Extra Part 2

172K 4.5K 248
                                    

Hai hai hai semuanya..
Aku update Extrapart 2 hehe. Kalian yang masih kangen sama couple Adzando dan Vania cuss dibaca aja ya😊

 Kalian yang masih kangen sama couple Adzando dan Vania cuss dibaca aja ya😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy guys😆

~~~~~~

Waktu bergulir begitu cepat. Status Vania saat ini sudah bukan lagi menjadi murid SMA Pelita Harapan. Dirinya bukan lagi gadis yang duduk dibangku kelas XII. Vania sudah berumur 18tahun saat ini. Dirinya sudah menyelesaikan ujian akhirnya bulan lalu dan setelah itu acara wisuda pelepasan untuk kelas XII.

Hubungannya dan Adzando sejauh ini baik-baik saja. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama. Melakukan kegiatan konyol bersama. Tertawa lepas bersama. Hubungan keduanya semakin erat seakan tidak bisa terlepaskan.

Vania dan Adzando saat ini sedang duduk disebuah bangku panjang yang terbuat dari kayu. Pandangan keduanya menatap lurus kedepan melihat pemandangan ombak pantai dimalam hari.

Tangan kanan Adzando meraih tangan kiri Vania lalu menggenggam telapak tangan gadis itu dengan lembut. Vania hanya diam menerimanya saja, Dirinya sudah mulai terbiasa akan hal ini. Adzando sering melakukannya secara tiba-tiba.

"Van," Panggil Adzando sambil menoleh kearah Vania

Vania yang merasa namanya dipanggil iapun menoleh kearah cowok disampingnya. "Iya" jawabnya.

"Sayangnya kamu ke aku gaakan pernah berkurang kan?" tanya Adzando mulai serius.

Vania mengerutkan dahinya bigung. "Kenapa tanya gitu?"

"Pokoknya sayangnya kamu ke aku jangan pernah berkurang ya. Kalau berkurang kita marahan." Dengan polos Adzando mengatakan itu.

Vania langsung blushing saat Adzando mengatakan sebagaimana barusan.

"Kamu itu lucu deh. Tapi yang ini lucunya beda" kata Vania

"Beda gimana?"

"Lucunya kamu itu bukan bikin ketawa, tapi bikin makin tambah sayang."

Adzando yang mendengar itu langsung tersenyum kepedean. Gadis disampingnya ini memang benar-benar bisa sekali membuatnya selalu seperti ini.

Tangan Adzando lalu mencubit hidung Vania dengan gemas menggunakan tangan kirinya karena tangan kanannya masih terus menggenggam tangan Vania seakan tidak mau dilepasnya.

"Aduhh sakit tau!" kesal Vania sambil mengelus-ngelus hidungnya yang sudah memerah itu karena ulah Adzando barusan.

Pandangan Adzando lalu menatap kearah langit. "Aku ngerasa malem ini kenapa gelap banget ya." ujarnya

"Mungkin mau hujan" kira Vania

"Kayaknya engga deh."

"Terus?"

"Soalnya bintangnya sedang bersinar menerangi dan menemaiku disini duduk berdua." gombal Adzando

Vania lagi-lagi dibuat blushing oleh Adzando.
"Dasar!" celetuknya sambil menoyor dahi Adzando dengan jari telunjuk kanannya.

My BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang