sepertinya sedang berbicara serius. Adzando lalu menoleh kebelakang dan mendapati Vania sedang kebingungan.

"Sini Van" ajak Adzando. Vania lalu menurut dan mendekat kearah Adzando lalu berdiri disampingnya.

Adzando lalu meminjam dua buku menu kepada pelayan disini lalu satunya ia berikan kepada Vania.

"Pegang ini buat nutupin muka lo, kita duduk disana belakang bokap gue" kata Adzando.

Vania mengangguk mengerti dan mulai menutupi wajahnya depan buku menu agar tidak ketahuan. mereka berdua lalu duduk tepat dibelakang meja papahnya Adzando dengan wajah yang ditutupi dengan buku menu seakan-akan mereka berdua sedang membaca menu makanan dicafe ini.

"Mas aku pengen cepet-cepet kamu nikahin" ujar perempuan itu. Adzando dan Vania bisa mendengar itu. Adzando sendiri yang mendengar itu terbelalak karena kaget, bisa bisanya pelacur itu meminta dinikahi.

*Adzando pov

Sial sekali pelacur itu berani-beraninya meminta papahku untuk menikahi dirinya, Tidak akan sudi aku memiliki ibu tiri seperti dia! dan tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi ibuku.

Aku menunggu respon papah ku, tapi papahku hanya diam karena aku tidak mendengar papah ku berbicara apapun.

"Mas kalau bisa kita secepatnya menikah, supaya anak kamu itu gabisa macem-macem lagi sama aku" kata perempuan itu lagi

Aku terbelalak. Jadi pelacur itu yang selama ini yang menuduhku menerornya dan ia sengaja bilang kepada papah ku agar aku diomeli dirinya. Sial sekali pelacur itu.

"Tapi aku masih belum percaya kalau anakku melakukan itu sama kamu" kata papahku , aku bisa mendengar itu.

"Kamu harus percaya! karena cuma dia satu-satunya orang yang benci aku mas" kata perempuan itu.

Aku semakin muak mendengar sandiwaranya yang mengira bahwa aku meneror dirinya. padahal sama sekali aku tidak meneror dirinya.

"Aku sudah memarahinya tadi pagi dan aku tahu tadi pagi dia menjawab jujur bahwa dia tidak melakukan apa-apa kekamu. Karena aku sudah mengetahui sifatnya dari kecil jika dia berbohong seperti apa" kata papahku membelaku, ya ada rasa sedikit senang sih saat papahku membela ku. tetapi sama saja papahku itu brengsek sudah mengkhianati mamahku.

"Jadi kamu percayanya sama dia?bukan sama aku?" kata pelacur itu

Aku memutar bolamataku malas dan menurunkan sedikit buku menu itu untuk melihat wajah Vania dan kuturunkan sedikit buku menu yang dipegang Vania saat ini sehingga hanya terlihat mata Vania.

"Kenapa?" tanya Vania

"Mau minum gak?" tanyaku sedikit berbisik agar tidak ketahuan.

Vania menggeleng, Aku tidak suka menerima penolakan dan langsung saja aku memanggil pelayan tanpa suara jadi hanya dengan gerakan tangan dan pelayan itu peka lalu berjalan kearah kami berdua.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu

Aku langsung menurunkan buku menu itu dari hadaoan wajahnya dan menunjukkan sebuah minuman, pelayan itu langsung peka dan mencatatnya.

My BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang